Tolong vote and commentnya yaa😙😙Selang oksigen terpasang di mulut Tania, wajahnya yang pucat, tangannya dingin. Tama melihat semua itu merasa sangat khawatir apakah Tania akan bangun melihat kondisinya seperti ini yang hampir satu jam belum juga membuka matanya.
Drtt..drtt..
Handphone Tama bergetar, terlihat ada panggilan masuk dari Danial Tama langsung menggeser tombol yang berwarna hijau dan menjawab telponnya.
"Ya.. kenapa Dan?"
"Dimana kamu?"
"Di rumah sakit, ada apa?"
"Kenapa kau pergi begitu saja dasar! Dmana berkasku bahkan kau tidak mengatakan apapun waktu merebut kunci mobilku begal sialan!"
"Ah.. iya untung kau mengingatkannya aku akan ke ruanganmu sekarang"
Tama mengakhiri sambungan telponnya, menyimpannya kembali disaku celananya kemudian menatap Tania
"Aku pergi sebentar, cepat sadarlah"
Setelah berkata itu Tama langsung pergi dari ruangan Tania menuju dimana Danial berada.
○○○
Danial memandang handphonenya dengan kening mengkerut. Apakah Tama berada di rumah sakit yang sama? Lalu untuk apa tadi dia meminjam kunci mobilnya.
Belum selesai Danial menerka-nerka apa yang sebenarnya terjadi pada Tama tiba-tiba terdengar pintu terbuka dengan kencang dan Tama orang yang membuka sambil sedikit membanting pintu itu.
"Apa yang kau lakukan azka bisa bangun nanti"
"Ah.. maaf aku tidak ingat ada azka juga disini"
Tama duduk dihadapan Danial dengan mata yang menatap Danial lekat sambil melempar berkas yang tadi Danial minta.
"Bisa kau berikan dengan cara yang lebih halus? Ck.. "
"Hei, kau sadar dengan apa yang sudah kau lakukan?"
Tanya Tama menyelidik"Tentu saja, dasar aneh.. datang-datang langsung marah-marah gak jelas lagi PMS bro!"
"Ehm.. jam berapa kau tiba disini?"
"Sekitar jam 20.00"
"Bersama siapa?"
"Ck!sendirilah dasar.. sama siapa lagi"
"Sebelum kesini, pergi kemana dulu kamu?"
"Kau seperti petugas sensus! Sebenarnya apa yang ingin kau katakan langsung saja keintinya jangan berbelit-belit"
"Aku dari tadi mencoba sabar, tapi sepertinya kau memang sialan! Mau marah salah, gak marah juga kau terlalu keterlaluan"
"Katakan saja intinya"
"Kau tau, aku menemukan Tania didalam mobilmu terkunci! Sekarang dia dirawat disebelah belum sadarkan diri dia kehabisan napas. Gila aja kau kurung berjam-jam di dalam mobil pengap kali didalem mobil gak ada udara-
"Astaga!! Tadi aku panik banget sampai gak inget bawa pengacara itu bagaimana sekarang keadaanya"
Tama berdecak sebal, bukannya tadi ia sudah mengatakan bahwa Tania belum sadarkan diri?. Tama kembali menceritakan kondisi Tania saat ini yang disimak dengan baik oleh Danial. Setelah mendengar penjelasan Tama, Danial pergi keruang rawat Tania. Pengacara itu seperti ini akibat kelalaiannya. Lagi-lagi dia membuat orang-orang disekitarnya mengalami kesusahan dan hampir merenggut nyawa.

KAMU SEDANG MEMBACA
MASTER SUN
General FictionTania Nasution seorang pengacara muda yang cantik, lulusan terbaik di salah satu Univ terbesar di Indonesia. Bekerja di Firma Hukum terbesar, tapi.. meskipun prestasi akademik memuaskan ia tak pernah memenangkan satu kasuspun di meja hijau! kehidupa...