Pukul 3 sore.
Kenzie mendatangi ruangan Aldi dengan penuh semangat, karena akan menjemput sepupu mereka.
“Al?!”
“Ken?!”
“Ayo kita berangkat!” Ajak Kenzie antusias.
“Tunggu, Ken!” Langkah Kenzie terhenti.
“Ada apa?” tanyanya.
“Kau melupakan sesuatu,” kata Aldi.
Kenzie seolah berpikir. Iya, memang benar. Saking antusiasnya, pria itu melupakan hal yang penting.
“Astaga! Key???” ya, dia berhasil mengingatnya. “Bagaimana ini?” raut wajahnya mendadak berubah menjadi panik.
Sayangnya Aldi merespon dengan mengangkat kedua bahunya.
“Al?! Kenapa kau tidak mengingatkanku sejak tadi?” protesnya.
“Bagaimana aku bisa mengingatkanmu, sedangkan kau sejak tadi tengah sibuk bersama Deandra.” Skakmat. Faktanya memang begitu sejak siang tadi.
“Di mana Key?” tanya Kenzie.
“Pasti masih di ruangannya.” Jawab Aldi.
Kenzie bergegas menuju ruang kerja Keysha. Dan Aldi berjalan mengekorinya.
Sekarang Keysha sudah berdiri di depan ruangannya. Gadis itu mematung, bingung dengan apa yang harus ia perbuat sekarang.
“Key?! Kau di sini,” itulah yang dikatakan Kenzie saat bertemu dengan Keysha.
“Bagaimana nasibku setelah ini? Apa aku harus pergi sekarang juga dari Apartemen kalian?” Kecemasan di wajahnya sangat terlihat. Bahkan dia tidak berbasa-basi untuk langsung mengatakan apa yang ia khawatirkan sekarang.
“Kau ini bicara apa? Kau akan tetap tinggal bersama kita,” ujar Kenzie.
Aldi hanya diam memerhatikan keduanya. Mungkin belum saatnya pria itu untuk angkat bicara.
“Tapi, bagaimana dengan adik kalian? Apa yang akan dipikirkannya nanti? Aku bukan siapa-siapa kalian.” Gadis itu menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY [On Hold]
RomanceGadis dengan berjuta-juta impian yang terpaksa harus terpendam karena ditinggalkan oleh orang-orang tersayang. Sampai pada suatu hari dipertemukan dengan laki-laki tampan dan baik hati yang berhasil membuat impiannyabangkit lagi. "Akan ada saatnya a...