04

1.9K 168 1
                                    

"Jadi seperti itu, bagaimana.. anda bisa mengatasinya kan?" Tutur Tama setelah menjelaskan rentetan kejadiannya

Tania hanya diam sambil mencatat, entah apa yang di catatnya lebih tepatnya pengalihan fokusnya.

"Jadi, bisa diceritakan bagaimana keadaan awalnya pak Danial?" Tanya Tania. Mengabaikan rentetan kejadian yang telah di jelaskan Tama sampai berbusa.

Danial yang sedari tadi hanya diam, karena disuruh Tama hanya menatapnya tak mengerti, ada apa dengan wanita di hadapannya ini. Tama telah menjelaskan semuanya dengan rinci beserta solusi yang di harapkannya tapi nampaknya ia tak peduli dan sekarang malah bertanya padanya. Danial menatap Tama dan mengangkat bahunya acuh

"Maaf mbak, saya kan tadi sudah menjelaskan-

"Jadi bagaimana pak Danial? Apa yang perlu saya luruskan"

"Bukankah sekertaris saya telah menjelaskannya pada anda-

"Jadi yang memerlukan jasa saya bapak apa sekertaris bapak?" Tanya Tania sarkatis

Danial membulatkan matanya, bukankah sama saja siapa yang menjelaskan inti masalahnya sama, rangkaian ceritanya sama dan solusi yang diinginkan pun sama. Bukankah sekertaris merupakan tangan kanan bosnya mengapa ia memintanya menceritakan kembali apa yang sudah ia dengar

"Jika bapak tidak percaya sama saya, saya akan bicarakan pada pak Adimas agar mencarikan rekan pengacara yang lain untuk menangani kasus bapak ini" ucap Tania kemudian, sambil mengemasi semua barang-barang di mejanya.

Saat ini Tama, Danial dan Tania sedang berada di ruangan Tania untuk membicarakan kelanjutan kasus yang akan mereka selesaikan.

Tania menatap Danial dan tersenyum, mengusir secara halus

"Saya pikir anda Kompeten ternyata... saya bisa mengadukan anda pada atasan anda tentang kelakuan anda terhadap klien seperti ini" ucap Danial tajam.

"Oh sialahkan.. dengan senang hati saya akan menerima"

"Sudahlah Danial, kita bicarakan baik-baik.. Maaf mbak sebelumnya, tapi kan mbak sudah mendengar semua ceritanya dan saya sudah menceritakan masalah dan harapan kami datang kesini jadi mbak tidak bisa seenaknya seperti ini kami bisa melaporkan mbak pada atasan mbak Tania" ucap Tama hati-hati

Tania memutar bola matanya, ia menimbang kembali bagaimana cara menghadapi ini, karena ia memang tak ingin menyelesaikan kasus ini tapi, ini kesempatan terakhirnya mempertaruhkan pekerjaannya

"Baiklah, tapi ada syaratnya"

MASTER SUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang