07

1.7K 144 0
                                    

Tania berjalan dengan gusar, ia tak bisa mengatakan apa-apa ketika lelaki itu berbicara. Mengapa ia harus datang lagi di kehidupannya setelah Tania menapaki hidupnya dengan sangat nyaman.

Butuh 7 tahun ia bisa melupakan lelaki yang menjatuhkan harga dirinya itu, setelah semuanya berakhir kenapa dia datang lagi dan mengusik kehidupannya.

"Selamat beib" ucap Filza sambil mensejajarkan langkahnya

"Kenapa dengan mukamu itu? Bukankah seharusnya kau senang" tanya Filza sambil merangkulkan tangannya di pundak Tania

Biasanya Tania akan menepis tangan nakal Filza, tapi karena pikirannya sedang kacau maka ia membiarkan filza merangkulnya

"Kau tak senang karena menang beib"

"Berisik"

"Jadi kau lebih suka kalah dan menikah denganku lady" ucapnya sumringah

Tania berdecak sebal sambil menepis tangan yang sedari tadi nempel di pundaknya.

"Terserah!"

Ucap Tania, setelah berhasil menghentikan Taxi. Tania berjalan mendekati Taxi itu, ketika ia akan membukanya ada tangan yang menahan pintu Taxi itu.
Tania menatap tangan yang menghalanginya itu

"Aku yang menghentikan Taxi ini nona" ucapnya sambil tersenyum, sebelah tangannya melambai ngebiskan ke udara isyarat bahwa Tania harus pergi menjauh

"Saya yang membuka pintu ini Tuan!"
Ucap Tania tak mau kalah

"Bukankah dia klien mu beib" tanya Filza

"Ya, saya klien yang diuntungkan oleh ibu Tania ini" ucapnya bangga

"Bukankah seharusnya pengacara memastikan kliennya aman, tidak meninggalkannya begitu saja. Bukan begitu pak.."

"Filza"

"Ah ya, pak Filza bukankah begitu"

"Iya sih.. seharusnya begitu. Jadi Tania kamu antarkan saja dia pulang ke rumahnya agar dia selamat sampai tujuan dan tidak mengajak orang balapan di tengah jalan hingga hampir merenggut nyawa orang"

Tania tertawa menanggapi ucapan Filza, ia menatap Danial yang syok mendengar ucapan Filza

"Kamu salah Filza, klienku tidak bersalah mobilnya jalan sendiri.. ah tidak, mobilnya dikendarai supir dan supirnya Rio Haryanto"

Tania dan Filza tertawa sambil terus melontarkan kata-kata yang menyindir Danial, anehnya Danial hanya diam mengamati kedua orang dihadapannya seolah mereka bukan menyindir dirinya.
Lontaran mereka berhenti ketika supir taxi yang sedari tadi pintu penumpangnya terbuka mengintruksi kesal

"Jadi gak naik taxinya!"

MASTER SUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang