#Wayo's POV
"Yo"
"Umm"
P'Pha sekarang berada di atasku dan memandangku meskipun sekarang keadaan ruangan di kamarku tidak cukup terang. Suasananya sekarang tenang dan sangat sempurna untuk sebuah adegan romantis. Aku sudah hampir gila karena emosi yang meluap luap di dalam hatiku.
Pria di depanku ini.... akan kuberikan pengalaman pertamaku padanya. Pria yang sangat kucintai dan telah menunggu hal ini sejak lama.
Dia sangatlah tampan seperti malaikat ataupun dewa. Kulitnya yang bagus dan halus, mata yang sempurna, hidung yang mancung, bibir yang memiliki bentuk yang sempurna. Bentuk tubuhnya dan otot yang ada di badannya seperti terpahat dengan sempurna. Badannya benar benar sebuah mahakarya yang luar biasa. Aku sangat beruntung telah jatuh cinta padanya dan sangat sulit untuk percaya kalau diapun memiliki perasaan yang sama padaku.
"Kalau kau belum siap, aku masih bisa menunggu krub" P'Pha meminta izin padaku.
Aku hanya terdiam dan menganggukkan kepalaku tanda kalau aku memberinya lampu hijau.
Dia mengangkat badannya sedikit, dan membentangkan tangannya untuk melepaskan kancing bajuku perlahan sementara matanya masih menatapku dengan manis.
Aku seperti meleleh ketika dia memandangku seperti ini. Jujur saja aku seperti tenggelan dalam tatapannya yang penuh cinta. Atau mungkin semua ini terlalu manis bagiku....
......Manis seperti racun.
Manis, meleleh. Aku tidak yakin kata kata apa yang cocok untuk mendeskripsikan perasaanku ini.
"Damn.... aku merasa gugup" kata P'Pha dengan lembut "Yo, kau membuatku kehilangan kepercayaan diri"
"Apa ada yang salah?" bisikku.
Kami hanya saling berbisik satu sama lain. Wajahku dan wajahnya saling berdekatan satu sama lain, hanya ada beberapa inci saja.
"Mungkin? Aku tidak yakin bisa cukup memuaskanmu" katanya sambil tangannya terus membuka kancing bajuku.
"...Kau terlihat seperti ahlinya saat di kamar mandi tadi" gumamku.
"Jangan pandang aku seperti itu"
"Hmm?"
"Apa kau sedang menggodaku?" P'Pha merebahkan dirinya dan meletakkan badannya di atasku. Oh Tuhan! Aku bisa merasakan hangat tubuhnya saat dia merebahkan dirinya.
Aku mendongak untuk menerima ciumannya ketika dia merendahkan kepalanya untuk menciumku. Aku merasa kalau ciuman ini berbeda dari ciuman sebelumnya. Rasanya seperti kedua jiwa kami menjadi satu, kami berdua telah menunggu hal ini sudah sejak lama.
Aku tidak tahu bagaimana mengekspresikan perasaanku sekarang. Ini sangat sulit untuk dijelaskan. Kami saling bercumbu tanpa henti dan kami tidak ingin menghentikannya.
Badanku gemetaran... perasaan ini belum pernah aku rasakan sebelumnya. Aku pernah melihat sebuah video di internet, tapi saat aku merasakan sendiri entah mengapa perasaan itu sangat berbeda sampai aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya. Instingku mengatakan kalau aku akan merasa kesakitan tapi aku menyukainya...
"Uhmm..." P'Pha berhenti menciumku dan memindahkan bibirnya ke telingaku, berbisik dengan suaranya yang parau "... Santailah Yo... jangan terlalu memikirkannya oke..."
KAMU SEDANG MEMBACA
2 Moons -Indo-
Fanfic"Yo secara diam diam telah menyukai seniornya sejak SMA dan mengikutinya hingga ke universitas untuk bertemu dengannya" Sebuah novel tentang 6 mahasiswa pria. 3 dari mereka adalah mahasiswa kedokteran (Pha, Kit, Beam), 2 mahasiswa jurusan te...