Twenty-Eight.

1.9K 314 86
                                    

Enjoy🤗

DLDR!!

SiDers?Go Away😒
.
.
.
.
.
.
.
.
Maaf semua nya, Aku minta maaf lagi nih, Wattpad nya erorr kemaren ini, semua draft ku ilang, jadi aku harus bikin dari awal.. Dan terimakasih yang udah mau nungguin ..

Oh iya..

Setelah Cerita ini tamat, jangan lupa lirik ' Wind Flowers ' yak.. 🤗🤗🤗



Phana terus melangkah memasuki area hutan tanpa mengenal rasa takut. Ingatlah dia adalah Phana,Untuk mencari Wayo nya terjun kedalam lautan tak berdasar pun takkan mengehentikan langkah nya. Baginya menemukan Wayo adalah prioritas utamanya kali ini.

Entah dalam keadaan hidup atau tidak, Phana harus menemukan Wayo.

Forth berpisah dengan nya sejak tadi agar lebih cepat menemukan Wayo. Untuk Park ia yakin kakak nya sendiri akan mengurus pria brengsek itu.

" Yoo!!! "

" Wayo?!! Kau mendengarku?!! "

" Wayoo!! "

Banyak nya rerumputan liar membuat dirinya kesal karena semua itu sedari tadi menghambat pencarian nya. Sebenarnya ia tak tau mengarah kemana kaki nya ini melangkah, yang ia tau ia hanya mengikuti kata hati nya saat melihat jalan ini.

" Ya tuhan.. "








Dorr!!

Park membelalakan matanya melihat tubuh Bee jatuh tergeletak ke atas aspal yang kasar itu. Ia tak percaya dengan seseorang yang di lihat nya dengan berlumuran darah di depan nya.

" Kau terlalu bodoh Park.."

" Sudah ku katakan untuk tidak pernah mempercayai orang lain bukan ..? "




Apakah sosok di depan nya ini nyata? Ia masih tidak percaya dengan penglihatan nya sendiri.


" P'S..san ? "



Lelaki di depan nya ini menyeringai. Kenapa San bisa berada di sini ?

" Sekarang.. Ikuti semua perkataan ku atau kau akan menyesal selama nya..!! "

Kenapa San bisa berada di tempat ini?. Bukan kah Gun telah menangkap nya.? Pertanyaan itu sedari tadi terus memenuhi otak bodoh Park. Kedua matanya beralih pada sebuah mobil yang telah San bawa. Matanya kembali melebar saat melihat siapa yang berada di dalam mobil itu dengan tubuh yang terikat dan bibir yang tersumpal oleh sebuah kain.

" Song? "

San berjalan kearah tubuh Bee yang tegeletak sudah tak sadarkan diri, ia menginjak tangan Bee lalu menendang pistol yang Bee genggam.

" Si bodoh itu memang sangat bodoh untuk meninggalkan istri nya berada dekat dengan ku.. Apalagi dengan teman adik nya itu yang idiot, dia pikir bisa mengalahkan ku? "

" Bahkan lihat, Bajingan itu belum sampai sini dan aku lah yang sampai sini terlebih dahulu.. Dia pikir dirinya siapa untuk melawan ku?! Daerah ini milikku, semua jalan disini aku mengetahui nya..!! "

San membalikkan tubuh nya hingga pandangan matanya bertubrukan dengan pria yang telah memporak poranda kan seluruh pikiran nya.

" Kau hanya milikku Song.. Gun ataupun siapapun yang mencoba merebut mu dariku harus melangkahi dulu mayatku.. "

" Dan untuk kau Gun.. "

" Aku adalah kematian mu.. "









Ming memegang kepala nya yang terasa berdenyut sakit. Ia kini bisa melihat beberapa anak buah dari Gun mengerubuni nya.

Gambling Love'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang