chapter 17 - kebun bunga

172 18 0
                                    

niki memperhatikan penampilannya sekali lagi di depan cermin.
rambut hitam panjangnya di biarkan tergerai, hari ini ia mengenakan jeans hitam, dan baju navy lengan panjang bermotif bunga dibagian pundaknya.

niki berpikir sejenak, dari kemarin rasanya seperti de javu, kalau dulu orang yang datang menjenguknya adalah rian, tapi kemarin orang yang dulu niki harapkan menjenguknya, yaitu gian, dan sekarang juga seperti pernah terulang ketika di SMA, hari dimana gian membuat janji, dan melanggar janji itu juga. malah membuat niki jalan dengan rian.

niki membuka pintu rumah, dan melihat punggung gian yang tengah menunggunya. tapi kali ini gian tidak melanggar janjinya seperti dulu lagi.

gian membalikkan tubuhnya, lalu tersenyum cerah "udah siap?" tanyanya
hari ini gian menggunakan celana jeans biru dan jaket berwarna navy, dan tampak membuat kulitnya  lebih cerah.

niki mengangguk.
"tante, saya pinjem nikinya dulu sebentar yah. saya ga akan bawa niki pulang malem malem kok tan." izin gian ketika melihat bunda niki di belakang niki.

"iya, tante nitip niki yah nak gian, hati hati di jalannya." ucap bunda sambil tersenyum

"iya tante kalo gitu kami permisi." ucap gian berpamitan

"aku jalan ya bun."

"iya hati hati."

niki segera mengikuti gian dari belakang, menuju motor yang sudah diparkir didepan rumah niki.

gian memberikan 1 helm pada niki.
nikipun memakaikan helm ke kepalanya
dan segera duduk belakang gian.

"maaf yah kita jalannya pake motor hari ini."  kata gian ketika menyalakan motornya.

"kok minta maaf sih."

"nanti kalo aku udh sukses, aku  bakal beli mobil, dan bawa kamu jalan-jalan lagi, tanpa perlu kepanasan atau kedinginan karena ujan." ujar gian dengan wajah serius

niki terkekeh. "hahaha kamu lebay deh, emang kalo kamu sukses kamu bakal masih inget sama aku?"

"ya pastilaaah, kamu kan bakal terus disamping aku." celetuk gian

"hah? maksudnya?" pipi niki mulai merona.

"yaaa itupun kalo kamu mau maksudnya." gian tertawa kecil.

"iiih gaje deh." niki menepuk pelan punggung gian yang masih terkekeh.

gianpun mulai menjalankan pelan motor maticnya, disepanjang jalan mereka bercerita banyak hal seputar masa kuliah dan pekerjaan yang mereka tengah geluti sekarang.

setelah 1 jam perjalanan mereka akhirnya tiba di sebuah tempat wisata bertema kebun bunga.

kebun bunga itu adalah sebuah lahan luas yang dipenuhi dengan berbagai macam bunga yang berbeda-beda. pohon yang rindang menyelimuti kebun bunga itu.
tempat itu juga difasilitasi berbagai spot untuk selfie para pengunjung.

karena bukan hari weekend, tempat itu tidak ramai seperti biasanya. hanya ada segelintir orang yang tengah menikmati pemandangan yang menyejukkan mata itu.

niki langsung memancarkan wajah sumringahnya ketika mereka sampai ke tempat itu. angin sepoi-sepoi menyentuh kulit mereka, suasananya sangat sejuk ditempat itu. benar-benar tempat yang cocok untuk melepas penat kesibukan sehari-hari.

"kamu pernah kesini?" tanya gian sambil berjalan santai mengikuti niki dari belakang yang tengah asyik memotret bunga dengan HP nya.

"belum, ini pertama kalinya."

"sama."

"kok kamu ngajak aku kesini?"

"simple."

"hmm??"

"soalnya dulu aku sering liat kamu bikin origami bunga." celetuk gian, niki tertawa renyah.

"kok masih inget aja sih."

"ingetlah.. apalagi pas saat kamu ngajarin origami sama anak-anak SD pas kelas pramuka. kamu udh cocok jadi guru TK tau ngga."

niki kembali tertawa mendengar celotehan gian, lucu karena gian ternyata masih ingat kegiatan mereka dulu ketika mengajar pramuka di SD.

"yang penting mereka seneng gi."

gian tersenyum, yah ia akui saat itu anak-anak memang senang apalagi ketika niki memberikan permainan ataupun kegiatan diluar pramuka.

"tunggu.. tapi apa hubungannya ngajak aku kesini, sama hobi aku suka bikin origami bunga?" tanya niki memutar tubuhnya menghadap gian.

"hubungannya? kalo dulu kamu hanya membuat bunga dari kertas lipat aja, sekarang aku ajak kamu buat liat bunga aslinya."

"hmmm gitu.. masuk akal."

gian kembali tersenyum.
"oh iya. mana?" niki menjulurkan tangannya kedepan gian.

"mana apa." gian mengerutkan kening.

"katanya kamu mau ngasih hadiah buat aku hari ini kalo aku udah sembuh."

"oh itu.. yaaahh aku lupa.. hadiahnya ketinggalan di rumah."

niki langsung cemberut. "iiih kok gitu."

"aku bakal kasih hadiahnya, kalo besok kamu ikut aku kesatu tempat lagi. gimana?"

"besok? kemana?"

"deal dulu?" gian menyodorkan tangannya kedepan

tanpa pikir panjang niki membalas tangan gian
"deal."

*****

Message love [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang