#Kit's POV
Akhirnya!! Ujian ini selesai!!!
Ujian kali ini bersamaan dengan seluruh jurusan lain di kampus. Akhirnya aku bisa terlepas dari kesengsaraanku belajar selama ini dan bisa libur selama 3 hari. Terima kasih Tuhan untuk semua ini. Aku benar benar butuh istirahat dari belajar selama ini. Lalu, apa yang harus kulakukan hari ini? Apa sahabatku akan mengadakan acara?
Dan inilah jawaban mereka padaku...
Si Bajingan Pha : Aku akan mengjak Yo nonton film.
Si Bajingan Beam : Aku belum tidur semalam, aku akan kembali ke asrama untuk tidur.
Ini bukanlah hal yang kuharapkan setelah selesai ujian. Dua sahabat baikku malah tidak berencana menghiburku. Aku sangat bosan sekarang dan mengendarai mobilku, sekarang aku megecek ponselku.
-Kosong-
Ini menyebalkan sekali. Semua ini salah brengsek itu. Dia selalu mengirimiku pesan dan membuatku terbiasa mengecek ponselku setiap saat. Tapi sekarang, tak ada satupun pesan yang masuk. Aku hanya melihat tanggal dan waktu di wallpaperku yang di mana itu adalah potret kami bertiga yang sudah lama di ambil aku, Pha, dan Beam.
Seperti inilah kelakuan Ming. Ketika dia berniat menghilang maka dia akan lenyap ditelan bumi...
Cih!
Sekarang aku sendiri di mobilku. Aku tidak bisa menahan pikiranku dan terus saja menggerutu. Hari ini adalah hari di mana kebebasanku di mulai dan entah mengapa aku merasa seperti seorang pengangguran. Aku bahkan tidak tahu apa yang akan kulakukan. Apa aku nonton saja seperti Pha dan Yo?
Tapi, aku ingat kalau jurusan Teknik selalu menjadi jurusan terakhir yang ujian di banding jurusan lain.
Aku ingat saat aku mahasiswa baru, aku melihat Forth. Mereka memiliki banyak mata kuliah yang harus diujikan di jurusan Teknik. Aku tidak bisa membayangkan mempelajari banyak mata kuliah sebanyak itu dalam waktu bersamaan. Jadi, sekarang aku paham dengan keadaan Ming. Karena kalau aku diposisinya aku juga lebih memilih untuk belajar dulu.
Sialan! Sejak aku masuk dan mengendarai mobilku, yang terus kupikirkan hanya dia. Semua tentang Ming.
Aku menghela napas panjang. Sebelum menyalakan mesin mobilku, ponselku berdering.
Ma!
Oh tidak! Aku belum pernah menelpon orang tuaku dalam waktu yang lama... kecuali kalau aku butuh uang. Aku langsung mengangkat telponny dengan cepat sebelum dia mencoret namaku dari kartu keluarga.
"Halo Ma"
"Ke mana saja kamu Nak?" sudah kuduga! Dia mengomeliku.
"Ma, aku sibuk dan harus giat belajar" aku mengeluh tentang belajarku tanpa henti belakangan ini. Dan ketika aku sudah membahas itu, ibuku akan berhenti mengomel. Keajaiban selalu datang dan aku bisa mendapatkan uang saku lebih (Aku anak yang baik, kan?")
"Tapi, kamu juga perlu menghubungi orang tuamu sesekali. Bukannya menghilang seperti ini"
"Aku belajar dengan keras Ma, aku bahkan tidak punya cukup waktu untuk tidur" aku bilang yang sebenarnya. Jujur saja aku memang tidak punya waktu untuk mandi.
"Ngomong ngomong apa kamu akan datang di pesta ulang tahun Pa akhir pekan ini?"
"Tentu saja Ma, aku akan datang" dengan cepat aku menyetujuinya. Tidak mungkin aku melewatkan pesta ulang tahun ayahku. Memang benar kalau aku ini terkadang jadi anak yang bandel bagi mereka. Tapi aku ini anak yang baik dan aku sangat sayang pada mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
2 Moons -Indo-
Fiksi Penggemar"Yo secara diam diam telah menyukai seniornya sejak SMA dan mengikutinya hingga ke universitas untuk bertemu dengannya" Sebuah novel tentang 6 mahasiswa pria. 3 dari mereka adalah mahasiswa kedokteran (Pha, Kit, Beam), 2 mahasiswa jurusan te...