chapter 31 - flashback

179 15 0
                                    

"ceritain sama gue, darimana awal permasalahan lo sama rian?" tanya soni pada gian yang tengah tertunduk lesu, menatap kopinya yang masih panas diatas meja

setelah obrolan singkat dengan riska kemarin yang mengatakan kalau rian akan segera melamar niki tidak lama lagi, gian seolah kehilangan semangat hidupnya.

lalu gian mengajak soni salah satu sahabat yang paling dekat dengannya ketika di SMA, untuk mendiskusikan masalah yang sedang ia hadapi, karena saat ini ia benar-benar tidak bisa berpikir jernih jika seorang diri dan membutuhkan masukan dari seseorang.

*****

waktu menunjukkan pukul 3 sore, tapi niki enggan turun dari kasur saat ini. matanya tampak sembab dan memerah, menandakan kalo ia sudah menangis seharian kemarin,

riska membuka pintu kamar niki tanpa mengetoknya terlebih dahulu seperti biasa. niki menoleh lalu menenggelamkan wajahnya dibantal yang sedang dipeluknya, ia tidak ingin riska melihat wajahnya, meski riska sepertinya sudah melihat sekilas kondisi wajah niki seperti apa sekarang.

"kenapa kamu gak cerita sama aku soal gian?" tanya riska sambil berjalan menghampiri niki
niki berdebar kembali mendapat pertanyaan itu, ia memang sengaja tidak cerita pada riska, karena mungkin jika riska tau ada gian disini, riska akan melarang niki untuk menemui gian.

"niki? jawab aku."

"...."

"niki." panggil riska lagi

"kamu orang yang pasti paling tau gimana perasaan aku saat ini ka."

"jadi sekarang kamu mau gimana? kamu udah janji sama rian kalo kamu bakal kasih dia jawaban tentang lamarannya setelah pulang dari bekasi nanti."

"aku tau."

"rian udah nunggu kamu dari dulu ki, dia orang yang rela nunggu kamu buka hati sampai kapanpun."

"aku tau ka, aku sangat tau."  niki menatap riska dengan mata nanar.

lalu riska memeluk niki lalu mengelus punggungnya "ini terlalu berat aku ka,"

"aku ngerti perasaan kamu ki, aku bukanlah orang yang pantas untuk menentukan masa depanmu, tapi harusnya kamu sendiri.. maaf kalo dari dulu aku terkesan memaksa agar kamu membuka hati untuk rian, aku ngelakuin itu hanya pengen melihat kamu bahagia ki,"

mendengar hal itu niki kembali menangis.

"sekarang apapun pilihanmu, aku akan mendukungmu apapun itu.. sudah jangan menangis lagi,"

"iya.." niki menghapus air matanya dengan tangannya.

"kamu mau ikut reuni nanti sore?" tanya riska mengalihkan topik pembicaraan

"aku ga tau."

"tapi kita udah bayar lho ki buat ikut, masa kita sendiri gak datang, kamu gak kangen sama teman-teman kita."

"aku gak mungkin datang dengan wajah yang seperti ini."

"acaranya sore ke malam, mereka gak akan terlalu memperhatikan wajahmu kalo agak malam hari."

"ayolah kita harus sedikit bersenang-senang, panitia katanya udah nyewa band dan bakal banyak yang nyumbang lagu, sepertinya reuni sekarang bakal seru."

"iya bakal aku pikir-pikir dulu."

"kalo gitu aku pulang yah, chat aku kalo kamu jadi pergi, aku sama kak doni bakal jemput kamu jam 5 nanti."

*****

gian menghela nafas sejenak.

*flashback on, kembali ke masa SMA mereka

Message love [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang