05. [BTS] Cake

9.5K 1.1K 18
                                        

"Jin oppa!"

Y/n mengetuk pintu rumah Jin yang berada di dekat rumahnya. Tak lama menunggu seseorang membuka pintu dan kebetulan itu Jin sendiri.

"Hai y/n ada apa?"

"Oppa bisa bantu aku membuat kue?"

"Tentu saja. Kajja!"

"Aku juga sudah membeli bahannya hehe.."

"Memangnya kue untuk siapa?"

"Aku lagi dekat dengan seseorang, dan hari ini ia ulang tahun." Ucap y/n dengan malu-malu.

Jin tersenyum dan mengusap kepala y/n lembut. "Wah y/n sekarang sudah besar ya."

"Hehe.."

Y/n dan Jin akhirnya membuat kue tart bersama. Di selingi beberapa obrolan serta tawa dari dad jokes milik Jin.

-

"Kau benar tidak mau di antar?" Tanya Jin pada y/n yang sedang menyiapkan kuenya untuk di bawa.

"Tidak oppa. Aku akan naik bus saja hehe.."

"Baiklah. Tapi jika terjadi sesuatu hubungi oppa arrachi?"

"Arraseo oppa.. daah!"

Y/n pergi ke taman tempat ia janjian dengan hati yang senang. Tidak henti-hentinya ia tersenyum sepanjang jalan.

Sesampainya disana y/n duduk di sebuah kursi dan menyiapkan kuenya.

10 menit.

30 menit.

1 jam.

Yang di tunggu-tunggu tidak juga datang. Y/n berkali-kali mengecek ponselnya untuk mengirim beberapa pesan. Karena tidak ada balasan ia mencoba menelfon.

Tutt.. tutt.. tutt..

Telfon tersambung tapi tidak kunjung di angkat. Akhirnya y/n memutuskan untuk menunggu lebih lama lagi.

-

Y/n tidak tau sudah berapa lama ia menunggu. Langit yang tadinya masih terang kini sudah berubah menjadi gelap. Ia lupa jika ini malam musim dingin dan di tambah ia meninggalkan mantelnya di rumah Jin tadi.

Y/n ingin pulang tapi tubuhnya sudah membeku dan susah di gerakkan. Bersuara saja sulit. Rasanya ia ingin menangis. Entah karena yang di tunggu-tunggu tidak datang atau karena ia tidak bisa pulang karena tubuhnya membeku.

Pandangannya memburam saat ia melihat tujuh orang laki-laki berlari menghampirinya.

"Y/N!"

Ah itu sahabat-sahabatnya. Y/n merasa lega.

"Y/n kenapa tidak menelfon?" Tanya Jin, namun y/n hanya bergeming. Mereka datang mencari karena eomma y/n khawatir anaknya belum pulang.

"Kau melupakan mantelmu. Ini musim dingin."

"Hyung dari jam berapa y/n pergi?" Tanya Jimin.

"Sekitar jam lima."

"Ya Tuhan itu berarti dia sudah berada diluar selama empat jam! Dia pasti kedinginan."

Y/n yang sedari tadi hanya memperhatikan mereka mulai memejamkan matanya. Tubuhnya lemas dan kepalanya pusing.

"Namjoon-ah tolong bantu aku bawa y/n ke mobil."

Jungkook dan Taehyung membantu membawa kue y/n yang masih di pangkunya sejak tadi.

Jin memakaikan mantel y/n dan Namjoon dengan cepat menggendong y/n menuju mobil.

Setibanya di mobil mereka membantu menghangatkan y/n dengan hotpack dan syal. Yoongi dan Hoseok masing masing menggenggam tangan y/n yang terasa sangat dingin.

Di tengah perjalanan y/n masih memejamkan matanya dan terus menggumamkan kata mianhae.

"Akan ku bunuh siapa yang membuat y/n menunggu seperti ini." Gumam Yoongi. Terdengar jelas bahwa ia begitu marah.

"M-mian..hae.."

Lagi-lagi y/n berkata seperti itu.

Setelahnya hening. Semua sibuk pada fikiran masing-masing.

Tiba-tiba y/n merasa ada sesuatu yang turun dari lubang hidungnya.

Ah, apa otakku membeku karena terlalu lama kedinginan?

Dengan cepat ia menutup hidungnya dengan tangan kirinya. Membuat Hoseok bingung karena y/n tiba-tiba melepaskan genggamannya.

"Y/n ada apa?"

Y/n hanya menggeleng. Tapi Jin yang menyetir melirik dari arah kaca kembali bertanya.

"Kenapa kau menutup hidungmu y/n?"

Y/n lagi-lagi menggeleng. Dan kali ini Yoongi turun tangan dengan menyingkirkan tangan y/n.

"Astaga kau mimisan! Bagaimana bilang tidak apa-apa?!"

Mereka semua kembali khawatir dan panik.

"Jin hyung ayo kita ke rumah sakit!"

-

"Apa kau sudah baikan?" Tanya Jin pada y/n yang baru bangun.

"Ne oppa. Maaf aku merepotkan kalian."

"Tidak apa-apa y/n. Itu karena kami semua sayang padamu."

Jin membantu y/n untuk bersandar saat ia melihat Yoongi dan yang lainnya masuk ke kamarnya.

"Kalian dari mana?" Tanya y/n ketika melihat mereka begitu kusut.

"Membersihkan sampah." Jawab Yoongi dingin.

"Ha?" Y/n tidak mengerti apa hubungannya membersihkan sampah dengan wajah kusut mereka.

"Y/n jangan lagi dekat dengan laki-laki brengsek seperti kemarin." Jelas Jimin.

"Mianhae.." raut wajah y/n menjadi sedih. Ia begitu menyesal membuat semua orang khawatir.

"Sunshine! Kau sudah baikan bukan?" Hoseok mencoba mencairkan suasana dan mendung dari wajah y/n.

Y/n hanya menggangguk.

"Bagaimana kalau kita makan kuemu?"

"Ah benar hyung! Aku juga mau mencoba kue buatan y/n noona!"

Hoseok dan Jungkook berlari keluar dan tak lama kembali membawa kue buatan y/n dan Jin kemarin.

Baru saja mereka duduk mereka sudah ribut karena rebutan makan kue buatan y/n.

"Taetae hyung jangan banyak-banyak!"

"Ya Jimin aku juga mau stroberi nya!"

"Jungkook jangan sisakan krimnya seperti itu!"

"Tunggu dulu!"

"Apa lagi Hoseokie hyung?!"

"Ya! Aku mau memberi my sunshine terlebih dahulu!"

Y/n tidak menyesali kejadian kemarin. Ia juga sudah melupakan orang yang membuatnya menunggu. Selagi dia punya orang-orang yang sukarela berada di sekitarnya, ia harusnya bersyukur bukan?

-

Kkeut.

BTS Imagines [방탄소년단 이마지느]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang