17. [BTS] Exercise

6.8K 753 0
                                    

Y/n tersenyum senang. Sambil membawa banyak kotak bekal ia berjalan memasuki gedung Bighit Entertainment.

Apa lagi kalau bukan menemui satu-satunya grup idol yang kini tengah bersinar di seluruh dunia.

Kalian pasti bertanya-tanya kenapa y/n bisa dekat dengan idol yang pasti selalu di kerubungi banyak orang itu?

Jawabannya adalah karena y/n telah mengenal tujuh pria pantang menyerah itu lebih dulu sejak mereka masih trainee. Dan juga karena rumah y/n tidak terlalu jauh, jadi ia tidak perlu repot-repot untuk menemui mereka.

Y/n mengetuk pintu ruang latihan sebelum membukanya dan melihat dimana disana ke tujuh member lengkap sedang berlatih keras untuk comeback bulan September ini.

Y/n duduk di pojokan ruangan masih sambil membawa kotak bekalnya. Ia diam disana memperhatikan mereka yang terlalu fokus hingga tak sadar jika y/n juga ada disana.

Satu jam y/n menunggu. Mereka masih berlatih dengan giat. Tidak peduli dengan peluh yang membasahi baju kaos mereka. Diam-diam y/n tersenyum melihat kegigihan mereka-- Bangtan untuk menyenangkan para Army- fansnya.

Musik yang kesekian berhenti. Membuat y/n sumringah dan ingin beranjak dari duduknya sebelum seorang pria yang juga y/n kenal sebagai manager Bangtan masuk kedalam ruangan latihan.

"Bisakah kalian ke ruang PD-nim sekarang? Kita harus rapat"

"Baik hyung"

Mereka satu persatu beranjak pergi meninggalkan y/n yang masih diam di tempatnya semula.

Y/n menghela nafas.

Paling cuma sebentar dan mereka akan kembali.

"Ah lebih baik aku siapkan saja makanan untuk mereka!"

Satu jam.

Dua jam.

Y/n menunggu sampai mengantuk. Bahkan matanya sudah berat.

"Kenapa rapatnya lama sekali?"

"Lebih baik aku tanya Namjoon oppa saja"

Y/n : oppa ada dimana?

Namjoon : di dorm. Kenapa?

Y/n : apa yang lain juga disana?

Namjoon : tentu saja. Tadi setelah rapat PD-nim menyuruh kami istirahat

Y/n : oh baiklah kalau begitu

Namjoon : ada apa y/n? Jangan bilang kau di kantor?

Y/n : tidak apa-apa oppa. Aku akan pulang. Hwaiting!

Y/n menghela nafas lagi. Ia melirik jam yang sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.

Ia beranjak membersihkan kotak bekalnya yang makanannya sudah dingin.

Bahkan ia sendiri belum makan malam.

Y/n berjalan keluar ruangan. Tak lupa mematikan lampu dan akhirnya pulang ke rumah.

-

Y/n melangkahkan kakinya pulang. Menyusuri pinggir jalan yang sepi karena malam hampir larut. Sesekali ia menghela nafas sambil mendongak. Menatap langit malam Seoul yang terang.

Sebenarnya y/n malas pulang ke rumah. Ia pasti akan di marahi nanti. Y/n sudah bisa menebak. Selalu seperti itu dari dulu.

Jika ia mendapat peringkat satu, apa orang tuanya akan lebih menyayanginya? Lebih menghargai segala usahanya untuk menyenangkan mereka?

BTS Imagines [방탄소년단 이마지느]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang