PART 24

137 1 0
                                    


     Minggu pagi. Sekitar pukul 8, Keysha dan Aldi sudah kembali pulang ke Apartemen. Mengingat janji Keysha pada Kenzie yang akan pulang dan memasak untuknya. Karena merasa bersalah meninggalkan Kenzie seorang diri di rumah tanpa meninggalkan makanan untuk makan malamnya. Sebenarnya Bu Aarti masih belum ingin jika Keysha harus pulang sepagi itu. Gadis itu juga cukup berat meninggalkan ibunya. Ia pikir, ia akan kembali berkunjung lagi lain waktu.

     Keysha dan Aldi masuk ke Apartemen. Tampaknya Kenzie masih tidur. Mungkin cukup lelah, karena kamarin ia pulang cukup larut malam. Keysha langsung menuju kamarnya, berganti pakaian kemudian kembali lagi keluar, bergegas menuju dapur untuk membuat sarapan. Biarpun ia sudah sarapan tadi bersama Aldi di rumah Bu Aarti karena wanita itu yang memaksanya, Keysha masih tetap mempedulikan Kenzie.

“Hei, kau mau kemana?” Tanya Aldi yang merasa heran dengan tingkah Keysha yang sedikit terlihat gelagapan.

“Aku akan memasak untuk Ken. Aku yakin dia belum makan sejak semalam.” Jawab Keysha yang sekarang tengah sibuk memilih bahan masakan di dalam lemari es.

Clek!

Pintu kamar Kenzie terbuka. Pria itu keluar dengan wajah berantakannya. Sembari mengerjapkan kedua matanya, melihat sekitar. Mungkin ia terbangun karena mendengar Keysha yang cukup ribut di dapur.

“Hey, kau sudah bangun? Kau pasti terbangun karena mendengar ku, ya?” Tanya Keysha.

“Kalian sudah pulang?” Kenzie mendekat ke arah Keysha yang masih dengan kesibukannya.

“Ku pikir kau yang tidak akan pulang, Ken.” Ucap Aldi tiba-tiba.

Kenzie menatap Aldi dengan tatapan bingung. “Kenapa kau berpikir begitu?” Tanya Kenzie.

“Karena kau pernah melakukannya.” Jawab Aldi.

Keysha sedikit merasa khawatir. Bisa saja perdebatan mereka akan dimulai–lagi.

“Apa maksudmu, Al. Kenapa kau berkata seperti itu?” Mimik wajah pria itu berubah menjadi sedikit lebih kesal.

“Kau pasti mengerti apa maksudku, Ken.” Aldi berdiri dari duduknya kemudian pergi meninggalkan Kenzie.

Keysha hanya bisa menatap dengan perasaan yang cukup takut. Ia hanya takut, jika sampai dua sepupu itu akan bertengkar–lagi. Tapi iya, bagi Keysha, perkataan Aldi memang sudah melampaui batas. Tidak semestinya ia mengatakan hal seperti itu pada adiknya. Tidak salah Kenzie jika ia merasa kesal dan marah.

“K–Ken?! Kau mau makan apa hari ini? Akan aku masakkan,” ucap Hyena dengan hati-hati.

Kenzie menatap gadis itu–intens.

“Tidak. Simpan saja masakanmu. Aku tidak lapar.” Kenzie langsung pergi kembali ke kamarnya.

Keysha mengusap dahinya.

“Oh Tuhan! Apalagi ini? Aku harus berbuat apa untuk mendamaikan mereka kembali.” Ucapnya sembari melanjutkan aktivitas memasaknya.

     Kali ini, perasaan bingung telah menyelimuti gadis itu. Siapa yang harus ia temui terlebih dulu? Kenzie atau kah Aldi?

Tok, tok, tok.

“Siapa?” ucap seorang pria dari dalam kamarnya.

“Key.” Jawabnya.

“Masuk!” Titah pria tersebut, yang sedikit mengeraskan suaranya.

Dengan perlahan, Keysha membuka pintu kamar tersebut.

“Boleh aku—?” Tanya Keysha.

Pria yang tengah duduk di sebuah kursi dekat veranda kamarnya itu pun tersenyum seraya mengangguk.

DESTINY [On Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang