Season 2 Trailer - "Kapan Kau Jadi Milikku Seutuhnya - Part 1"

9K 530 55
                                    


#Wayo's POV

"P'Pha..." aku memanggil namanya.

Tapi P'Pha masih saja menunjukkan ekspresi dingin di wajahnya.

"P'Pha..~" kali ini aku mencoba memanggilnya selembut mungkin.

"Hmmm?" hanya itu yang dia ucapkan.

"Tolong lihat aku..." kataku memohon.

Aku tidak bermaksud mengganggunya. Tapi, begitu P'Pha masuk ke dalam kamarku dia masih saja tertekan dengan kejadian tadi. Atau mungkin masih terlihat sangat marah. Aku mencoba berbicara dengannya beberapa kali, tapi dia masih tidak memperhatikanku. Aku mengrti dan tahu betul perasaannya karena siapapun yang tertimpa masalah ini pasti akan sangat tertekan dan mencoba mencari pelakunya. Tapi semakin dia berpikir siapa pelakunya dia malah semakin marah dan kesal. Aku tidak ingin melihatnya seperti itu.

"Maafkan P'..." kata P'Pha.

Aku menggunakan dadanya sebagai tempat bersandar yang nyaman. Satu tangannya berada di pundakku dan satu tangannya lagi mengusap kepalaku dengan lembut berulang kali. Tapi, pikirannya masih tetap berkeliaran ke mana mana.

"Apa yang sedang P' pikirkan?" tanyaku pelan.

"Aku memikirkan bajingan itu, P' ingin tahu siapa dia" jawab P'Pha dengan kesal dan aku bisa mendengar dari suaranya yang berat.

"Apa P' tidak memikirkanku sama sekali?" tanyaku.

P'Pha menatapku dengan wajah penasaran.

"Apa maksudmu?" tanya P'Pha.

"P'Phaaaaaaaaaaaa" aku menangis "Aku mengerti kalau P' sangat marah dan P' juga ingin membalas perbuatannya, tapi..."

"...P' tidak marah seperti itu" P'Pha memotong pembicaraanku.

Aku berhenti sejenak. Jika P'Pha tidak kesal karena hal itu, lalu apa yang membuatnya marah sekarang?

"P'Pha tidak marah dengan masalah itu? Lalu apa yang membuatmu marah?" tanyaku heran.

"Hanya ada satu hal yang membuat P' sangat marah... Aku kesal karena orang itu juga suka dan mencintaimu sayang" jawab P'Pha.

Aku melatakkan kertasku dan duduk tepat di sampingnya, aku melepaskan pelukannya dan menatap matanya.

"P'Pha marah karena itu?" tanyaku terkejut dengan kata katanya.

"Tentu saja" sekarang giliran P'Pha yang meninggikan suaranya. "Dia pengecut. Jika dia menyukai seseorang dan ingin mendapatkannya, dia tidak perlu merusak mobil orang lain. Bertarunglah dengan sportif. Dan berjuanglah untuknya!"

P'Pha berbicara dengan nada yang keras dan aku yakin P'Pring bisa mendengarnya.

"Dan jika si psyco itu punya perasaan padamu, maka kau harus berhati hati. Dia punya banyak kesempatan untuk melukaimu. Dia bisa melakukan itu pada mobilku tentu dia juga bisa melakukan hal buruk itu padamu juga"

"Tunggu.... Tenang..." aku mencoba menenangkan P'Pha. "Bagaimana jika dia tidak menyukai atau tidak mencintaiku"

"P' tadak tahu" P'Pha menjawab dengan putus asa sambil menggigit kukunya.

Akupun menarik tangannya.

P'Pha mentapku dan berkata "Bagaimana jika aku bukanlah mahasiswa kedokteran? Aku bisa leluasa menjagamu sepanjang waktu"

"Dasar konyol, kau selalu bersamaku sepanjang waktu. Tidak apa apa P', kau tidak usah khawatir" jawabku sambil tersenyum.

"Kau harus terus menetap dengan gang cantikmu dan jangan jauh jauh dari mereka, oke?" ujar P'Pha mengingatkanku.

2 Moons -Indo-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang