Maaf sebelum nya, telat Update, aku sedih banget, udah selesai nulis malah ga ke simpen, jadinya file nya ilang 😢😢😢
Beam : " Mengapa kau tak bunuh saja aku dengan tangan mu? Daripada kau siksa aku dengan cinta palsu mu "
Hidup ini bagaikan tak adil bagi Beam..
Apa salah jika ia harus merasakan Cinta?
Apa salah jika ia jatuh cinta pada seseorang?
Ia sangat mencintai Forth..
Forth selama ini adalah segalanya untuk nya, apapun akan ia lakukan untuk nya,Buta memang,
Tapi itu lah cinta nya..
Ia rela untuk melakukan segalanya untuk memperjuang kan Cinta nya.
Tapi Cinta nya tidak pernah berjalan dengan sempurna..
Ia tak pernah meminta apapun dari Forth. Ia hanya memiliki satu permintaan,
Bisakah Forth juga mencintai nya?
Forth pergi membawa hatinya, ia telah menghancurkan hidupnya..
Forth pergi dan lebih memilih wanita itu.Dengan masih terisak Beam terus menangis dengan pilu meratapi nasib nya.
Kenapa semua ini harus terjadi padanya.?
Apa ini karma karena ia tidak pernah mendengarkan perkataan orang tua nya.?
" Hikss.. Hikss.. Hikss.. "
" Tega sekali kau, tega nya kau FORTH " dengan kesal ia menginjak pedal gas nya dengan keras. Ia sudah kehilangan kendalinya, hatinya sakit, dan ia sudah tak bisa menahan nya lagi.
Beam memutar mobilnya ke arah jalur yang berlawanan, telingan mendengar beberapa mobil yang kini memberikan sebuah klakson padanya.
Dengan berderaian air mata ia terus menginjak pedal gas nya dengan kencang.
Tiiiiinnn... Tiiinnn..
Dalam hitungan detik mobil yang di tumpanginya ia tabrakan ke sebuah mobil Truck di depan nya..
Wajah Wayo kini sudah seperti kepiting rebus yang telah matang saat Phana melepaskan bibirnya. Posisi ini sungguh membuat jantunya berdebar kencang, Tangan kiri Phana yang masih melingkar di pinggul Wayo, dan Tangan kanan nya yang masih menahan belakang tengkuk Wayo, Posisi mereka terlihat begitu intim saat ini.
Phana masih tidak bisa melepaskan pandangan nya dari bibir merah kecil Wayo yang masih sedikit terbuka, ia angkat tangan nya untuk mengusap sedikit saliva di bibir kecil itu, bibir itu baginya bibir itu terasa bagaikan candu untuk nya, dengan posisi seperti ini, ia tak ingin melepaskan Wayo di pelukan nya, ia sudah membulatkan tekad nya, ia tak akan pernah melepaskan Wayo.
Lamunan nya terhenti oleh suara Wayo di depan nya.
" Tu..tuaan "
" Tuan, ada siapa di luar? "Seketika Phana teringat dengan ibu nya yang tadi ada di luar sana. Tak lama terdengar suara seorang pelayan berbicara kepadanya di luar sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gambling Love's
Fanfiction" Jika aku menang, aku tak ingin yang lain, kita taruhkan dia " Tunjuk Phana pada seorang pria bertubuh mungil yang sedang berdiri di bawah sana. " Ouw, Phana. Oke kita pertaruhkan dia, jika kau menang kau bisa memiliki dirinya, tapi jika kau kalah...