Banyak hal yang terjadi, Tania kembali kerutinitasnya. Semua telah berubah, jika dulu ia hanya bergulat di ruangannya sambil bersantai, pulang ke rumah menonton tv sambil memikirkan perkara kasusnya. Sekarang, pekerjaannya mulai bertambah dan ia tidak akan pulang ke rumah sebelum bertemu Azka.
Tania dan Azka sudah semakin dekat, bahkan Azka sampai menangis jika Tania pamit pulang. Sebenarnya Tania lebih memilih bermain dengan Azka dari pada pulang ke rumahnya. Sekarang kenangan kakaknya ada di rumah itu. Dan itu sedikit membuat sesak.
"Apa yang akan kau lakukan diakhir minggu ini?" Tanya Danial,
Saat ini Danial sedang menyetir mengantarkan Tania pulang kerumahnya setelah dua jam bermain-main dengan Azka."Kenapa?"
"Aku dengar ada kafe baru di dekat rumahku, selain kafe disana juga disediakan binatang rumahan yang bisa diajak bermain oleh pengunjung. Dan aku ingin sekali mengajak Azka kesana. Aku ingin mengenalkan binatang padanya"
Tania menatap Danial dari samping, memang minggu- minggu ini hubungan mereka cukup dekat. Tapi hanya berkutat seputar Azka, tidak ada ikatan lain selain anak kecil menggemaskan itu.
Tania sempat berharap, jika barusan adalah ajakan kencan. Bagaimana tidak, sikap dan perhatian Danial padanya sedikit membuatnya berharap lebih.
"Hmm, kenapa tidak diajak ke kebun binatang saja? Disana lebih banyak binatang jika ingin mengenalkannya pada Azka" jawab Tania akhirnya, sambil pandangannya lurus kedepan.
Danial melirik Tania, " dia tidak bisa bermain dengan binatang- binatang itu jika ke kebun binatang" ucapnya sambil tersenyum.
"Taman S-
"Sudahlah mau atau tidak?" Danial memotong ucapan Tania.
Tania terdiam, sebenarnya ia ingin. Tapi ia hanya ingin berdua saja dengan Danial. Tapi, itu terlalu egois
"Akan ku pikirkan" jawabnya kemudian."Aku tidak akan pergi jika tanpamu Tania, jadi kuharap kau mau!"
"Kenapa begitu? Ajak saja ibu-"
Tania membekap mulutnya sendiri. Bodoh. Mulut lancang ini sungguh. Tania melihat ekspresi Danial. Datar. Sudah pasti, bodoh sekali ia sudah tau apa yang sebenarnya terjadi. Tania harus segera minta maaf sebelum semuanya kacau. Ya, beranikan dirimu dan minta maaflah.Tania menatap Danial ragu," maaf-" ucapnya parau, ketika Tania ingin melanjutkan ucapannya Danial kembali memotongnya. Tapi kali ini Tania dibuat bungkam.
"Kau kan ibunya" ucap Danial sambil tersenyum.
•••
Tania menatap kosong dokumen-dokumen didepannya, pikirannya melayang ke pembicaraan terakhirnya dengan Danial kemarin malam. Apa maksud dari perkataannya?. Tania tidak kuasa untuk menanyakan perihal itu karena hati dan pikirannya beradu pendapat antara syok dan senang tapi ia juga cemas.
"Tania! Ada kabar mengejutkan!"
Fitri masuk ke ruangan Tania dengan rusuh, kemudian menggebrak meja Tania
"Tania! Kau mendengarku?"Tania terkejut mendapat sudah ada orang dihadapannya" kenapa?"
"Berita heboh! Nicole yang dulu nyariin kamu itu si artis yang kena kasus tabrak itu.. kau masih ingat?" Tanya nya antusias. Tania hanya mengangguk. Bagaimana ia bisa melupakannya. Karena kasus inilah ia bisa mengenal sosok Danial. Lupakan!. Jangan bicarakan Danial sekarang.
"Ia dan pacarnya si Sandra Sandra itu batal menikah!"keributan yang dibikin Fitri mengejutkan Tania, ia yang asalnya tidak ingin tahu itu mendadak kepo.
"Kenapa bisa?"
"Entahlah, ada banyak kabar miring tapi digosip dikarenakan orang ketiga! Tapi aku yakin bukan itu alasannya karena postingan Nicole di instagram mengatakan 'selama ini aku menjadi orang paling bodoh' maksudnya apa coba? Aku yakin si Sandra Sandra ini telah menipunya atau melakukan hal yang tidak baik pada Nicole. Aaahh.. Nicole yang malang, kalau saja dia bertemunya dengan aku dulu"
Tania malas mendengar kelanjutan ucapan Fitri yang semakin tidak jelas.
Apa mungkin Nicole tau Sandra sudah punya anak? Tapi bagaimana bisa dia tahu? Siapa yang memberitahunya? Danial?? Tidak mungkin! Danial tidak mungkin melakukan itu. Apa untungnya buatnya. Lalu bagaimana dia bisa tahu? Atau ada masalah lain. Sudahlah! Tania tidak ingin memikirkannya pikirannya sudah kacau dengan ucapan Danial kemarin.Kemarin? Tania mengingat sesuatu yang membuatnya cemas, ucapannya waktu itu.
"Kenapa begitu? Ajak saja ibu-"
"Ibunya"
"Ajak saja ibunya"
Bodoh! Tidak mungkinkan Danial benar menanggapi serius ucapannya?!
Daripada pikirannya kacau, Tania menggambil ponselnya dan menelepon Danial.
"Nelpon siapa?" Tanya Fitri
Tapi Tania tidak menanggapinya, hatinya tidak tenang menunggu sambungan ponselnya. Sampai suara itu ada dan Tania menahan napas karena gugup.
"Hallo"
"Kita jadi pergi hari minggu nantikan?"
Tania menunggu dengan cemas, rasanya sangat lama mendengar jawaban Danial. Semoga saja apa yang ia pikirkan tidak benar.
"Jadilah, kan aku sudah bilang tidak akan pergi tanpamu Tania! Oke nanti aku jemput"
Tania mengeluarkan napas perlahan setelah ia tahan sedari tadi, bibirnya tertarik membentuk senyuman.
"Kau kenapa senyam-senyum? Siapa barusan Danial?" Tanya Fitri berturut-turut. Tania hanya terus tersenyum tidak menanggapi pertanyaan temannya itu.
Hatinya terlalu senang mengetahui bahwa Danial hanya akan pergi dengannya.
•••
Terimakasih 😘😘😘
Janganlupa bintang dan sarannya .. 😉😘

KAMU SEDANG MEMBACA
MASTER SUN
General FictionTania Nasution seorang pengacara muda yang cantik, lulusan terbaik di salah satu Univ terbesar di Indonesia. Bekerja di Firma Hukum terbesar, tapi.. meskipun prestasi akademik memuaskan ia tak pernah memenangkan satu kasuspun di meja hijau! kehidupa...