*KENZIE POV.*
Sabtu pagi, aku sudah berjanji pada Deandra untuk menemaninya ke tempat pemotretan. Aku bersiap dan bergegas untuk berangkat menjemputnya.
“Kau akan pergi ke mana, Ken?” tanya Aldi, saat mendapati diriku yang sudah rapi–keluar dari kamar.
“Aku? Seperti biasa, Deandra ingin aku menemaninya.” Jawabku.
“Kemana?” Tanyanya lagi.
“Ke tempat pemotretan.” Aku ikut bergabung di meja makan bersama Aldi dan juga Keysha. Keysha tengah mempersiapkan beberapa makanan untuk sarapan kami pagi ini.
“Ayo sarapan dulu,” ucap Keysha.
Kami bertiga kini tengah menikmati sarapan yang telah dimasak oleh Keysha.
“Kau tidak pergi juga, Key?” tanya Aldi sembari menyuapkan nasi di mulutnya.
“Tidak. Aku tidak punya teman.“ Jawab Keysha.
“Lalu kita ini apa?” ucapa Aldi seolah menyindir gadis itu.
“Oh tidak, tidak. Maksudku teman perempuan. Apa kau mau jadi teman perempuanku?” Goda Keysha pada Aldi.
“Ah kau ini.” Ucap Aldi. Dan Keysha pun tertawa.
“Bagaimana kalau nanti kita pergi berempat. Yang pasti setelah pemotretan Deandra selesai.” Usulku.
Keysha hanya menatapku dengan tatapan bingung.
Tapi Aldi menggelengkan kepalanya dengan cepat. “Ah tidak. Jangan. Aku tidak mau jadi perusak moment orang yang sedang berduaan.”
“Pergi bersama-sama lebih seru, kan?” Kataku.
“Sepertinya Aldi benar, Ken. Lebih baik jika kita tidak ikut bersama kalian.” Ujar Keysha kemudian.
“Sudahlah, nikmati saja waktumu bersama Deandra-mu itu.” Kata Aldi.
“Baiklah, aku tidak memaksa. Jika kalian ingin pergi bersama juga silakan saja.” Ucapku pasrah.
“Ya, tentu saja. Itu terserah kita. Iya kan, Key?” Tanya Aldi pada Keysha. Sangat jelas berharap jika Keysha menyetujui ucapannya.
“Eum. Ya. Itu benar.” Sialnya, Aldi lebih beruntung kali ini. Keysha setuju.
Kami melanjutkan sarapan kami. Aldi telah selesai lebih dulu kali ini. Dia menuju washtafel untuk mencuci tangannya. Begitupun denganku yang juga telah selesai. Keysha terlihat masih melanjutkan makannya. Perempuan memang selalu lambat–menurutku.
“Aku akan bersiap.” Ucapku pada Keysha. Lalu aku kembali ke kamarku.
Drrtt.. Drrtt..
Ponselku bergetar. Pertanda ada pesan singkat masuk di sana. Aku meraihnya dan segera membacanya.
“Aku sudah siap, sayang. Kau bisa menjemputku sekarang.” Ya, itu pesan dari Deandra. Aku mempercepat aktivitasku kemudian bergegas berangkat ke Apartemennya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY [On Hold]
RomanceGadis dengan berjuta-juta impian yang terpaksa harus terpendam karena ditinggalkan oleh orang-orang tersayang. Sampai pada suatu hari dipertemukan dengan laki-laki tampan dan baik hati yang berhasil membuat impiannyabangkit lagi. "Akan ada saatnya a...