chapter 5 - gadis beruntung

317 22 4
                                    

Bandung, 13 maret 2012.

siang itu para siswa berhamburan keluar dari kelas  masing-masing setelah bel berbunyi 2 menit yang lalu.

riska berlari mengejar niki yang tengah berjalan di koridor lalu mengalengkan lengannya di pundak niki tanpa permisi.

"kaget aku kirain orang lain." ujar niki tersentak lalu menjitak kening riska.

"hehehe kenapa? berharap aku adalah gian yang ngaleng kamu?" riska mengangkat halisnya.

"dasar gila." sembur niki. riska hanya terkekeh.

"jadi gimana udah ada kemajuan?"

"ng.. nope." jawab niki sekenanya.

"apa?" riska menghentikan langkahnya dan melototi niki. "udah beberapa bulan kalian deket dipramuka, masa dia ga ada rasa gitu sama kamu?"

"ka, udah deh, memangnya kamu mau aku kaya gimana? aku harus bersikap agresif langsung menyatakan cinta padanya?"

"kalo hal itu perlu dilakukan." ucap riska dengan wajah datar.

"Nooo." elak niki dengan cepat.

"kebanyakan gengsi kamu." cibir riska sambil melipatkan kedua tangannya didada.

"biarin," jawab niki sambil setengah berpikir "ka, cuma segini aja aku udah bersyukur bisa liat dia sekali dalam satu minggu dari jarak yang deket, cukup sebagai teman satu anggotanya itu membuatku seneng ga ketulungan."

"terus apa yang mau kamu lakukan? mau nunggu dia suka sama kamu? meski itu sampai lulus SMA?" cecar riska gereget melihat sahabatnya ini.

"entahlah ka aku ga tau,"

"niki, kamu harus sadar gian itu semakin hari semakin populer, hampir setiap kelas kenal sama dia, hampir disukai semua cewek yang ada disekolah termasuk kakak-kakak kelas kita." jelas riska dengan tegas "maaf aku bilang kaya gini, tapi aku cuma ngingetin kamu, kalo misalnya suatu saat nanti gian punya pacar gimana? apa yang akan kamu lakukan?" lanjut riska menatap niki lekat lekat. niki mematung sesaat mencerna perkataan riska.

***

niki sedang berada di kelas paling ujung, tempat berkumpul para anggota pramuka, saat itu kak roni sedang memberi penjelasan untuk lomba yang akan mereka ikuti tinggal 1 bulan lagi.

tapi pikiran niki sedang tidak berada dikelas itu, melainkan masih memikirkan perkataan riska barusan.
setelah dipikirkan lagi semakin membuat niki lunglai.

'iya juga yah, aku tak pernah memikirkannya sampai kesana, jika suatu hari gian punya orang yang dia suka.. bagaimana dengan aku? apa yang akan aku lakukan? bisakan aku melupakan perasaanku pada gian?' batin niki bertanya-tanya.

niki melihat gian yang tepat berada didepan mejanya, entah kenapa cuma dengan memikirkannya saja hati niki seolah retak dibuatnya.

"eheeemm niki." panggil kak roni dan langsung membuyarkan lamunan menyakitkan niki.

"kamu ini bengong aja dari tadi." kata kak roni sambil tersenyum ramah seperti biasa.

"awas aja kalo sama rian kalah di scout inteligent dan ga bawa piala." tunjuk ka roni ke niki dan rian yang ada disamping niki.

"hehehe maaf kak, iya siap." kata niki sambil tersipu malu karena ketahuan bengong.

gian memutarkan badannya untuk melihat niki. "hayoo lagi mikirin apa kamu?" todong gian tersenyum jahil.

"jangan-jangan lagi berantem sama pacar ya ki?" tembak rian.

"iiih ngeledek. pacar juga ga punya ian." sewot niki lalu memukul lengan rian pelan. rian dan gian hanya terkekeh kecil.

"canda ki." timpal rian cowok berkulit sawo matang itu, rian memiliki wajah yang tegas sekaligus manis, ia adalah sahabat gian, dimana ada gian disitu juga ada rian, dan rian juga tak kalah populer dengan gian.

"sekarang anggota Inti LKBBT. keluar lapangan kita latihan, jangan ada yang ngeluh panas, kalo ngga bakal saya ditambahin jam latihan kalian." ucap kak roni dengan tegas.

"baik kak." jawab semua dengan serentak.

"dan untuk yang lain latihan di kelas dengan serius." lanjutnya.

latihanpun dimulai dengan serius, dan terbagi menjadi beberapa kubu, niki rian dan gian berada dipojok bangku agar bisa lebih konsentrasi.

seperti yang di katakan kak roni tadi niki dan rian ikut lomba scout inteligent, itu adalah lomba pengetahuan umum dan pramuka itu sendiri. dan gian saat itu membantu sebagai pemberi pertanyaan yang sudah disiapkan oleh kakak pembina.

sebenarnya niki ingin ikut lomba lkbbt, tapi ketika tes beberapa bulan yang lalu niki dan rian ditunjuk untuk lomba scout inteligent karena mereka berdua pintar dipengetahuan umum dan pramuka.

meski lomba nanti akan tertulis tapi gian memberi pertanyaan dengan lisan, dan langsung di jawab oleh mereka berdua, agar ketahuan salah atau tidaknya.

niki melirik gian diam-diam tapi kali ini setiap kali melihat gian, jantungnya tidak terlalu heboh seperti pertama berkenalan,
entah mungkin karena sudah terbiasa bertemu, membuat niki sudah tidak canggung lagi ketika ngobrol dengan gian.

tapi perasaan yang berdesir lembut masih selalu terasa setiap kali melihat gian tersenyum kearahnya. well gian memang selalu ramah terhadap semua orang, membuat siapapun yang kenal padanya, jatuh hati karena sikapnya.

niki kembali teringat apa yang diucapkan riska tadi siang, perkataan riska seolah terngiang ditelinganya tanpa henti.

'gian, kamu tau? siapapun orang yang akan menjadi pacar kamu suatu saat nanti, pasti gadis itu adalah orang yang sangat beruntung, meskipun tak sanggup kupungkiri, aku juga berharap bahwa aku adalah gadis yang beruntung itu.' ujar batin niki


*

**

(maaf ceritanya pendek kali ini. emang setiap 1 chapter pendek sih. >,< hehehe maafin, masih dalam tahap belajar. makasih buat yang udah mau baca, akan diusahain up setiap hari. see you guys.)

Message love [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang