30. [Jimin] New Year

5.4K 571 9
                                        

Aku benar-benar nenyesali jadwal kuliahku yang belum libur sehingga aku tidak bisa berada dirumah saat tahun baru bersama keluargaku.

Jadi yang hanya bisa kulakukan saat ini hanyalah berdiam diri di apartemenku karena malas keluar bahkan untuk pergi bersama teman. Lagipula mereka juga pasti sedang bersama keluarga mereka.

Huftt..

Aku melangkahkan kaki kedapur karena aku lapar.

Dan aku lagi-lagi hanya bisa tersenyum miris saat melihat isi kulkasku yang hanya berisi air mineral dingin dan puding sisa kemarin.

Membuka lemari, hanya ada dua bungkus ramyun dan sisa satu telur.

Rasanya aku benar-benar ingin menangis sekarang.


Ting Tong


Ting Tong


Ting Tong Ting Tong Ting Tong


Bagus sekali.

Aku sedang kesal karena sendiri dan lapar sekarang kembali dikesalkan dengan seseorang yang dengan tidak tau dirinya memencet belku dengan brutal.

Dengan langkah malas aku berjalan ke arah pintu. Membukanya kesal sambil menatap seseorang yang kini tengah tersenyum lebar padaku. Matanya menyipit sempurna. Sedikit meredakan kesal dihatiku.

Ia mengangkat kantung plastik dikedua tangannya sambil berjalan masuk ke dalam.

Membawa barangnya ke dapur dan meletakkannya di atas pantri.

"syaraf telepatiku mengatakan bahwa ada seorang gadis tengah kesepian sambil meraung karena kelaparan"

"siapa bilang?"

"ck, otak dan perasaanku y/n. Kau tidak bisa romantis sedikit ya?"

"aku kan hanya bertanya. Lagipula kenapa kau tidak pulang ke rumah orang tuamu?"

"aku tadi pagi sudah ke Busan"

"dan sekarang kembali lagi kesini? Yah Jimin-ah"

Aku berjalan ke arah kompor dan melihat airku sudah mendidih. Langsung saja aku merebus mi yang ada.

"hey, aku kan sudah membawa makanan? Tidak usah makan mi terus y/n, tidak sehat"

Melihat Jimin yang mendecak aku kembali menoleh ke arah isi panci.

"tapi sudah terlanjur aku rebus? Bagaimana?"

"dasar, yasudah satu saja untuk malam ini"

Jimin kembali fokus pada barang-barangnya.

"Jimin-ah, kaukan sudah liburan kenapa masih di Seoul?"

Jimin hanya tersenyum sambil mengangkat bahu dan meneruskan kegiatannya. Bolak balik ke sofa dan meja kecil yang menghadap ke arah jendela cukup besar. Menata barang-barang bawaannya dengan rapi dan cantik di atas meja seolah-olah sedang mempersiapkan sesuatu yang spesial.

"Taehyung saja sudah pulang ke Daegu, kau betah ya disini? Tidak kasihan adikmu terus memintamu pulang?"

Setelah selesai dengan mi, aku ikut duduk di dekat Jimin yang kini tengah membuka botol soda dan menuangkannya ke gelas.

"Jimin―"

Belum selesai aku bicara, Jimin sudah menyumpal mulutku dengan tteokbokki yang sudah ia potong menjadi kecil.

"bagaimana aku bisa pulang jika kau sendirian disini?"

"bagaimana aku bisa pulang jika kau tengah menangis kelaparan?"

"bagaimana aku bisa pulang jika melihat gadisku kesepian dan rindu rumah hmm?"

Jimin mengelus pelan pipiku yang nyatanya kini tengah panas. Rasanya antara aku ingin menangis antara bersyukur dan sedih karena ucapannya.

Tahun baru ini aku tidak pulang ke rumah karena ujianku diadakan dua hari setelah tahun baru. Dan lagi tugas akhirku belum selesai sama sekali membuatku stres.

Jimin mengusap bibirku yang sedikit belepotan saus dan kembali menyuapiku kali ini dengan ramyun yang tadi aku masak.

Jujur, ia membawa begitu banyak makanan dan minuman. Setengahnya tadi bahkan ia masukkan ke dalam kulklas, untuk persediaan besok katanya.

Aku menyandarkan kepalaku ke sofa dan menatap luar jendela yang kini menampilkan beberapa kembang api kecil yang menyala dengan indah.

Cukup dengan seperti ini, berdua dengannya bahkan tanpa aku memberitahu bagaimana keadaanku membuatku kembali jatuh pada seorang Park Jimin yang kini masih saja menyuapiku layaknya seorang ibu mengurus anak.

"Jimin-ah"

"iya sayang"

Baru aku bilang, aku kembali dibuat meleleh olehnya.

"bagaimana kalau menonton film bagus di tv? Biasanya hari perayaan seperti ini stasiun tv menayangkan film yang bagus"

"boleh, asal kau duduk disampingku dan tidak tertidur seperti saat kita menonton kaset film minggu kemarin"

"hehe tidak akan"

-

"y/n-ya benarkan aku bilang, tokohny― dia tidur"

Jimin menoleh saat hendak berbicara pada y/n setelah mereka tadi memperdebatkan isi cerita di filmnya.

y/n bersandar pada sofa dengan kepala tertunduk, dengan lembut Jimin menarik kepala y/n agar menyender dibahunya. Menyampirkan selimut tipis yang sedari tadi berada dipangkuan y/n dan mengecup kepalanya pelan.

"selamat tahun baru sayang"

Ucapnya bertepatan dengan waktu yang menunjukkan pukul 00.01 dan dihiasi suara letusan kembang api yang sama meletupkan percikan-percikan indah di dadanya.

-

Kkeut.

First update di 2018.
(ノ'∀`*)

BTS Imagines [방탄소년단 이마지느]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang