26. [BTS] Sick

6.6K 692 0
                                    


Y/n mengeratkan jaketnya. Angin malam yang berhembus menusuk ke kulit membuat tubuhnya yang memang kurang fit semakin meriang.

Ia berjalan keluar apartemennya untuk mencari makanan pengganjal perut dan mungkin obat sakit kepala juga obat batuk.

Bahan makanan di apartemennya habis dan ia harus berjalan malam-malam.




Saat ia sampai di apotik, Ponselnya berbunyi dengan ID 'alien' oleh si pemanggil.

"Ada apa Tae?"

"Kau dimana kenapa tidak ada di apartemenmu?"

"Aku di apotik--"

"Tunggu disana jangan kemana-mana" belum selesai ia berbicara Taehyung memotong kalimatnya dan langsung memutuskan panggilan.




Tak lama, lima menit kemudian Taehyung muncul di hadapannya.

"Kau sakit?"

"Sediki-- uhuk .."

"Kenapa tidak bilang, Aish.."

Taehyung menggenggam tangan y/n yang dingin. Ia berjalan cepat mengajak y/n kembali ke apartemennya.

"Tae, aku belum beli makan.."

"Aku belikan yang penting kau istirahat di apartemenmu"

Setelah tiba di apartemen, Taehyung mendudukan y/n di sofa ruang tamu dan menyuruhnya untuk menunggu.




Taehyung pergi keluar kurang lebih dua puluh menit dan kembali ketika mendapati y/n tengah batuk dengan hebat sampai wajahnya memerah.

"Y/n! Kau baik-baik saja?!"

Y/n mengangkat tangan kanannya isyarat kalau ia baik-baik saja sembari tangan kirinya menutupi mulutnya yang tengah batuk.

"Tunggu sebentar, aku ambilkan minum!"

Tak lama Taehyung kembali dengan segelas air putih hangat. Ia menyodorkannya pada y/n menyuruh y/n meminumnya sembari mengelus punggung y/n pelan.

Setelah sedikit reda, ia menyuapkan bubur yang tadi ia belikan.

Y/n hanya diam karena mulutnya sulit sekali untuk bicara saat ini. Tenggorokannya terasa gatal luar biasa.

Sesekali y/n terbatuk di sela makannya membuatnya harus menyemburkan bubur itu ke telapak tangan yang membekap mulutnya. Matanya sampai mengeluarkan air mata. Taehyung benar-benar khawatir setengah mati.

Setelah ia memberitahu teman-temannya yang lain , ia memberi beberapa obat-obatan pada y/n yang ia beli tadi.

Tidak lama untuk Jin, Namjoon dan yang lain sampai di apartemen y/n. Y/n masih sesekali terbatuk. Batuk yang terlihat sangat menyiksa. Beberapa kali ia menangis membuat yang lain sama paniknya.



"Y/n kita ke dokter saja ya?"


Pertanyaan Jin hanya di balas gelengan oleh y/n.

"Kau terlihat sangat tersiksa, ayolah y/n"

Mereka semua mencoba membujuk y/n yang akhirnya di balas anggukan pasrah olehnya.

-

Y/n tertidur di mobil. Meski beberapa kali ia terbangun karena batuk masih menyerang tenggorokannya, membuat Yoongi dan yang lain beberapa kali meringis kasihan.

"Kenapa dia bisa sakit?" Jin membuka pembicaraan.

"Ah, kami sedang ada acara mahasiswa baru di kampus hyung. Tapi sepertinya daya tahan tubuh y/n sedang lemah." Ucap Taehyung.

"Apa dia tetap ikut acara?"

"Iya, dia tetap datang walau aku dan Taehyung sudah bilang berkali-kali"

"Seharusnya ia tak perlu memaksakan diri seperti ini"

-

Setibanya di apartemen y/n, mereka langsung menuju ke kamar y/n dan mendapati y/n yang tengah tidur dengan gelisah. Jin mencoba mengecek suhu tubuh y/n dan terperanjat karena suhu tubuhnya yang berada di atas rata-rata.

"Yoongi tolong carikan termometer, Jimin dan Taehyung tolong belikan obat dan buat bubur, Hoseok dan Jungkook tolong siapkan handuk kecil dan air hangat ya"

Semua mengangguk mendengar perintah Jin. Bagaimanapun y/n itu jarang sakit dan mereka benar-benar khawatir dengan y/n yang seperti ini.

"Hikss.."


Jin dan Namjoon langsung menoleh saat mendengar suara isakan kecil yang tentunya berasal dari siapa.

"Hiks..hiks.."

"Stt.. uljimayo.. y/n uljima.." Jin mengapus air mata y/n yang sedang tertidur.

"Hiks.."

"Hyung ini handuk kecil dan air hangatnya"

"Gomawo Jungkook-ah"

"Y/n.." panggil Jin sambil menepuk pipi y/n pelan. Y/n membuka matanya sedikit dan mendapati pandangannya buram karena air mata.

Pelan-pelan Jin menyeka keringat y/n sampai air matanya juga. Terakhir Jin meletakkan kompres di dahi y/n.

"Hiks.."

"Uljima.. Namjoon-ah mana Jimin dan Taehyung?"

"Hyung , ini obat dan makanannya"

"Y/n makan dulu ne?"

Tanpa menunggu jawaban Yoongi membantu y/n duduk bersandar dan memegangi bahunya. "Jimin kau pelan-pelan meyuapinya"

"Ne hyung"

-

"Kau sudah merasa baikan?"

"Um.."

Y/n masih terbaring di atas kasurnya. Seminggu ia habiskan untuk bed rest dan kini wajahnya sudah sedikit segar, tidak pucat dan kurus seperti kemarin.

Meski ia masih sering bingung dan tidak fokus tapi y/n sudah lebih baik sekarang.

"Lain kali kau harus menurut jika di beritahu"

Y/n hanya mengehela nafas dan mengangguk saat dinasihati.

"Jangan memaksakan sesuatu yang di luar batasmu"

"Awas saja kalau kau sakit lagi, akan ku hukum nanti"

Sebenarnya Jin dan kawan-kawan lega luar biasa saat melihat keadaan y/n yang mulai membaik. Tidak ada lagi y/n yang meringis kesakitan atau terisak kecil dalam tidurnya.

"Ne, jeongmal mianhaeyo"

Ia menatap mereka tulus. Matanya memancar cinta dengan ribuah ucapan terima kasih.

"Jika kau cepat sembuh nanti aku ajak ke Lotte Park"

"Jjinja?!"

Wajahnya bersemu merah. Matanya berubah menjadi berbinar dengan kornea coklat bening yang membuat siapapun tercekat karena terpesona.

"Eung"

"Kalau begitu aku sudah sembuh!"

Ucap y/n semangat. Mereka mengacak rambut y/n gemas.

"Yahaha dasar"

-

Kkeut.

Ga ngefeel sip.

BTS Imagines [방탄소년단 이마지느]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang