"lagi?"
"Iya hehe"
Y/n bangkit dari tempat duduknya setelah ditanya oleh teman dekatnya. Seperti biasa, hari ini ia akan kesana lagi.
Sepanjang jalan menuju studio dance yang biasa murid lain pakai untuk berlatih-- y/n tersenyum senang.
Biasanya jam istirahat seperti ini 'dia' akan berada disana.
Dan benar dugaannya, 'dia' yang bernama Jung Hoseok itu tengah menari dengan lihainya.
Ini sudah tiga bulan sejak y/n pertama kali memperhatikan Hoseok. Biasanya y/n akan duduk di salah satu bangku di luar studio dance dan memperhatikan Hoseok diam-diam melalui salah satu bagian studio yang berupa dinding kaca transparan sehingga orang-orang bisa melihat isi di dalamnya.
Y/n mengeluarkan buku sketch-nya. Meskipun ia tidak terlalu pandai menggambar, ia bisa hanya sekedar untuk Croquis. Sudah lebih dari dua buku yang y/n hasilkan hanya untuk menggambar apa saja yang dilakukan Hoseok. Meskipun itu hal-hal lucu sekalipun.
Baginya Hoseok itu pribadi yang ceria dan terbuka pada siapa saja. Senyum yang secerah matahari entah mengapa menjadi penyemangat sendiri bagi y/n.
Tapi sepertinya hari ini berbeda untuk y/n.
Saat ia selesai dengan Croquis dimana Hoseok sedang menenggak air minum di botol, y/n melihat seseorang menghampiri Hoseok dan Hoseok dengan senangnya langsung merangkul gadis itu dengan senyum mataharinya.
Y/n otomatis terdiam.
Entah kenapa senyum yang sedari tadi menempel di wajahnya kini perlahan pudar dan di gantikan dengan garis datar di bibirnya.
Y/n beralih merapikan barang-barangnya dan beranjak pergi dari tempat itu.
Mungkin hari ini sampai sini dulu.
-
Keesokan harinya y/n datang lagi ke tempat yang sama.
Namun lagi-lagi y/n di suguhkan dengan pemandangan dimana Hoseok tengah duduk di ruang studio dance sambil tertawa karena di suapi sepotong gimbap oleh gadis kemarin.
Y/n tau dia bukan siapa-siapa selama ini. Hanya seorang gadis biasa yang menyukai seseorang secara diam-diam.
Y/n marah, sedih, dan terutama sakit hati. Tapi y/n tau ini konsekuensi yang harus ia rasakan karena apa yang ia pilih.
Dan akhirnya y/n memilih untuk pergi lagi.
"Ah aku jadi ingin makan gimbap"
-
Seminggu lebih y/n tidak pergi ke tempat biasa. Seminggu lebih sektch book-nya menganggur tanpa ada lagi garis-garis yang bersatu membentuk seorang Jung Hoseok.
Ya, seminggu lebih y/n berusaha untuk memperbaiki hatinya. Dan mungkin akan butuh waktu lebih lama dari itu.
Teman dekatnya pun tau kenapa y/n tidak lagi pergi ke tempat biasa. Mungkin ini lebih baik untuk y/n pikirnya.
Y/n berjalan pulang sambil memakai earphone di telinga. Lagu Run - Ballad Mix milik Bangtan Boys kini terputar mengiringi langkahnya.
Bahkan y/n tidak sadar kalau kini seseorang tengah berada di sampingnya.
"Oh?"
Tali sepatu y/n lepas dan kini ia tengah berjongkok untuk membenarkan. Tapi sebelum itu, sepasang tangan seseorang lebih dulu mengikatnya rapi. Pandangan y/n perlahan naik menelusuri tangan tadi dan berhenti di wajah penuh cahaya milik seorang Jung Hoseok.
Y/n refleks kaget dan berdiri.
"Kenapa tidak datang seminggu ini?"
"Ne?"
Pertanyaan tiba-tiba yang di keluarkan Hoseok sedikit membingungkan.
"Kenapa kau tidak datang seminggu ini di tempat biasa. Aku menunggumu."
Wajah y/n perlahan memerah karena malu.
Jadi selama ini dia tau aku suka memperhatikannya. Eomma aku harus bagaimana!
"M-maafkan aku"
"Kenapa minta maaf?"
"Tentu saja tidak sopan mengikuti seseorang bahkan dalam waktu yang lama."
"Lalu kenapa kau tidak datang lagi?"
"Aku mau berhenti saja"
Wajah y/n berubah menjadi sendu. Tapi entah kenapa kalimat barusan membuat Hoseok terkejut.
"Kenapa berhenti?!"
"Kau sudah punya kekasih bukan?"
"Siap-- oh? Jadi kau berhenti karena melihatku dengan adikku?"
"Nugu? Adikmu?"
"Iya itu adikku"
"Hmm begitu. Tapi sepertinya aku akan benar-benar berhenti."
"Tidak boleh"
Y/n mendongak mencoba menatap wajah Hoseok yang kini terlihat sedih.
"Kenapa tidak boleh?"
"Karena kini sekarang gantian aku yang akan selalu memperhatikanmu."
"M-maksudmu?"
"Y/n, maukah kau jadi kekasihku?"
Y/n terkejut tentu saja. Darimana Hoseok tau namanya? Dan lagi kini sekarang orang secerah matahari ini menembaknya?!
"Aku ulangi. Y/n~ maukah kau menjadi kekasih Hobi oppa~? Pyong~" Kali ini Hoseok ber-aegyo.
Y/n memalingkan wajahnya dan mengangguk pelan.
"Ah kiyowo~" Hoseok mengusap kepala y/n pelan sambil tersenyum lebar.
Mereka, y/n dan Hoseok berjalan pulang bersama. Dengan Hoseok yang terus berbicara dan y/n yang hanya menundukkan kepalanya malu.
"Jadi y/n, aku ingin lihat bagaimana gambaran diriku?"
-
Kkeut.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Imagines [방탄소년단 이마지느]
Fiksi PenggemarPairing: Bangtan Boys x You Rate: T, Fluff Genre: One Shot, Romance, Drama, AU, School-Life. Disclaimer: Skradnr Fanfiction Warning: Ini hanya sebuah fiksi. Bangtan hanya milik Tuhan, orang tua, PD-nim, para member dan Bighit. Summary: "I'm fine if...