Season 2 Trailer - "Cintaku di Ujung Jalan - Part 3"

9.9K 623 118
                                    

#Forth's POV

"Kami berhubungan badan, aku menidurinya"

.....Diam....

Tidak ada di antara kami yang bergerak dan serasa waktu berhenti sesaat. Hanya terdengar beberapa musik yang dimainkan di latar.

Nong Yo membuka mulutnya lebar tidak percaya, sementara Pha mengerutkan keningnya.

"Benarkah?"

"Hmmmm..."

"P' menidurinya?" tanya Yo tidak percaya.

"Iya" jawabku sigkat.

"Kami melakukan dengan berbagai pose"

"Bukan... Tidak hentikan!!!" kata Pha berteriak.

"Aku ingin tahu bagaimana kejadiannya" lanjut Pha.

"Baiklah" aku minum segelas lagi "Saat itu kami berdua sedang mabuk..."

Sekarang aku bisa lihat wajah Nong Yo yang memerah. Sepertinya dia sadar kalau dia tidak seharusnya mendengar hal ini. Dia sangat manis dan lucu ketika mendengar kata kata ini. Dari kulihat aku sadar... sepertinya mereka berdua belum berhubungan seks.

Yang aku heran bagaimana bisa Phana sesabar ini tanpa benari menyentuh Nong Yo?

"Yang benar saja"

Phana mulai berbicara dan sangat terkejut. Aku tahu kalau dia masih belum mengerti. Beam cukup maskulin. Tidak ada yang pernah berpikir kalau dia akan seperti ini.

"Tolong jangan pernah membahas hal ini dengan Beam" kataku memperingatkan Pha.

"Tenang saja aku tidak akan melakukannya. Tapi, apa ini alasan mengapa kau berusaha berkencan dengannya?"

"Kurang lebih seperti itu" jawabku.

"Hanya itu? Sialan! Dan itu yang membuatmu tergila gila padanya?" kata Pha.

Aku melirik Nong Yo karena jujur saja aku sedikit ragu membahas hal ini dihadapannya. Sekarang Nong Yo berbaring di bantalan sofa di samping Pha.

"Kau mungkin tidak mengerti, tapi tidak bisakah kau melihat usahaku mencoba meminta maaf padanya setiap hari setelah malam itu? Dia terus berlari dan menghindariku. Bukankah itu sudah cukup betapa aku memikirkannya? Tapi, percayalah... aku sangat tulus pada sahabatmu  dan aku sangat tergila gila padanya" jelasku panjang lebar.

Pha hanya menganggukka kepalanya.

"Apa aku akan memberimu lampu hijau?" aku menelan kekhawatiranku dan tahu kalau inilah puncak dari pembicaraan kami.

"Jika kau memberikanku lampu hijau. Semuanya akan jauh lebih mudah"

"Tentu saja tidak semudah itu"

"Sialan kau, bantulah aku"

"Cinta sejati itu perlu beberapa rintangan"

"Sialan, cukup Beam saja yang tangguh untuk mengalahkannya, tidakkah kau berpikir akan membantuku sedikit saja? Aku mohon" aku mulai kesal dan minum segelas lagi.

Pha hanya duduk dan memeluk Yo untuk memamerkan status kepemilikan istrinya padaku dan tersenyum. Sungguh brengseknya dia ini.

"Biar kuberitahu sesuatu, dan Yo kau juga bisa memberitahu Ming" dia berbalik menatap Yo di kedua kalimat terakhirnya.

"Kit memang orang yang pemarah, tapi percayalah hatinya lebih mudah dimenangkan dari pada Beam"

Terima kasih atas saranmu... karena itu sama sekali tidak berguna.

2 Moons -Indo-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang