"Yo secara diam diam telah menyukai seniornya sejak SMA dan mengikutinya hingga ke universitas untuk bertemu dengannya"
Sebuah novel tentang 6 mahasiswa pria. 3 dari mereka adalah mahasiswa kedokteran (Pha, Kit, Beam), 2 mahasiswa jurusan te...
Apa kalian pikir aku benar benar pergi ke Amerika? Siapa juga yang ingin pergi ke sana. Aku sudah sangat nyaman belajar di sini lalu untuk apa aku mengemban studiku di Negara lain?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku dan ibuku sempat bertengkar dan beradu mulut sampai akhirnya ibuku menyerah dan mengijinkanku tetap menetap di Bangkok dengan syarat aku harus pergi ke Amerika selama 2 hari saja. Barulah setelah itu aku bisa menjalani hari hariku seperti biasanya di Bangkok. Lalu, ayahku juga bilang kalau dia sudah menetapkan untuk mengirimkan surat perceraian pada ibuku secepat mungkin.
Aku besar di Bangkok, dan aku bukan lagi anak kecil yang butuh pengawasan tentang kemanapun dan apapun yang aku lakukan. Aku sudah tidak bisa berpikir untuk pergi ke manapun karena di Bangkok lah hidupku, sahabat sahabatku, dan terlebih juga pacarku. Aku sudah mengatakan ini pada ibuku di mana alasan mengapa aku tidak ingin pergi adalah karena hal itu. Aku bisa tahu dan melihat betapa tertekannya ibuku.
Sungguh menyakitkan rasanya bertengkar dengan orang tua, namun aku yakin suatu hari nanti pertengkaran dan masalah ini semuanya akan berakhir. Saat ayah dan ibuku sudah tidak bisa lagi bersama, maka perpisahan adalah jalan terakhirnya. Aku sudah mempersiapkan diri dengan semua hal yang akan menerpaku nantinya meskipun keluargaku sudah dalam keadaan yang tidak utuh.
Namun, aku percaya. Aku punya seseorang yang mampu mengisi ketidakutuhan itu dan malah menjadi pelengkap dalam hidupku. Dan orang itu tentunya adalah orang yang telah aku cintai selama bertahun tahun.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini ulang tahun ke-19 Wayo. Aku bisa membayangkan wajah sedih Wayo hari ini karena dia masih berpikir aku tidak ada di Bangkok melainkan di Amerika.
Tapi ternyata di luar dugaan. Saat aku mengintainya dari kejauhan, dia malah terlihat tersenyum seakan tidak memiliki beban apapun.
Apa dia tidak khawatir padaku? Kenapa dia tidak khawatir? Kenapa? Kenapa? Kenapa?
Aku tidak ingin melihatnya cemas dan khawatir namun di situasi ini aku sangat ingin melihat Wayo khawatir untukku.
Aku bersembunyi di dalam mobil. Aku tidak membawa mobilku, aku memakai mobil lain karena dia pasti langsung tahu kalau itu aku.
