Dalam satu waktu, aku berlabuh dalam mimpi. Di waktu lain, aku bertemu dengan realita.
Yoongi-ah, aku lelah sekali..
sungguh.
Tapi mengapa saat aku melihat wajahmu perlahan semua bebanku terangkat?
Saat kau tertidur wajah datar dan dinginmu berubah menjadi wajah yang begitu tenang dan damai seperti sosok malaikat. Seakan semua perlakuan kasarmu serta kata-kata menusukmu yang membekas lenyap begitu saja.
Aku harus bagaimana?
Tetap bertahan atau melepaskanmu dengan segala kenangan yang aku ciptakan sendiri begitu saja?
Yoongi-ah, kau begitu dingin untuk ku sentuh. Kau begitu jauh untuk ku kejar. Kau begitu membatasi dirimu dengan dinding tebal sehingga sekeras apapun usahaku untuk merubuhkan dinding itu, semua hanya akan menjadi hal yang sia-sia.
Sebenarnya apa yang ku lakukan, mengejar seseorang yang tidak menghargai kehadiran serta segala usahaku?
Apakah harus seperti ini jika mencintai seseorang? Apakah harus seperti ini setiap kisah cinta seseorang? Apakah aku terlalu membuang harga diriku sebagai wanita hanya untuk mengemis sebuah cinta?
Jika aku salah aku akan berhenti sekarang. Aku akan merelakan kau pergi jauh dari hatiku.
Yoongi-ah, Kau begitu sempurna dengan semua yang ada pada dirimu. Aku bahkan lupa bagaimana awal aku bisa mencintaimu seperti sekarang ini. Kau mendorongku ke sudut terjauh lingkunganmu, tapi di saat yang bersamaan kau selalu berada di sekitarku seolah-olah memberikanku harapan yang ternyata itu adalah semu. Mungkin aku terlalu naif untuk percaya jika suatu saat nanti kau membalas semua rasaku padamu.
Yoongi-ah, aku rasa ini pertemuan akhir kita. Pertemuanmu denganku sebagai Y/n yang begitu memujamu dan mencintaimu dengan seluruh hatinya. Jika esok hari kau bertemu denganku, aku berharap y/n yang baru lebih kuat dan bisa merelakan dirimu pergi menjauh.
Rasa sakit yang ku alami selama ini, aku harap bisa membuatku menjadi lebih dewasa dan berfikir dalam bertindak. Rasa sakit serta rindu luar biasa yang biasa ku rasakan kuharap dapat terganti dan terbalas di kemudian hari oleh orang yang selayaknya, yang seharusnya, yang bisa menghargaiku serta menjagaku seolah-olah aku adalah seseorang yang begitu berharga.
Yoongi-ah, terima kasih atas waktu ku yang terbuang sia-sia hanya untuk mencintai seseorang seperti mu.
Semoga aku bisa bahagia :)
-
Kkeut.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Imagines [방탄소년단 이마지느]
FanficPairing: Bangtan Boys x You Rate: T, Fluff Genre: One Shot, Romance, Drama, AU, School-Life. Disclaimer: Skradnr Fanfiction Warning: Ini hanya sebuah fiksi. Bangtan hanya milik Tuhan, orang tua, PD-nim, para member dan Bighit. Summary: "I'm fine if...
![BTS Imagines [방탄소년단 이마지느]](https://img.wattpad.com/cover/110623925-64-k532004.jpg)