PART 3

1.9K 58 1
                                    


*KENZIE POV.*


Aku mendongakkan pandanganku menuju ke arah jam dinding yang menggantung bebas di sana. Jarum jamnya sudah menunjukkan pukul 4 sore. Tapi aku masih saja stay di ruang kerjaku. Serasa berat tubuhku untuk berdiri, rasanya aku hanya ingin tetap duduk dengan pandangan kosong seperti yang ku lakukan beberapa jam lalu.

TOK TOK TOK!

Seseorang datang mengetuk pintu ruang kerjaku. Aku tidak menjawabnya, bukan sengaja tidak menjawab. Hanya tidak ingin saja. Pandanganku tidak beralih kemana pun. Aku masih tetap menatap lurus entah kemana.

"Kenzie? are you ok?" Ada yang menghalangi pandangan lurusku.

"Kenzie?!"

Degh! Aku tersontak, lamunanku buyar seketika.

"Deandra?" Ucapku cukup kaget.

"Ya, ini aku! Are you ok? Apa kau akan bermalam di ruang kerjamu?" Gadis itu DEANDRA KINANTY. Saat ini dia sedang menjalin hubungan denganku, bisa dibilang dia adalah kekasihku. Aku mengenalnya sejak aku masuk kuliah semester pertama. Sedangkan dia, sudah memasuki semester 5. Ya, usianya lebih tua dua tahun di atasku. Saat itu dia adalah kakak seniorku. Aku tidak akan menceritakan bagaimana pertama kali aku mengenalnya dan bisa jatuh cinta padanya. Karena itu akan memakan waktu cukup lama. Yang pasti, sekarang hubungan kami sudah berjalan empat tahun.

"Kau tahu dari mana kalau aku masih berada di Kantor? Apa aku meberitahumu?" Aku tidak merasa menghubunginya hari ini. Bahkan aku lupa terakhir aku menggunakan ponselku, keberadaannya sekarang pun aku tidak tahu.

"Siapa lagi kalau bukan Aldi? Jika aku tidak datang ke Apartemen kalian, mungkin aku tidak akan pernah tahu jika kau ada di kantor. Bahkan kau tidak menghubungiku sama sekali. Kau menyebalkan, Ken!" Wajah Deandra terlihat kesal.

"Aku hanya sedang tidak ingin berbuat apapun. Mengertilah!" Aku berdiri dari duduk ku. Membereskan berkas-berkas kerjaku.

"Ada apa denganmu, Ken? Apa kau ada masalah?" Tanyanya.

"Tidak, aku hanya lelah. Itu saja." Jawabku cukup mengabaikan.

"Kenzie?! Stop! Lihat aku!!" Gadis itu menghentikan aktivitasku. Memegang kedua pundakku dan mengarahkan tubuhku untuk menghadapnya.

Aku menatapnya, "sudahlah, De. Aku lelah. Ku mohon jangan ganggu aku untuk hari ini." Aku melepaskan tangannya yang masih diletakkan di kedua pundakku. Aku melanjutkan membereskan mejaku. "Ah ya, apa kau bisa pulang sendiri?" Lanjut ku bertanya.

"Seharusnya aku tidak datang hari ini." Belum sempat menjawab, Deandra sudah melangkahkan kakinya pergi meninggalkan ruang kerjaku.

◾◽◾◽

Aku telah sampai di Apartemen. Terlihat Aldi sedang sibuk dengan Laptopnya.

"Ken, sudah pulang?" Sapa Aldi padaku.

"Ya." Jawabku singkat. Aku langsung menuju kamar tidurku.

Aku melempar tas kerjaku dengan asal ke sofa. Langsung menghempaskan tubuhku dengan tega di atas spring bed ber-sprei Club Bola Dunia. Aku menghadap ke langit-langit kamarku, dengan pandangan kosong. Entahlah, apa yang terjadi padaku. Sudah hampir berjalan satu bulan ini aku tenggelam dalam penyesalan. Perbuatanku malam itu? Iya, aku masih memikirkannya. Seperti janjiku kepada Aldi, aku akan membawanya pulang saat aku berhasil menemukannya. Ku harap, gadis itu tidak pernah melupakanku.

TOK TOK TOK!

"Ken?! Boleh masuk?" Suara Aldi di luar sana.

"Masukklah!" Jawabku cukup pelan.

DESTINY [On Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang