Enjoy🤗DLDR!!
SiDers? Go Away😒
Wayo memegang erat sebuah kalung yang saat ini ia pegang. Nyonya Kong mengatakan jika Phana menitipkan itu padanya. Ia sudah mengetahui semuanya. Nyonya Kong telah menceritakan semuanya.
Sebenarnya Wayo ingin sekali menangis saat ini. Ia ingin sekali turun dari ranjang ini dan pergi menyusul kekasih nya itu, Tapi ia sadar, ia tak bisa melakukan semua itu, Tubuh nya masih sangat lemah, dan jika ia pergi ia pasti membuat Calon mertua nya itu bersedih.
" Kau sudah berjanji P' .. "
" Maka pulanglah dan tepati janjimu itu padaku.. "
" P'Pha.. "
~~~
Suara Langkah kaki Phana memenuhi gedung kosong itu. Ia kehilangan ponsel nya, Ia tak bisa menghubungi Ming saat ini. Kaki nya terus melangkah mengecek dan mendobrak pintu itu satu persatu. Tapi sampai saat ini ia tak menemukan hasil apapun.
Jujur saja, Ada sedikit rasa takut yang tiba-tiba menjalar pada hati dan perasaan nya, tapi ia tak tau hal apa yang membuat nya begini.
Pikiran nya terus berkecamuk dan terbagi-bagi,
Wayo nya..
Pria kecil yang sangat ia cintai itu bagaimana keadaan nya? Ia sangat ingin bertemu dengan nya.
" Baiklah.. Akan ku selesaikan ini dengan cepat, Peri kecil ku sudah menunggu di sana, Aku harus cepat-cepat menemuinya. "
Kaki nya kembali melangkah dan terus melangkah, Hingga ia kini menapaki lantai 8 dari gedung ini. Tapi ada satu hal yang membuat Phana tersadar akan sesuatu.
" Tunggu, "
" Aku rasa gedung sebelum nya tidak memiliki Lift yang berjalan.. "Kaki nya berhenti di depan sebuah lift yang terbuka.
" Sudah 3 gedung dan hanya gedung ini yang memiliki Lift yang beroprasi. "
" Akan ku periksa ini. "
~~~
" Menyerahlah Gun!! "
" Pilihan mu ini benar-benar Bodoh!! "
Gun terengah-engah dengan peluh di sekujur tubuh nya, Habis sudah, amunisi peluru nya sudah habis tak bersisa, ia buang senapan nya dengab keras.
" Cihh!! "
" Aku takkan menyerah, Apalagi padamu yang tak lebih dari seorang Pengecut!! "
Keadaan San pun sama, ia terlihat kelelahan setelah menerima serangan Gun yang mebabi buta, Ia menyeringai saat melihat Gun melempar senapan nya, Sepertinya ia telah kehabisan peluru.
" Tidak kah kau pikir kau akan mati sia-sia di sini? Lihatlah waktu.. Hanya tersisa 13 menit lagi dan kau harus segera pergi dari sini.. "
BRUGH!!
BUGH!!
BRAK!!" Akh!! "
Gun secepat kilat berlari dan segera menyerang San dengan tangan kosong, Senapan yang di pegang oleh San terlepas jauh dari tubuh nya.
Gun menyerang San dengan keras, San membalas pukulan demi pukulan yang Gun berikan dengan sama keras nya.
Bugh!!
Bugh!!
Gun tersungkur saat pukulan keras San tepat mengenai sisi mata nya. Wajahnya sudah babak belur saat ini. Mengepalkan erat tangan nya Gun mencoba kembali bangkit sebelum San menginjak kaki nya dan Menembak nya tepat pada betis nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gambling Love's
Fiksi Penggemar" Jika aku menang, aku tak ingin yang lain, kita taruhkan dia " Tunjuk Phana pada seorang pria bertubuh mungil yang sedang berdiri di bawah sana. " Ouw, Phana. Oke kita pertaruhkan dia, jika kau menang kau bisa memiliki dirinya, tapi jika kau kalah...