Hai, aku kembali dengan masih membawa kisah cinta PhaYo yang penuh Drama dan Intrik..
Aku mau ngucapin Terimakasih Banyak buat kalian semua yang udah Baca dan ninggalin jejak di Cerita aku ini, Pokonya kalian The Best deh, Setiap baca komenan kalian selalu bikin aku semangat buat nulis Hahaha..
Thank U soo Much 😘😘😘
DLDR.!
SIDERS?
BETTER LEAVE MY STORY! 🤗🤗Genggaman kedua nya terus mengerat tanpa mereka sadari, Wayo menyenderkan kepalanya pada bahu lebar Phana.
Sebuah senyuman terpatri di wajah tampan Phana, ia angkat tangan keduanya yang kembali terikat, ia kecup tangan Wayo dengan penuh kasih sayang.
Keduanya sama-sama memejamkan mata mereka meninggalkan Ming yang masih terjaga di sampin Wayo yang menatap keduanya dengan pandangan yang aneh.
" Kalian berdua sungguh aneh. "
Beam terduduk di kursi rodanya dengan wajah sendu, Kenyataan yang telah dokter katakan padanya semakin membuatnya terpuruk.
Lumpuh..
Kaki nya tidak bisa berjalan untuk sekarang, dan ia menyesali tindakan bodoh yang telah ia lakukan saat kejadian itu menimpanya.
Sebuah dorongan pada kursi roda nya membuat ia kembali tersadar dari lamunan nya. Forth memberikan segelas susu hangat kepadanya dengan berlutut di depan Beam untuk mensejajarkan tinggi keduanya.
" Hai Dokter nakal.. Minum ini, bukan kah kau sangat suka susu cokelat? " Beam tau, Forth sedari tadi hanya mencoba untuk menghibur dirinya yang sedang bersedih. Ia sangat bersyukur memiliki Forth di samping nya sebagai pelindungnya.
Mata kedua nya terus saling berpandangan, Tatapan penuh cinta yang Forth berikan padanya membuat ia kembali mengingat tentang semua yang terjadi di antara dirinya dan Forth.
" Apa yang kau pikirkan? " Forth menggenggam tangan Beam yang tergeletak di atas pahanya itu dengan lembut. Forth tau, Pasti banyak sekali yang Beam pikirkan untuk sekarang, Forth mengenal Beam lebih dari siapapun.
" Forth.. "
Setetes air mata jatuh dari pelupuk mata Beam dengan sekali kedipan mata.
" Maafkan aku.. "
" Maafkan aku.. Sungguh "
Melihat air mata Beam yang terus berjatuhan membuat hati Forth sakit lantaran melihat orang yang sangat ia cintai menangis lagi karena dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gambling Love's
Fiksi Penggemar" Jika aku menang, aku tak ingin yang lain, kita taruhkan dia " Tunjuk Phana pada seorang pria bertubuh mungil yang sedang berdiri di bawah sana. " Ouw, Phana. Oke kita pertaruhkan dia, jika kau menang kau bisa memiliki dirinya, tapi jika kau kalah...