Season 2 Trailer - "Pink Milk & Hot Mocha Latte - Part 2"

11.2K 640 132
                                    

#Wayo's POV

"Apa kau sudah siap untuk menjadi milikku, Yo?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa kau sudah siap untuk menjadi milikku, Yo?"

Dia berkata padaku dengan nada suaranya yang serak sebelum membentangkan kedua kakiku. Dia kemudian mengangkat pinggulku. Ruangan yang tadinya dingin menjadi hangat dan manis. Aku meraih 'litlle brother' nya dan berkata kalau aku ingin dia ada di dalamku. Miliknya belum terlalu mengeras, tapi cukup untuk membuka milikku. Dengan itu dia mulai mendekat ke tempat tidur. Aku bisa merasakan 'lakukan' ketika dia mempersiapkan miliknya. Aku sudah mulai merasa antisipasi ketika dia mulai mendekatkan miliknya ke dalamku.

"Kau siap krub?" P'Pha berbisik di telingaku. Aku hanya bisa menutup mataku. Lalu entah mengapa aku bisa merasakan jari yang lain masuk ke dalam.

"Haaaaaa...... sakit krub" aku mendesah dan berteriak dengan lembut.

"Aku.... mencoba membukanya sedikit demi sedikit...." P'Pha menggunakan jarinya untuk mempersiapkanku sebelum 'little Phana' yang tentunya lebih besar di banding dengan 2 jarinya yang telah masuk.

"Aku merasa sangat kesakitan krub!" aku berteriak lagi. Aku merasakan sakit ketika 2 jarinya mulai masuk lebih dalam dan membukanya seperti sebuah gunting.

"Kau terlalu ketat dan tegang sekarang..."

Aku tidak bisa melakukan apapun selain menutup mataku dan menggigit bibirku saat merasakan sensasi yang aneh ini. Aku tidak bisa mengendalikan desahanku. Aku mencoba mengendalikannya tapi aku tidak bisa menahannya lagi.

"Biarkan aku memasukimu... na krub..." dia membisik di telingaku dengan suaranya yang dalam. Kemudian dia menciumku dengan lembut di pipi untuk membuatku sedikit nyaman. Aku menutup mataku erat. Ketika dia mulai naik ke atas kasur, kedua kakiku terbentang lebih lebar dari sebelumnya.

Jari dari tagannya yang besar keluar dari lubangku yang ketat dan dia masih tetap menyentuh bagian itu. Aku bisa merasakan perasaan yang aneh. Kali ini pasti akan lebih nyata lagi karena yang tadi dia hanya menggunakan jarinya.

Sekarang, 'big brother'nya sudah mulai memasukiku perlahan. Aku bisa merasakan hawa yang hangat yang mengalir sampai di tulang belakangku.

Aku menelan rasa takutku dan mencoba untuk tetap tenang. "Ahhhhhhh...." aku mencengkram pundak P'Pha dengan erat.... Oh Tuhan.... ini tidak hanya besar. Tapi juga lebar dan itu membuatku tambah ketakutan selagi mendorong dadanya untuk berhenti.

"Jangan terlalu tegang na krub..."

"Aku mencintaimu.... Yo"

"Uhm.... Aku milikmu sekarang!"

"Ahhhhhhhhh...."

Oh Tuhan!

"Ahhh..." ini sungguh terasa nikmat.... tapi aku masih bisa merasakan rasa sakit di waktu bersamaan.

"P'Pha..... Aku mencintaumu juga...."

Aku memang bilang kalau aku akan menangis. Tapi aku benar benar sangat ingin menangis. Aku merasa seperti badanku terbelah menjadi dua. Jantungku memompa darahku dengan kencang. Dia sangat baik hingga sangat tidak ingin menyakitiku, tapi ini benar benar menyakitkan.

2 Moons -Indo-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang