#Kit's POV
Dialah yang mencuri ciuman dariku. Kenapa aku harus merasa bersalah? Dia yang seharusnya merasa bersalah, wow dan aku harus berbiacar duluan padanya? Jika aku melakukan itu, berarti aku menerima ciuman itu. Nong Yo memang punya niat yang baik, tapi jika dia tahu tentang seluruh ceritanya dia pasti berpikir lain. Aku korban di sini. KORBAN!
Sialan. Si Bulan bajingan itu memakan mentalku hidup hidup.
Suara decitan mobil terdengar keras ketika aku menginjak rem dengan tiba tiba
Sial! Ketika aku memikirkan tentangnya, aku hampir menabrak seseorang di depan asramaku.
Napasku tersengal seketika ketika nyawaku meninggalkan badanku beberapa saat.
Ternyata seseorang itu... MingKwan! Sambil memegang es krim dari minimarket dan menyebrang jalan tanpa nyawa dan terlihat seperti orang bodoh!!
Ayolah Kit, berpikirlah. Jika aku berpura pura tidak melihatnya mungkin dia akan mengabaikanmu dan lewat begitu saja. Tapi ternyata dia menyadarinya. Tuhan , sekarang dia berjala menghampiriku dan mengtuk kaca jendela mobil. Sekarang dengan keberuntunganku yang jelek, aku mengangkat tanganku tanda menyerah.
Yo ingin kalau aku berbicara dengannya duluan. Tidak! Itu tidak akan pernah terjadi pada dia yang telah mencuri ciuman dariku. Aku hanya melihatnya dengan diam. Sudah berhari hari si bajingan ini menghilang dan tidak ada apapun yang berubah. Menyiksa diri, my ass! Tunggu? Ada apa dengan raut wajahnya? Raut wajahnya berubah dari seorang psyco menjadi seorang yang sangat merasa bersalah.
Aku bisa merasakan pandangan yang begitu dalam dari pria ini. Entahlah tapi apa hanya bayanganku saja? Dan mengapa jantungku berdetak begitu cepat?
Dia memegang es krim magnum di tangannya. Dia memandang ke arahku dengan mata yang sendu.
"Kau pulang terlambat. Apa kau baik baik saja? Kau terlihat lelah" katanya sambil cemberut.
"Yeah... aku tidak cukup tidur semalam. Tidak usah khwatir. Aku baik baik saja. Apa yang barusan kau katakan?"
"Kemarin kau pulang cepat dari malam ini"
"Kami sedang melakukan revisi dengan Pha di kamar Yo. Tapi... tunggu dulu... Dari mana kau tahu kalau aku pulang cepat kemarin?" Menguntit ku? sebuah hal mengerikan terlintas di pikiranku.
"Aku..." Ming berhenti dan berubah pikiran "... itu tidak penting. Lagi pula, senang melihatmu baik baik saja. Cepatlah. Pergilah tidur. Kau punya ujian besok, kan?"
Kaulah alasan kenapa aku tidak bisa tidur. Aku berusaha berbicara dengannya nanti setelah memarkir mobilku. Jika aku tidak melakukannya, aku mungkin tidak bisa tidur dengan tenang malam ini. Dan juga itu akan berpengaruh buruk terhadap ujianku besok.
Setelah parkir, aku langsung berjalan ke arah Ming. Sebenarnya cukup cepat bahkan sebelum daun yang jatuh belum mengenai tanah. Dan masih ada beberapa orang di sekitar sini pada jam seperti ini. Satu di antara mereka adalah si Bulan kampus tanpa nyawa ini. Semua orang memandang ke arah Ming dan bertanya tanya apa yang di lakukan Bulan kampus ini di jam segini. Dia hanya duduk di bangku di samping jalan dan menikmati es krimnya di depan asramaku.
"Apa yang kau lakukan di tengah malam begini? Kenapa kau tidak pulang dan tidur seperti orang normal lainnya?" aku tersenyum pada si Bulan kampus tinggi ini beberapa saat sebelum duduk di sampingnya. Ming pasti gemetaran di punggungnya dan dengan gugup berbalik ke arahku.
"...bukannya kau akan tidur sekarang?"
"Kau bilang akan terlambat tapi masih saja ada di sini?" tanyaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
2 Moons -Indo-
Fanfic"Yo secara diam diam telah menyukai seniornya sejak SMA dan mengikutinya hingga ke universitas untuk bertemu dengannya" Sebuah novel tentang 6 mahasiswa pria. 3 dari mereka adalah mahasiswa kedokteran (Pha, Kit, Beam), 2 mahasiswa jurusan te...