#Ming's POV
Semuanya jadi begitu rumit sekarang.
"Apa kau di sana sekarang? Bisakah aku menjemputmu sekitar 09:30 pm? Sampai ketemu di sana"
Aku baru saja menelpon Sweet pig. Sekarang aku ada di kamar Yo tidak melakukan apapun namun hanya berbaring di kasurnya. Dia adalah sahabat yang paling mengerti keadaanku. Dia hanya bersandar di meja dan menatapku.
"Ada masalah apa?" dia bertanya padaku dengan khawatir.
"Aku merasa.....seperti akan mati" kataku " Aku sudah beritahu P'Kit tentang semuanya kalau tidak ada apapun yang terjadi padaku dan Sweet pig. Aku memperlakukanny seperti mantanku dan saling mengenal satu sama lain. Kenapa sangat sulit baginya untuk mengerti?"
"Oke. Aku mengerti apa yang kau rasakan. Well, kalian anak Teknik memnag berhati lembut, tapi terkadang orang orang....."
"Aku sudah tidak tahu seberapa salah pahamnya P'Kit padaku sekarang"
"Untuk apa lagi kau peduli dengannya sedangkan dia sudah mengaku kalau dia berkencan dengan P'Beam?"
"Aku dengar itu......sangat lantang dan jelas" aku memarahi temanku karena aku tidak ingin seorangpun menekanku. Aku masih tidak percaya kalau itu benar. Aku masih tidak ingin melepaskannya apapun yang terjadi. Dan aku akan mempersilahkan P'Beam untuk membunuhku kalau semua itu benar.
"Aku akan pergi bertemu dengan Sweet pig. Aku harus bertemu dengannya untuk menyelesaikan masalah ini"
"Benarkah? Bagaimana kalau dia ingin membangun hubungannya denganmu?"
"Sebenarnya, aku sudah mengatakan hal ini padanya"
"Aku harap kau bisa lebih serius kali ini"
"Ini salahku. Siapa yang tahu kalau dia akan muncul tiba tiba seperti itu?"
"Oh" Yo berbalik dan menegaskanku "Kau harus langusng jujur padanya. Dia sangat manis dan cantik dan sebelum dia bisa melepaskanmu, dia harus bisa mencari yang lain"
"Iya baiklah, aku akan mengatakan yang sejujurnya"
Aku masih saja berkeliling sampai jam 7 kemudian aku akan menjemput Sweet pig di asrama temannya. Ketika dia tahu aku mengajaknya keluar malam ini, dia berpakaian sangat cantik dari sebelumnya.
"Ada apa di sini? Kenapa kau terlihat sangat serius?" katanya.
"Masuklah atau kau ingin berbicara seperti ini? " balasku. Wajahnya sekarang berubah sangat khawatir. Aku menghela napas sebelum mengatakan semuanya.
"Aku sudah pernah memberitahumu kalau aku sudah tidak punya perasaan apapun padamu"
Perkataanku membuatnya sangat marah dan tidak membutuhkan waktu lama sebelum menjawab..
"Aku ingat itu. Aku sangat ingin bertemu denganmu. Aku ingin punya kesempatan.... untuk membangun hubungan baru" dia berteriak padaku.
"Aku sangat minta maaf. Tapi tidak....Kita hanya bisa menjadi teman, sayang"
Lidahku jadi kaku sebelum menyelesaikan semuanya bersamaan dengan air mata yang telah jatuh di pipinya yang merah. Itu sangat menyakitkan dan tak tertahankan bahkan di mata orang asing.
"Jangan membuatnya semakin rumit seperti sebelumnya. Aku minta maaf. Aku benar benarminta maaf"
Sweet pig mendorong sangat keras hingga badanku membentur pintu mobil.
"Dasar brengsek!" dia menyumpahiku dan mengutukku "....mau sampai berapa lamapun, kau masih sama saja"
"Kita masih sama. Aku sudah move on dan berubah. Aku mengerti apa yang kau rasakan sekarang"
Ya... bagaimana mungkin aku tidak tahu bagaimana sakitnya.... merasa ditolak.
"Aku permisi dulu... jagalah dirimu" aku mengatakannya dengan cepat dan langsung masuk ke dalam mobil sebelum meninggalkannya. Aku sama sekali tidak merasa rapuh akan perasaannya. Kehadirannya di kampus membuatku sakit kepala dan masalah besar. Dan masalah ini masih saja mempersulitku. Aku suda menghela napas seperti ini ribuan kali
Dan kenapa aku merasa sangat tidak nyaman di dalam hatiku? Aku berasa bersalah pada Sweet pig karena telah menolak. Untuk seseorang yang sekarang sudah punya pacar.... aku ingin mabuk sekarang. Sepertinya aku harus membolos pelajaran pagi ini.
#Kit's POV
"Kau tahu"
"Dengarkan aku"
"Kau bajingan brengsek!"
Aku mulai melompat dan melesatkan pukulanku pada Beam.
"Jangan tertawa. Itu tidak lucu"
"Pha, kau ingat wajahnya saat aku menembaknya?" Beam tertawa dengan histeris.
"Kau sangat malu untuk belajar tentang kebenaran, sobat"
"Aku akan memukulmu!" aku mencoba memukul Beam, tapi Pha memegang tanganku. Jujur saja aku ingin menghajar sialan ini.
"Ada denganmu Beam? Kenapa kau lakukan itu padaku?"
"Aku tidak mengerti kenapa kau selalu jual mahal. Kalau Ming ingin memenangkan hatimu, dia harus membuktikannya dan lulus tes kami dulu"
"Tapi sebelumnya kau selalu memaksaku untuk berkencan dengannya"
"Sebelumnya aku tidak tahu seberapa brengseknya dia. Setelah kau beritahu aku tentang cerita putusnya dengan mantan pacaranya"
"Sialan!" aku masih marah pada Beam karena telah membodohiku dan menjebakku di leluconnya.
TBC
End Part 2 next go to part 3
Thank you guys who read this really an angel :'). Please vote to keep this story alive.
Here some video i made spesial 2 Moons on Handsome Golden Carpet less Chopter. He go to america right know (p.s Kim got your wife's back"
KAMU SEDANG MEMBACA
2 Moons -Indo-
Fanfic"Yo secara diam diam telah menyukai seniornya sejak SMA dan mengikutinya hingga ke universitas untuk bertemu dengannya" Sebuah novel tentang 6 mahasiswa pria. 3 dari mereka adalah mahasiswa kedokteran (Pha, Kit, Beam), 2 mahasiswa jurusan te...