EnjoyDLDR!!
Siders? Go away 🤗
" P'Pha " Entah sudah seberapa Merah nya kali ini wajah Wayo, ia bingung saat ini, Ia terlalu malu untuk membalas Phana.
Melihat Wajah Wayo yang sudah seperti kepiting rebus, Phana menyeringai tajam melihat nya. Ini akan menarik, pikirnya.
Tangan Phana terlepas dari pinggang nya, ia menarik tangan Wayo menuju ke arah ranjang nya. " Yo.. Ini sudah malam, aku kunci pintu nya oke. "
Wayo tau itu hanya alibi Phana, Tidak biasanya Phana tidur awal-awal, malah, dia selalu hampir tidak tidur semalaman.
Jujur saja, melihat Phana yang menyeringai dengan mesum nya itu, Wayo takut melihat nya, apa malam ini ia bisa selamat? Ia tak yakin itu.
Setiap langkah kaki yang Phana lakukan kearah nya, membuat Wayo menahan nafas nya, Ini benar-benar akan terjadi lagi pikirnya.
" Yo.. Kau tidak bisa menolak, sekalipun bibirmu berkata tidak, Tapi tubuh mu mengatakan semuanya, " Tangan Phana mengusap wajah Wayo dengan pelan. Tapi pikiran nya tiba-tiba berubah.
" Maaf, atas segalanya Yo "
" Maafkan aku.. "Wayo menggelengkan kepalanya, tangan nya terulur untuk memegang tangan Phana yang masih mengusap wajah nya.
" Tidak P' , jangan berkata seperti itu.. Aku tidak apa-apa, aku mengerti P' " Wayo tersenyum kecil berusaha untuk meyakinkan Phana.
" Aku hampir kehilangan mu Yo.. Bodohnya aku, saat tau kau di culik saat itu, aku tidak langsung mencarimu, aku merasa hina dengan diriku sendiri. "
" P'Pha.. "
" Yo.. Jawab jujur pertanyaan ku, "
Phana mencengkram lembut bahu Wayo agar mata mereka bertemu, Phana harus menanyakan hal ini." Apa Park menyentuh mu? "
Deg..
Wayo tiba-tiba teringat dengan pria itu, Pria yang telah membuat nya menderita karena mengurung dan menyiksa batin nya selama kurang dari satu bulan. Wayo teringat dengan malam-malam yang selalu membuatnya ketakutan karena sentuhan pria itu.
Phana bisa melihat jika saat ini mata Wayo kosong dengan bibir yang bergetar.
" Yo.. " Raut wajah Wayo yang seperti ini membuat Phana takut, pasti Wayo mengalami hal buruk selama ia bersama dengan Park.
" Yo.. Tidak, tidak apa-apa kau tidak perlu kha.. " Ucapan nya terpotong oleh Perkataan Wayo yang membuatnya terhenyak.
" Aku sangat membencinya, "
" Aku tak ingin melihat dia lagi P' "
Saat air mata Wayo turun dari kelopak matanya, Phana langsung menarik wayo kedalam pelukan nya." Aku kotor.. Hiks.. Dia lelaki brengsek hiks.. "
" Aku membencinya Hiks!!! "
Melihat Wayo nya begitu histeris saat mengingat Park, Phana menjadi semakin emosi di buat nya, lelaki brengsek itu telah membuat kekasih nya seperti ini. Ia akan pastikan jika Park akan menerima akibat nya.
Kedua insan itu kini telah bergulung di atas ranjang dengan nyaman, Walaupun kali ini ia dan Wayo gagal untuk melakukan hal 'itu' tapi bagi Phana tak apa, Ia hanya ingin Wayo nya baik-baik saja dahulu tanpa harus mengingat kenangan buruk nya selama satu bulan yang lalu.
Memeluk Wayo seperti ini membuat dirinya merasa nyaman, Ia pikir mungkin ia ingin terus berada di posisi ini, Menjadi sang pelindung Wayo nya.
Phana tak tau tentang akan yang terjadi padanya dan Wayo kedepan nya, Tapi untuk saat ini, ia akan terus berusaha agar Ia dan Wayo tetap bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gambling Love's
Fanfiction" Jika aku menang, aku tak ingin yang lain, kita taruhkan dia " Tunjuk Phana pada seorang pria bertubuh mungil yang sedang berdiri di bawah sana. " Ouw, Phana. Oke kita pertaruhkan dia, jika kau menang kau bisa memiliki dirinya, tapi jika kau kalah...