"Aku ingin kau melakukannya denganku..." kata Beam
"Hey!"
"Lakukanlah denganku... aku dapat melakukannya dengan siapa saja... aku tidak memiliki siapapun di hatiku"
Demi pohon toge (Ehh upss author kelebihan toge).... aku menelan ludahku saat tantangan kuat datang dari orang yang telah medorongku ini. Semuanya terasa begitu romantis dan siap untuk aksi kami selanjutnya.
Insting di bawah sanubariku akhirnya muncul... begitupun dengan seseorang di bawah. Dia terus menantangku dengan seduktif... dan terus menggerayangi badanku.
"Lakukan denganku..."
Aku menggigit bibirku. Wajah kami hanya seinchi jaraknya, hanya dengan sedikit gerakan saja bibir kami bisa saling terkunci satu sama lain.
"Beam... kau pikir..."
"Cepat..."
"Kita berdua sedang mabuk..."
Tangan Beam mulai menggerayangi dadaku dan kemudian meminta sebuah ciuman. Lidahnya dengan penuh gairah menjilatku mulai dari dagu hingga kebawah leher dan menggigit adam's apple ku. Kedua tangannya memegang dan menggerayangi pada semua otot yang ada di badanku, membelai dan mengelus di setiap sisi tubuhku. Menikmati setiap perasaan darinya.
Dia berciuman dengan sangat baik dari apa yang aku pikirkan. Dia yang memulai langkah duluan membuatku menjadi yang dikendalikan di sini. Aku dapat mengatakan bahwa Beam pencium yang sangat baik karena reaksinya sangat panas dan bergairah. Sesuatu hal yang tidak pernah kubayangkan sebelumnya.
Tak lama kemudian, sepertinya sudah tak ada satupun lagi yang tersisa. Satu hal yang teringat bahwa kedua badan kami telah kehilangan kendali atas akal sehat kami. Napasku semakin berat bersama dengan desahannya saat melepaskan mulutnya.
Beam semakin mendorongku ke kasur, dengan satu tangannya memegang dahiku, dan tangan yang satu lagi mencabik kerah bajuku hingga terbuka. Kemudian, dengan begitu mesranya, dia mulai menggigit bibir dan telingaku sementara dia semakin menegang mengingat bahwa dia mengusap pahaku dengan seduktif.
Aku sepenuhnya terperangkap oleh gairah Beam yang meledak. Hanya dalam beberapa saat, aku memegang wajahnya dengan lembut menggunakan tanganku yang besar, mencoba menghibur dan menenangkan dirinya.
Semuanya bagai menghilang begitu saja dari pikiranku... kecuali satu hal, bagaimana cara aku memuaskan orang yang ada di bawahku ini.
Otot Beam lebih sedikit dibandingkan denganku, tapi dia memilikinya. Dia lebih putih dan kulitnya lebih lembut dari yang aku pikirkan. Aku memberikannya sentuhan sangat banyak. Aku dengan lembut membelainya dengan tanganku, dan juga dengan mulutku. Dan saat aku ingin melanjutkannya, aku sudah tidak bisa menahannya lebih lama, tanganku tidak hanya menyentuh kulitnya yang lembut, tapi setelah itu...
"Beam..."
"Yeah...?"
"Kau...percaya padaku, kan?"
"Ya...aku percaya padamu"
"Aku juga percaya padamu...kalau begitu, aku..."
"Shittt!! Sakitt..!!"
Mendengar kata kata itu membuat emosiku menjadi intens dan mulai stabil, tapi gairahnya tidak berkurang sedikitpun... dia merupakan orang pertama yang di mana aku tidak menggunakan kondom dengannya.
Desahan Beam semakin keras bersamaan dengan little Forth semakin mendorong ke dalam, membuatnya tubuhnya semakin bergetar, dan dia tidak menolaknya sama sekali. Kaki Beam berpalut dipinggangku, dan dengan belaianku yang bergairah dia menggerakkan pinggulnya degan liar.
KAMU SEDANG MEMBACA
2 Moons -Indo-
Fanfic"Yo secara diam diam telah menyukai seniornya sejak SMA dan mengikutinya hingga ke universitas untuk bertemu dengannya" Sebuah novel tentang 6 mahasiswa pria. 3 dari mereka adalah mahasiswa kedokteran (Pha, Kit, Beam), 2 mahasiswa jurusan te...