17

1.3K 109 0
                                    

Danial tersenyum melihat ekspresi Tania, dia seperti orang linglung. Danial mengusap pipi kanan Tania lembut, membuat Tania mengalihkan pandangannya pada tangan Danial yang berada di pipinya.

"Kenapa kamu diam saja diperlakukan seperti itu? Ck.. kepadaku saja kamu berani melawan"

"Apa yang kamu lakukan disini?"

"Aku menghawatirkan mu, dan terbukti.. kamu benar-benar dalam masalah"

"Apa yang kamu katakan bicara yang jelas!"

Danial gemas sendiri melihat sikap Tania yang sepertinya ling-lung ini. Dengan cepat Danial mengecup pipi kanana Tania yang tadi bekas ditampar wanita itu.

Dengan reflek Tania memengang pipi kanannya

"YAA...MENGAPA KAU MENCIUMKU"

Danial hanya tertawa menanggapi ocehan Tania. Benar dugaannya Tania akan sadar setelah ia menyembuhkan bekas tamparannya itu

"Psikopat gila.. mengapa kau tertawa sekarang"

"Aku menyembuhkan lukamu, dan terbukti.. waah.. ciumanku mujarab" ucap Danial menyombongkan dirinya sambil tersenyum kemenangan

"Yaa!! Itu bukan ciuman kau hanya mengecupnya jangan bicara sembarangan nanti orang akan menyalah artikan ucapanmu"

Danial tertawa semakin keras mendengar penuturan Tania, apakah sifat asli wanita pengacaranya seperti ini? Jika ia, akan dengan senang hati Danial akan menjadikan wanita didepannya ini pilihan terakhirnya. Pendampingnya.

"Kenapa kau malah tertawa lebih keras.. dasar pengusaha tidak waras" Tania meninggalkan Danial dengan perasaan kesal. Ia menghentakkan kakinya merutuki kebodohannya dan menyumpahi orang yang sudah menertawakannya itu.

Danial mengejar Tania dengan terus tertawa, ia mensejajarkan langkahnya dengan Tania

"Jangan marah, atau kau akan membuatku jatuh cinta padamu"

Tania menghentikan langkahnya, menatap lelaki yang ada di sampingnya dengan memincingkan matanya

"Dasar tidak waras!"

Tania kembali melanjutkan langkahnya yang diikuti Danial, Danial terus saja menggoda Tania sampai Tania mencoba menghentikan Taxi tapi tangannya di cekal Danial.

"Aku akan mengantarmu"

"Untuk apa? Meledekku sepanjang jalan?"

"Kamu sensitif sekali, lagi PMS ya?"
Tania tidak sanggup lagi melayani orang sinting di hadapannya ini. Ia kembali merentangkan tangannya mencegat Taxi yang lewat

Tapi, tangan Tania di tarik turun dan diseret menjauhi jalan. Danial menarik tangan Tania menuju mobilnya dan membukakan pintu untuk Tania

"Sudah ku bilang, aku akan mengantarmu"

"Mengapa aku harus ikut denganmu?"

"Anggap saja aku sopir taximu yang siap mengantarmu kemanapun kau pergi"

Tania memikirkan tawaran Danial, baiklah untuk saat ini ia akan menurut. Lagi pula ia sekarang cukup lelah jika masih harus kembali berjalan.
Dengan pertimbangannya Tania menutup pintu yang dibukakan Danial di samping kemudi, ia berjalan sedikit dan membuka pintu belakang dan duduk jok belakang.

Danial yang melihat itu melongo, ketika dia akan protes tentang itu Tania sudah membulatkan matanya memberi peringatan bahwa ia tidak ingin dibantah.
Dengan terpaksa Danial akan menuruti kemauan Tania, toh dia sendiri yang mengusulkan bahwa ia akan menjadi supir taxinya Tania kan.

MASTER SUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang