37. [Jimin] Mad on Him

5.1K 561 42
                                    

y/n menutup wajahnya malu.

Berulang kali ia melihatnya tapi berulang kali juga hal itu tetap sama dan tidak berubah.

Badan dan tangannya gemetar dan jantungnya berdebar-debar. Tapi tak di pungkiri perasaan kesal itu ada. Bahkan berulang kali setiap ia memandanginya.

Mungkin bagi semua ini adalah kejutan. Yang memang benar sebuah kejutan namun berhasil membuatnya kaget setengah mati. Jika itu bukan karena dari sns resmi, mungkin ia akan mengira jika itu hanyalah editan konyol belaka.







y/n kembali membaringkan tubuhnya di atas kasurnya yang nyaman. Rencana ingin tidur tadi lenyap seketika ketika melewati jam sepuluh malam.

Dia tak sadar dan tak ingat. Tak pula menanti-nanti sebab karena kesibukannya sendiri yang juga memakan waktu yang banyak.

Ia kesal. Ingin menangis. Tapi senang juga setelah sekian lama ia ada kabar.

Tapi tidak begini juga caranya.

"aku membencimu Jimin."

-

Setelah mimpi buruk yang di alami nya hari itu, y/n tak menyentuh ponselnya sama sekali kecuali ada hal penting yang berurusan dengan akademiknya. Juga berkabaran dengan keluarga jika mereka menelpon sekedar menanyakan kabar.

Mengabaikan banyak pesan dan panggilan dari seseorang bernama Park Jimin.

Dan hari ini, setelah satu minggu, pria itu datang menghampiri ke apartemen y/n yang dimana si pemilik juga baru pulang dari kegiatannya.

Dia disana, berjalan dari arah lift menuju pintu bercat caramel nomor 613. Matanya terfokus pada seorang gadis yang total mengabaikannya dan mempercepat gerakannya membuka pintu yang sayangnya tak kalah cepat dengan tangan Jimin untuk mengalihkan atensinya.










"kau ada waktu nona manis? Ah kuyakin kau punya saat ini setelah banyak mengabaikan pesan-pesanku bukan?"










Dan setelah kalimat itu, disini lah mereka berada. Duduk berjauhan di sofa panjang dengan Jimin di sudut kanan dan y/n di sudut kiri. Bukan sengaja, tapi y/n sendiri yang menciptakan jarak itu.

"masih tak ingin bicara?"

Merasa terus di abaikan sejak satu jam yang lalu, Jimin mengela nafas lelah.

Dia tidak tau salahnya apa disini hingga membuat sang pujaan hati kini diam seribu bahasa dengan tatapan tak terbaca.




"aku salah apa?"




"y/n?"




"maafkan aku yang tak tau apa-apa tentangmu"




Akhirnya pertahanan itu runtuh juga. y/n perlahan menatapnya setelah sekian lama bergelung dengan pikirannya sendiri.

"Jimin.. kau jahat.."

"iya aku tau. Maafkan aku"

"kau membuatku berdebar-debar tapi kau juga membuatku kesal.."

Tangannya gemetar menahan emosi yang ada.

Meskipun sebenarnya ia sudah lemas sejak tadi bahkan saat pertama Jimin berjalan ke arahnya di depan pintu tadi.

"kau sibuk dan pergi tanpa kabar sebulan dan kau kembali dengan hal yang mengejutkan. Aku tidak tau harus berkata apa Jimin.."

Perlahan, jarak itu terkikis oleh Jimin yang perlahan mendekat. Tersenyum simpul menatap y/n yang terus bicara dengan pipi merona merah disana.

"aigoo.. gadisku kesal karena aku mengumbar tubuhku hmm?"

Detik berikutnya y/n sudah masuk dalam dekapan hangatnya. Parfumnya yang masih sama, menambah kesan rindu yang terpendam lama. Menyeruak dalam pelukan nyaman yang selalu ia suka di setiap pertemuan mereka.

"bukan begitu sayang.. Itukan permintaan agensi. Aku bisa apa? Tapi bukankah itu lebih baik dari pada mereka meminta membuka semuanya?"

y/n langsung mendelik tidak suka. Tidak setuju dengan pendapat Jimin yang mencoba menjahilinya.

"iya iya. Maafkan aku ya cantik?"

"tidak mau. Aku masih kesal"

"kesal ya? Tapi kenapa pelukanku tidak di lepas?"

"sudah diam. Jangan membuat tambah kesal Jimin"

Menyembunyikan wajahnya yang merah, y/n tersenyum malu di balik dada bidang Jimin.





Yah tidak tau intinya apa. Yang jelas masalah terselesaikan karena sebuah pelukan hangat di malam ini dengan bulan yang bersinar terang.














"Jimin.. jangan buka-buka pakaian lagi. Aku tidak suka banyak yang melihatnya"

"baiklah kalau begitu hanya untukmu saja."

-

Kkeut.

Yah intinya semoga bisa tidur nyenyak army (:

BTS Imagines [방탄소년단 이마지느]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang