06

1.8K 165 0
                                    

Suara riuh orang-orang berbisik menggema di ruangan berukuran sedang ini. Perdebatan sengit antara dua orang yang saling berhadapan menambah suasana menjadi lebih menstrim. Berbagai lontaran kata-kata bijak nan menusuk terus dilontarkan wanita dengan jas hitam terhadap lawannya.

Debat? Lebih dari itu.. mempertahankan argumen masing-masing demi menyelamatkan kliennya. Mempertahankan alibi hingga memasukan saksi, barang bukti dan sebagainya telah mereka utarakan. Kini mereka menunggu ketukan palu yang akan menandakan akhir adu mulut dan keputusan siapa yang menang diantara mereka.

"Dengan hasil diskusi dari beberapa hakim dan berdasarkan saksi dan barang bukti yang tersedia.. dengan ini saya nyatakan bahwa saudara Danial Alexcandra Brimono tidak terbukti bersalah dan kasus ini di tutup secara damai dan kekeluargaan."

Tok..tok..tok

Suara riuh tepuk tangan dan surakan penonton menggema di ruang persidangan ini, ada beberapa orang yang merasa puas ada juga yang merasa tidak terima dengan hasil keputusan hakim ini.

"Aku akui.. ternyata kau hebat juga" ujar Danial sambil mengulurkan tangannya

"Terimakasih atas kepercayaannya" Tania menyambut uluran tangan Danial

"Kau ahli dalam berbohong ternyata.."

"Dan ini ku lakukan untuk mu pak" ujar Tania tegas sambil tersenyum

"Sebenarnya aku akan menerima jika kita kalah, dan aku tidak akan menyalahkanmu. Sebenarnya aku menginginkan kita kalah"

"Kalau begitu kau salah pengacara pak"

"Tidak, karena menurut informasi yang ku  dapat kau tak pernah menang menangani kasus manapun. Dan ini kemenangan pertamamu kan? Jadi, aku beri saran kau jangan terlalu jujur jika karirmu ingin berlanjut"

Tania memincingkan matanya menatap pria disebelahnya. Klien nya ini sangat menyebalkan, jika ingin mengucapkan terimakasih maka ucapkanlah mengapa harus ada kata-kata penyemangat

"Terimakasih atas pujian dan sarannya" jawab Tania dengan tersenyum paksa.

Tania bergegas meninggalkan ruangan ini, ia ingin menyegarkan kepalanya dan berdoa meminta ampunan karena ia telah berbohong selama persidangan berlangsung ini sangat bukan dirinya. Benar kata Danial bahwa ia terlalu jujur jika mengatasi suatu kasus jadi ia terkadang tidak bisa membela klien nya.

Dania sudah berada diambang pintu keluar, seketika langkahnya terhenti mendengar suara orang dibelakangnya

"Kau terlalu jujur sehingga kau tak bisa membohongi perasaanmu pada Tama!"

MASTER SUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang