02

2.8K 196 0
                                    

Danial melemparkan map ditangannya dengan kasar.

"Sudah ku bilang, kita hadapi saja melalui hukum. Jangan dipersulit kita bongkar semuanya" ucapnya dengan nada tinggi, matanya menggelap menunjukan betapa marahnya ia kini.

"Akan semakin buruk jika sampai media tau Danial, percayalah selebihnya kita urus dengan baik-baik"

"Biarkan semua orang tau bagaimana kelakuan artis kacangan itu!"

"Kau jangan terbawa emosi, bukan hanya dia yang tercoreng, namamu juga akan buruk Danial!"

"Aku tak peduli"

Tama menghembuskan napas berat, memijat pelipisnya. Dia sudah kehilangan akal menghadapi Danial dengan sikap keras kepalanya itu.

Orang ketika berbuat salah sebisa mungkin akan menutupinya dari media dengan cara apapun agar nama baiknya tetap terjaga. Tapi lihatlah, Danial malah ingin membuat reputasinya hancur.

Ketika semua orang siap mendukungnya dengan menggunakan cara terlicik apapun agar nama baiknya terjaga, Danial lebih memilih mempertanggung jawabkan perbuatannya itu. Bukankah hal itu baik ? Ia akan bertanggung jawab dengan perbuatannya yang membuat orang heboh karena ia menabrak artis terkenal, mengapa malah semua orang ingin menutupinya? Danial bukan pengecut yang akan lari dari tanggung jawabnya. Meskipun nama baiknya sebagai pengusaha kaya dan muda itu tercoreng.

"Bisakah kau turunkan ego mu sedikit saja danial?" Tanya Tama frustasi

"Semua pemegang saham mungkin akan menarik sahamnya dari perusahanmu" lanjutnya

"Aku hanya ingin si brengsek Nicola itu hancur"

"Tapi kau juga akan hancur"

"Aku bisa merintis usahaku dari nol lagi, jangan remehkan aku Tama!"

"Ayolaah.. kau ingin usahamu ini hancur sia-sia karena ego mu itu? Pikirkan dengan kepala dingin. Meskipun kau akan membangun lagi usahamu dari nol, tapi apakah orang-orang akan percaya lagi padamu? Dengan sikap ke kanak-kanakkan mu ini?"

"...."

"Besok bersiap-siaplah, kita akan mengunjungi pengacara mu"

Tama meninggalkan Danial, ia yakin dengan kecerdasan sahabat sekaligus bos nya ini Danial tidak akan menghancurkan usaha yang dirintisnya dari nol ini.
Perusahaan yang sekarang sudah memiliki cabang dimana-mana MicoMart. Dimana dulunya hanya toko kelontongan biasa yang sekarang menjelma menjadi Minimarket, Jasa iklan dan Travel.

Mengapa jadi ada Jasa iklan dan Travel? Lebih masuk akal jika menjadi sebuah Mall besar bukan? Itulah.. kecerdasan Danial Alexcanda Brimono

MASTER SUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang