Two.

4.7K 523 47
                                    

Ming dan Forth berjalan beriringan memasuki ruangan tempat di mana Phana berada bersama Hans di dalam nya.

" Pha "

Phana yang sedang memeriksa smartphone nya mengalihkan pandangan nya ke arah sumber suara itu.

" Aaah Foth dan Ming telah datang, ayo silahkan duduk, kalian tidak harus berdiri saja, ayo "

Forth bergegas segera duduk di samping tempat duduk phana " Aku harap kau tidak akan mengacaukan semuanya malam ini Phana, "

Phana hanya menyeringai singkat, tangan nya memberikan sebuah minuman kepada Forth

" Tenang saja Forth, biarkan aku bebas malam ini "

" Aku hanya akan sedikit mengganggu serigala kecil nantinya, "

Ming yang berdiri di depan Jendela besar itu berjalan mengahampiri Phana,

" Dia sudah datang, dia membawa 3 anak buahnya ke dalam, entah apa di luar dia membawa lagi atau tidak "

" Ciih. Bajingan itu terus menerus di ikuti oleh para pengawalnya sungguh konyol " Phana meneguk habis minuman yang berada di dalam gelas itu.

" Ming, kau urus anak kecil itu, "

" Biar aku yang mengurus bajingan ini "

" P' " Wayo menghampiri P'Ohn yang sedang beridiri di depan counter bar itu sembari mengelap beberapa gelas dengan pelan segera berhenti melihat Wayo kini sudah berdiri di depan nya.

" Ya, ada apa Yo? " Wayo menyatukan kedua tangan nya di belakang pinggangnya dengan pelan.

" Anu, ini sudah lebih dari jam 11 malam, bisakah aku pulang " Tangan P'Ohn berhenti mengelap gelas itu lalu beralih menatap Wayo.

" Mm Maaf Yo, malam ini kau harus di sini sampai Bar tutup, salah satu pelayan kita telah di pecat 2 hari yang lalu, bisa kan? "

Wayo terdiam mendengar perkataan itu, artinya malam ini dia tidak bisa pulang lebih awal, dia akan pulang larut malam pada malam ini.

Anggukan pelan pada kepala Yo menunjukan bahwa dia mau untuk lembur malam ini.

Sebenarnya Yo sudah ingin pulang sedari tadi, dia sungguh lelah hari ini, dari Caffe hingga Bar para pengunjung tak henti-henti nya sedari pagi.

Dengan berat Hati Yo berjalan pelan ke arah belakang Counter itu sembari menghela nafas nya pelan.

10.57

Park yang sedang duduk di sebuah salah satu sofa terus mengedarkan pandangan matanya mencari sosok lelaki bertubuh mungil yang selama ini terus di lihat nya, bahkan pelayan yang memberikan minuman kepada nya malam ini bukan Wayo.

Kemana dia?

Perhatian nya teralih saat Pelayan itu memberikan sebuah kertas kepada Park, dengan cepat dia membukanya dan setelah membacanya dia buang kertas itu dengan kasar.

" Kalian diam di luar, segera panggilkan B untuk ku " Park menengadahkan kepalanya hingga matanya dan mata Phana yang berada di atas bertemu.

" Sialan " Dengan cepat kakinya melangkah ke arah atas tempat lelaki yang di bencinya tadi berdiri.

Park menendang pintu itu dengan keras membuat Hans berdiri dari tempat duduknya.

" Apa yang kau lakukan Brengsek, "

Melihat raut wajah kesal Park, Phana menyeringai tajam.

" Apa yang membuat Park begitu marah " Cih menyebut namanya saja Phana sungguh tak sudi.

Gambling Love'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang