PART 30

242 4 0
                                    


      Matahari perlahan menampakkan wujudnya. Pagi yang cukup cerah. Cahayanya berhasil menembus netra siapapun yang masih terlelap dalam tidurnya. Hal itu dirasakan oleh gadis bernama Sofya. Jika kau mengingatnya, ia telah pergi tidur terlebih dulu kemarin. Tapi ya, keesokan harinya pun ia telah menjadi orang terakhir di Apartemen yang ditinggali oleh empat orang tersebut.

     Seseorang masuk ke dalam kamarnya. Perlahan gadis itu mengerjapkan matanya agar bisa melihat lebih jelas siapa yang datang.

“Kak Key?! Kau sudah bangun?” tanyanya.

Ya, itu Keysha. Gadis itu selalu bangun lebih awal dibanding yang lain. Dan itu setiap hari. Mungkin Sofya merasa heran. Dan yang pasti ia sudah menduga bahwa kedua kakak laki-lakinya tidak akan pernah bangun pagi-pagi kecuali ada urusan yang cukup penting.

“Iya. Aku sudah bangun. Ini. Aku bawakan ssgelas susu hangat untukmu,” ucapnya sembari memberikan segelas susu putih itu pada Sofya. “Minumlah!” Titahnya kemudian.

Sofya perlahan meminum susu yang dibawakan oleh Keysha. Gadis itu sekarang dalam posisi duduk dengan selimut yang masih membalut setengah kakinya.

“Apa kau selalu bangun pagi setiap hari?” tanya Sofya.

Keysha mengangguk, “iya. Siapa yang akan menyiapkan sarapan untuk kedua kakakmu jika aku tidak bangun lebih awal?” katanya.

Sofya tersenyum tipis. “Kau benar.”

“Kita akan pergi ke Kantor. Alangkah baiknya jika kau ikut sarapan bersama kita.” Ujar Keysha.

“Iya. Aku akan ikut. Aku akan membersihkan diru terlebih dulu.” Setelah selesai meminum susunya, Sofya beranjak dari tempat tidurnya. Ia terlihat menuju kamar mandi. Sedangkan Keysha kini mulai merapikan tempat tidur yang terlihat sedikit lebih berantakan. Ulah siapa lagi kalau bukan Sofya.

◾◽◾◽

“Apa Sofya sudah bangun?” tanya Aldi pada Keysha.

“Sudah. Sebentar lagi dia akan kemari.” Jawabnya.

     Terlihat Sofya keluar dari kamarnya menuju meja makan. Namaknya gadis itu sudah siap untuk ikut sarapan bersama Keysha, Kenzie dan juga Aldi.

“Dimana kak Ken?” tanya Sofya.

“Hei.. Aku di sini. Kau pikir aku belum siap?” ucap Kenzie yang berjalan menuju meja makan dengan kondisi sedang merapikan dasinya.

“Rupanya kau sudah berubah Kak,” ucapan Sofya membuat Keysha mengerutkan dahinya.

“Sudahlah! Jangan mebuka aib lama.” Kenzie nampak menghentikan Sofya agar tidak mengatakannya. Tentu saja ia sudah sangat mengenal adiknya itu. Dia sangat suka berbicara.

“Apa? Memangnya seperti apa Ken yang dulu?” nampaknya Keysha mulai penasaran.

“Ah, karena kak Key bertanya, aku akan mengatakannya.” Ucap Sofya dengan terkekeh pelan.

“Sudah, sudah. Ayo makan sarapannya!” Lagi-lagi Kenzie mengalihkan pembicaraan.

“Kak Ken adalah orang paliiing pemalas di rumah. Kau tahu Kak, dia tidak akan bangun jika tidak dibangunkan oleh bibi.” Ungkap Sofya sambil tertawa. Begitupun dengan Aldi yang sangat jelas menahan tawanya sekarang.

Keysha yang mendengar ungkapan dari Sofya pun reflek membulatkan mulutnya. Kemudian ia juga tertawa.

“Eh, tapi semenjak aku tinggal di sini aku tidak pernah melihat Ken telat bangun. Justru malah sebaliknya, Aldi yang lebih sering berada di kamarnya. Apalagi saat weekend.” Aldi yang mendengar ungkapan Keysha pun hanya bisa tersenyum pasrah. Memang itu fakta tentang dirinya.

DESTINY [On Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang