*Author Pov.*
Kenzie dan Keysha telah sampai di kantor. Seperti yang dikatakan Kenzie pada Aldi, hari ini mereka akan meeting bersama klien. Tidak lain yaitu bersama Dawala Group.
"Key?! Persiapkan segalanya, jam 8 klien sudah datang." Ujar Kenzie pada Keysha. Mereka berjalan menuju ruang kerja masing-masing.
"Baiklah. Tunggu!" langkah keduanya terhenti. Kenzie menoleh ke arah Keysha.
Pria itu menatap Keysha intens.
"Kita meeting dengan siapa hari ini?" tanya Keysha.
"Apa? Apa kau lupa?" Kenzie justru malah berbalik tanya.
"Apa aku yang lupa? Seingatku, kau tidak mengatakan apapun kemarin. Kau hanya mengatakan kalau kita hari senin akan ada meeting. Tapi dengan siapa?" gadis itu menjelaskan dengan ekspresi wajah yang bingung.
Kenzie menepuk dahinya pelan, "ah ya. Sepertinya aku yang lupa. Kita meeting bersama DAWALA GROUP." Ujarnya.
Gadis itu membelalak. "Dawala Group?" ucapnya yang seolah terkejut dan tidak percaya.
"Ya, ada masalah?"
"Ah, tidak. Baiklah, aku akan mempersiapkan segalanya." Gadis itu tersenyum seperti menutupi sesuatu.
"Jika sudah selesai, langsung temui aku di ruang meeting." Kenzie berjalan lebih dulu meninggalkan Keysha. Gadis itu masih mematung. Siapa Dawala Group? Tepat sekali, itu adalah perusahaan yang di pimpin oleh Celvin. Lagi-lagi Keysha harus menahan emosinya karena akan bertemu lagi dengan pria itu.
Gadis itu memasuki ruangannya, menyiapkan segala kebutuhan meeting. Setelah selesai, dia langsung menuju ke ruangan meeting. Di sana sudah ada Kenzie yang juga sibuk dengan pekerjaannya.
"Sudah siap, Key?" tanya Kenzie yang mengetahui bahwa Keysha yang memasuki ruangan tersebut.
"Tentu saja. Ini!" gadis itu menyerahkan beberapa berkas dan diletakkan di atas meja. "Terima kasih," ucap Kenzie. "Key?! Berikan penanya." Kenzie membuka telapak tangannya.
"Ini," gadis itu menyerahkannya. Namun saat Kenzie hendak mengambilnya, ia menariknya lagi. "Tidak akan ku berikan." Ucapnya.
"Hei?! Apa-apaan kau ini? Ayo berikan padaku, Key!"
"Tidak akan," gadis itu masih bersikeras tidak memberikan pena yang ia pegang sekarang pada Kenzie.
"Key?! Cepatlah! Sebentar lagi Klien akan datang. Aku hanya membawa satu pena." Pria itu mencoba membujuknya.
Keysha menggeleng cepat. "Tidak akan ku berikan, kecuali kau berjanji padaku satu hal." Ucap gadis itu.
"Apa? Katakan!"
"Berjanjilah terlebih dulu."
"Bagaimana aku bisa berjanji, sedangkan kau tudak mengatakan apapun." Protes pria itu.
"Aku tidak mau tahu, kau harus berjanji terlebih dulu." Gadis itu mulai kesal, karena Kenzie tidak menuruti perkataannya.
"Ya, baiklah-baiklah. Aku berjanji." Ucap Kenzie yang terlihat pasrah.
"Berjanjilah! Kau tidak akan lagi menjodoh-jodohkanku dengan Aldi. Apalagi berpikir hal-hal yang tidak-tidak," gadis itu memutar tubuhnya dan membelakangi Kenzie yang sedari hanya duduk.
Bukannya menjawab, Kenzie justru malah tertawa setelah mendengar pernyataannya.
"Hei?! Kenapa kau tertawa? Apa ini lucu?" Keysha langsung memutar tubuhnya lagi dan menghadap ke pria yang sekarang sudah dalam posisi berdiri. Kenzie benar-benar tidak bisa menahan tawa.
![](https://img.wattpad.com/cover/105291597-288-k213830.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY [On Hold]
RomanceGadis dengan berjuta-juta impian yang terpaksa harus terpendam karena ditinggalkan oleh orang-orang tersayang. Sampai pada suatu hari dipertemukan dengan laki-laki tampan dan baik hati yang berhasil membuat impiannyabangkit lagi. "Akan ada saatnya a...