Matahari masih bertengger diatas kepala, tapi awan yang tebal berarak menghalangi sinarnya langsung kebawah sehingga membuat tidak terlalu terik disiang hari itu.
Angin sepoi-sepoi yang lembut menyentuh kulit seorang gadis remaja yang tengah asyik menonton sekumpulan kakak kelasnya bermain basket dilapangan sekolah utama mereka yang sering juga dijadikan untuk lapangan upacara setiap hari senin.
Sebenarnya ada lapangan 1 lagi di sekolah yang berletter H ini, tempatnya ada dibelakang, tapi lapangan depan ini yang paling sering digunakan, padahal lapangan kedua lebih teduh karena banyak pohon rindang disekelilingnya dan ada dinding besar yang menjulang tinggi sebagai batas sekolah dan rumah warga, dan lapangan itu juga sering digunakan sebagai tempat nongkrong para siswa dikala istirahat tiba setelah kantin.
Gadis berpipi tembam itu duduk ditembok pembatas kelas sambil melihat langsung ke arah lapangan, sebenarnya itu adalah jam pulang sekolah, tapi ia sedang menunggu sahabatnya yang tengah ke perpustakaan untuk mengembalikan buku yang sudah dipinjam.
tapi menunggu berapa lamapun gadis bernama lengkap Nikita ayu azahra itu sama sekali tidak keberatan, karena ada satu hal yang membuat ia betah berlama-lama disana, yaituu.. seorang laki-laki yang tak pernah lepas dari pandangannya sejak 1 bulan terakhir ini.
laki-laki itu tampak sedang mendrible bola basket dengan lincahnya dan tanpa kesulitan menerobos pertahanan lawan, dan dengan cepat memasukkan bola kedalam ring, disambut sorakan kemenangan dari tim nya.
Niki semakin berdecak kagum karenanya, bukan hanya parasnya yang menawan tapi ternyata skill nya dalam basket sangat mengagumkan,
namanya adalah Gian, Gian pratama, teman 1 angkatannya, dan juga tetangga didepan rumahnya, iya niki tau tentang gian sekitar sebulan yang lalu, tepatnya setelah keluarga mereka pindah dikomplek Nusa indah tempat tinggalnya.
dan yang tak pernah niki sangka, ia juga 1 sekolah dengannya, hal itu ia sadari ketika ospek sekolah, ada rasa senang ketika melihat Gian ada disekolah yang sama dengannya.
Kulitnya yang bersih, mata coklat, alis tebal rahang yang tegas, dan rambut hitam yang selalu disisir rapi kesamping, tapi kali ini tampak acak-acakan karena berlari kesana kemari, mengejar bola, tapi entah kenapa malah tampak lebih tampan.
apalagi ketika Gian tersenyum tampak lesung pipit yang manis di pipinya, definisi laki-laki yang tampan menurut niki, ia tidak munafik karena itu memang kenyataannya, dan memang benar belum sebulan mereka bersekolah Gian sudah mempunyai banyak fans perempuan yang mengagumi parasnya. dan yaa.. niki adalah salah satunya.
Tapi mungkin ia adalah satu-satunya gadis yang beruntung karena bisa satu komplek dengannya, tepatnya tetangga didepan rumahnya, yang bisa lebih sering melihatnya diluar sekolah, dan melihat Gian memakai baju biasa, entah kenapa Niki sedikit bangga akan hal itu.
Tapi meski mereka tetangga, jujur saja niki sama sekali belum pernah mengobrol langsung dengannya atau bahkah berkenalan secara resmi dengannya, Niki tau namanya juga ketika di ospek yang secara kebetulan mereka berada dikelas yang sama.
dan disinilah dia, hanya bisa menjadi salah satu pengagum rahasia diantara sekian banyak siswa yang juga menyukai Gian, memandangnya dari kejauhan, dan mengagumi indahnya salah satu ciptaan Sang Pencipta.
Tapi setelah Niki perhatikan cuma Gian satu-satunya kelas 10 disana, dan yang lainnya adalah kelas 11 terlihat dari logo di bahu seragam mereka, oke sekarang Gian jadi populer diantara kakak kelas juga, pikir Niki.
"Tembeeeeeeeem." teriak seseorang sampai membuat Niki kaget, dan langsung menoleh ke arah suara, ternyata itu adalah Riska yang tengah berlari kearahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Message love [ COMPLETED ]
Romance[ PROSES REVISI ] kata orang cinta pertama adalah cinta yang paling sulit untuk dilupakan, karena cinta pertama punya kenangan manis tersendiri yang membekas dalam memori, tapi apa jadinya jika kamu bertemu kembali dengan cinta pertamamu, disaat ha...