41. [Yoongi] Tsundere

3.1K 387 18
                                    


'Besok kita ke busan.'


Di musim panas yang begitu terik, aku dan Yoongi telah tiba di sebuah villa yang tidak begitu jauh dari pantai. Villa itu milik Jimin, teman Yoongi. Bersama lima teman Yoongi lainnya, kami berencana untuk menghabiskan pekan bersama di pantai. Selain Yoongi, teman-temannya yang lain juga membawa pasangan mereka masing-masing.

Rangkaian acara berjalan begitu lancar. Seharian, mereka bermain di pantai, jalan-jalan, berenang dan melakukan pesta barbeque. Mereka begitu romantis dengan pasangan masing-masing terkecuali aku yang selalu memiliki jarak dengan Yoongi. Aku duduk sendirian di undakan tangga villa, memperhatikan mereka dari jauh dengan sekaleng soda di tangan.

Lalu hal yang tidak diinginkan terjadi. Pacar Taehyung terjatuh dari tangga yang aku duduki karena tersandung sendal entah milik siapa. Semua terjadi begitu cepat. Airin tidak sadarkan diri dan semua menjadi begitu panik. Mereka berbondong-bondong membantu mengangkat Airin ke mobil yang akan membawanya ke rumah sakit.

Pesta bubar malam itu. Juga dengan pandangan-pandangan menghakimi yang di tujukan kepadaku yang bahkan tidak tau apa-apa, termasuk dari Yoongi. Ia menggunakan mobilnya untuk membawa Airin ke rumah sakit bersama Taehyung sementara yang lain pergi dengan kendaraan mereka masing-masing. Meninggalkanku sendirian dalam keheningan malam.

Sampai tengah malam aku menunggu sembari menghubungi Yoongi namun yang ditunggu tak datang-datang.

Aku ditinggal sendirian di Busan, tanpa pengalaman.

-

Setelah kejadian di Busan minggu lalu, aku tidak bertemu Yoongi lagi dalam hal apapun. Ya selalu seperti itu jika kami tidak memiliki alasan untuk bertemu.

Tapi satu pesan masuk dari Yoongi membuatku urung untuk segera pulang.

'Aku tunggu di parkiran.'

Yoongi sudah berada di atas motornya dengan helm full face yang terpasang. Aku segera naik dan berpegangan pada jok motornya.

Tidak lama kami berhenti di daerah Hongdae yang ramai karena suasana sabtu malam. Kami berjalan bersisian dimana aku beberapa langkah tertinggal di belakang tanpa bergandengan tangan.

Tidak ada yang memuka suara sama sekali. Aku melirik kiri dan kanan sebelum menyusul langkah Yoongi.

"Boleh aku pinjam syalmu?" tanyaku yang hanya dibalas tatapan datar dari Yoongi. Merasa itu sebuah penolakan secara tak langsung, aku segera diam dan kembali melihat sekeliling setelah beringsut mundur.

Aku tidak memiliki syal dan malam awal musim gugur begitu dingin dan menusuk kulit. Aku melihat pasangan disekelilingku saling berbagi kehangatan dengan cara masing-masing.

Diam-diam aku sebenarnya menyukai aroma tubuh Yoongi meski pria itu tidak pernah memeluknya. Padahal tadi, setidaknya aku ingin merasa nyaman dan hangat dengan mencium aroma pria itu.

Aku menghentikan langkahku di tengah keramaian menyisakan Yoongi yang terus berjalan. Aku tidak pernah bisa menyamai langkahnya yang panjang dan ia tidak pernah menggubrisku ketika aku mengeluh pegal.

Yah.. mungkin menghabiskan malam minggu sendiri bukanlah hal yang buruk. Mungkin Yoongi akan kembali meninggalkanku seperti di Busan kemarin. Maka dari itu aku segera berbalik arah dan berjalan ke arah jajaran pedagang makanan.

Aku mendekati salah satu stand jajanan dari Jepang yaitu takoyaki. Aku menunggu dengan antusias sambil melihat sang pedagang membuatnya. Lalu saat aku sudah menerima bungkusan dan ingin membayar, sebuah tangan telah lebih dulu menyerahkan uang.

Tak lama dari itu sebuah syal melilit rapi di leher dan tanganku yang kosong terasa digenggam dan dibawa menjauh dari sana.

Yoongi tidak pernah menunjukkan ekspresinya yang lembut selama berpacaran. Kami selalu memiliki batas dan dinding yang membentang.

Aku ingat saat Yoongi pertama kali memintaku untuk menjadi kekasihnya dulu, tidak ada yang spesial dan setelahnya juga berjalan begitu datar.

Yoongi tidak pernah basa basi dan ia hanya berbicara hal yang perlu saja. Tak sering bertemu dan aku tak pernah meminta. Aku terbiasa mandiri meski sesekali juga ingin seperti pasangan lain.

Tapi jika dipikir lagi mungkin sulit bagi Yoongi untuk bersikap seperti ini. Walau bagaimanapun juga, ia adalah orang yang begitu perhatian meski terkadang bisa membuat orang lain salah paham.

Namun begini lah Yoongi. Dan aku tidak bisa untuk tidak tersenyum karena sikap manis pria itu malam ini.

-

Kkeut.

BTS Imagines [방탄소년단 이마지느]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang