Twenty-Three.

2K 335 117
                                    

Enjoy 🤗


DLDR!


SiDers? Go Away 😒
.
.
.
.
.
.
.
.
.

S

uara tembakan yang saling bersahutan itu terdengar keras menghantam tubuh kedua insan itu. Tubuh kedua nya jatuh ke atas dingin nya aspal.

" Akh.. Yoo! " Peluru itu tepat mengenai dada bagian atas tubuh Phana. Ia langsung kembali terjatuh dengan luka di sekujur tubuh nya. Pandangan nya tak lepas dari tubuh kecil pria yang amat ia cintai yang terlihat memegang perut nya dengan erat sembari darah bersimbah dari perut nya.

Ya, Wayo pun terkena tembakan itu, tangan kecil nya langsung menarik tangan Park yang saat itu ingin menembak nya. Tidak! Melihat tubuh Wayo yang perlahan-lahan terjatuh membuat ia kembali menggerakkan tubuh nya, Tapi tak bisa, saat ia kembali bergerak, Anak buah Park, Bee kembali memegang nya.

" P'Phaaa.. Akh.. " Tubuh nya seperti mati rasa, Sakit pada perut nya membuat kepala nya pusing, ia sudah tak bisa menapakan kaki nya lagi. Yang hanya ia pedulikan saat itu adalah Phana. Ia tak ingin Phana tertembak.

Ia tak memperdulikkan Park yang saat ini menarik tubuh nya dengan keras dan berteriak untuk tetap membuat nya sadar, bahkan harus nya rasa nyeri dari tangan Park yang saat ini menekan luka nya tak ia hiraukan, Pandangan nya sama sekali tak lepas dari Phana yang saat ini juga tengah menatap nya dalam diam.

Ia tak berhasil melindungi Phana.. Phana nya juga terluka. Hati nya semakin sakit melihat keadaan Phana yang saat ini tengah terbaring tengkurap di atas aspal sedang kan tangan nya tengah di injak oleh anak buah Park.

Ia kembali menangis, Tapi ia tak sedikitpun menghiraukan air matanya. Semuanya bagaikan mati rasa untuk nya.

" YO!! Bee bawa mobil, Ayo cepat bodoh, Wayo ku tertembak.. " Park berteriak kesetanan ke arah Bee. Bee melepaskan injakan nya, ia segera menuruti perintah Park.

Phana sudah tidak bergerak saat ini, melihat Wayo yang sudah terjatuh dengan bersimbah darah hati nya mencelos sakit. Ia ingin menghampiri nya, ia ingin memeluk Wayo nya.

" Yo.. "

Sulit sekali untuk menggerakkan tubuh nya, hati nya menjerit-jerit kan nama Wayo.

" Brengsek.. Park sialan..! Akh.. "









" Jangan sentuh aku, Menjauh kau sialan, Pergi..!! " Song terus bergerak mundur di atas ranjang, San tengah merangkak mendekati nya yang kini berada di atas ranjang.

" Kenapa harus takut Song,? Ini aku, San mu.. "

Tubuh nya bergetar ketakutan, San masih terus mendekati nya sampai ia berhasil menarik kaki nya sehingga kini San tengah berada di atas nya dan memerangkap kedua lengan nya dengan erat.

" Kenapa kau harus takut sayang, Ini bukan yang pertama untuk mu bukan? Atau Gun tidak pernah menyentuh mu? " Song menutup matanya dengan erat agar ia tak bisa melihat San saat ini.

" TATAP AKU!! "

cengkraman kuat di dagu nya membuat ia meringis kesakitan sehingga ia membuka matanya dengan pelan. Mata San menatap nya dengan tajam.

" JAWAB AKU..! "

" BRENGSEK KAU.. BERANI NYA KAU MENYENTUH KU, KAU PIKIR KAU SIAPA..!! GUN AKAN MEMBUNUH MU!! AKAN AKU PASTIKAN ITU..!! "

PLAK!!

PLAK!!

Kedua pipi nya perih mendapatkan Tamparan dari San. Baru kali ini ia mendapat kan sebuah tamparan, dan ia tak menyangka jika pria yang selama ini mengingin kan nya melakukan hal ini padanya. Apa ini yang ia sebut cinta. Sepertinya ia hanya terobsesi dengan nya.

Gambling Love'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang