PART 15

296 9 1
                                    

*AUTHOR POV.*

    Mereka berdua pergi dengan naik motor. Bagi Keysha, itu sangat menyenangkan. Kenzie memboncengnya menyusuri jalananan kota.

“Kita akan kemana, Ken?” tanya Key.

“Ke suatu tempat yang membuat kita dingin.” Jawab pria itu.

“Di mana?” jawaban yang diutarakan Kenzie sepertinya semakin membuat ia penasaran.

“Sudah, menurut saja.” Ucap Kenzie sembari menarik gas-nya dan menambah kecepatan laju motornya.

    Kenzie membelokkan motornya ke sebuah kedai ice cream yang cukup terkenal di kalangan anak muda jaman sekarang. Kedai itu sangat ramai pengunjung. Kenzie memarkirkan motornya.

Ice cream.” ucap Key pelan.

“Bagaimana? Sesuai, kan? Tempat ini membuat kita–dingin.” Kenzie berhasil membuat lelucon yang cukup–garing.

“Hahah... Kau ini,” gadis itu memukul pelan bahu Kenzie.

“Ayo masuk!” ajaknya.

Keduanya berjalan berdampingan.

“Selamat datang di Ice Cream of Love.” Sapa seorang pegawai kedai tersebut.

“Ramai sekali, Ken.” Kedua mata gadis itu mengelilingi seisi kedai. Lalu lalang pengunjung yang datang dan pergi, serta para witers yang sibuk mengantar pesanan membuat Keysha tertegun.

“Kau mau yang mana? Pilih saja sesukamu. Aku yang membayarnya.” Mendengar perkataan Kenzie, ia langsung menatapnya intens. Raut wajah Keysha berubah. Senyumnya mengembang.

“Apa kau yakin?” tanyanya–masih menyelidiki.

“Ya. Aku yakin. Kau bebas makan ice cream sepuasnya.” Jawab pria itu, sambil menyodorkan buku menu pada Keysha.

Gadis itu sibuk melihat buku menunya. Terlihat cukup kebingungan memilih. “Kebab ice cream terlihat lezat. Tapi, soup ice cream juga terlihat segar. Ah, ini membingungkan.” Ujarnya.

“Pesan dua-duanya saja,” sahut Kenzie. “Kau bebas.” Lanjutnya.

“Baiklah. Kebab ice cream dan soup ice cream saja.” Keysha sudah memantapkan pilihannya.

“Siap. Kau tunggu di sini, ya?!” Kenzie menuju kasir untuk memesan dan membayarnya.

Keysha terlihat cukup menikmati suasana ini. Beberapa menit kemudian, Kenzie kembali.

“Ken?!” sapa salah seorang pengunjung yang lewat dekat meja mereka.

“Hey, Darka?!”

“Apa kabar? Wah, kau semakin tampan saja.” Puji pria bernama–Darka–tersebut.

“Bisa saja,” keduanya terkekeh.

“Ku kira ini Deandra. Tumben, kau tidak bersamanya? Apa hubungan kalian sudah berakhir?” mendengar pertanyaan yang diajukan oleh temannya itu, Kenzie langsung melihat ke arah Keysha.

“Heheh... Masih. Ini temanku, namanya Keysha.” Kenzie memperkenalkan Keysha pada temannya.

“Oh–Hai?! Aku Darka. Teman satu kampusnya Kenzie.” Pria bernama Darka itu mengulurkan tangan kanannya.

“Keysha.” Jawabnya sembari keduanya berjabat tangan.

“Kau bersama siapa?”

“Dengan tunanganku.” Jawab Darka sambil menunjuk ke arah gadis yang duduk di tempat yang tak cukup jauh dari meja Kenzie dan Keysha.

DESTINY [On Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang