Message love [ COMPLETED ]

chapter 8 - kenaikan kelas

saat itu adalah kenaikan kelas, hari dimana semua siswa akan kembali di acak penempatan kelasnya, hari yang sebenarnya mendebarkan bagi niki karena sejak lama ia berharap bisa satu kelas dengan gian, tapi dihari yang mendebarkan itu niki jatuh sakit, karena kemarin sore ia kehujanan, dan niki yang tidak bisa terkena dingin langsung demam dan hanya bisa terbaring lemas dikasurnya seharian.

niki mengambil HP yang berada disampingnya, lalu mulai mengetik SMS untuk riska yang sekarang sedang ada disekolah.
tak berselang lama riska menelpon niki.

"Hallo?" jawab niki dengan suara serak setelah menempelkan Hp di telinga kirinya.
"yaaah kamu pau, hari ini hari yang kamu tunggu bukan, malah sakit gimana sih."
dumel riska di ujung sana.

niki terkekeh kecil "nyebelin kamu, bukannya ngedo'ain buat aku sembuh, malah ngeledek."

"hehe canda pau.. oh iya aku punya kabar gembira." ujar riska dengan riang.

"kabar gembira apa?" seketika niki langsung berdegup.

"kabar gembiranyaaaa.."

"...."

"eng..ing..eng.."

"apaan woy." teriak niki meski dengan suara lemahnya, gemas dengan kelebayan sahabatnya yang satu ini.

"aciyeeeeee.. nungguin ya. hahahahaha." riska tertawa riang diujung sana, puas telah membuat niki kesal.

"sebel, udah ahh aku tutup BYE."

"ehh jangan dulu ki. hehe ampun."

"trus apaan." tagih niki

"kita tahun ini sekelas. yeeeeeeee."

niki menghela nafas panjang.

"eh kok kamu kaya yang ga seneng gitu? kamu ga mau sekelas sama akoooh?" jerit riska penuh drama.

"bosen aku liat wajah kamu ka." jawab niki dengan datar.

"wkwk.. jahat kamu pau." riska terkekeh.

"ng.. gian kelas mana ka?" tanya niki dengan ragu.

"gian? kalo ga salah dia kelas 11-4 deh, kalo aku ga salah liat sih tadi."

"hmmm gitu yah."

"ciyeeee ciyeeee ciyeeeee yang kangen sama dia sehari ga ketemu. hahaha." ledek riska sambil cekikikan dengan riang.

"ahhh nyesel aku udah nanya sama kamu, mending aku tanya sama orangnya langsung."

"ciyeeee yang udah berani nanya langsung, dulu aja waktu kelas 1 ngumpet-ngumpet kalo mau liat dia, sambil pura-pura nonton basket." timpal lagi riska.

"riska RESE." jerit niki dengan kesal.

ketika riska berhenti tertawa karena sudah puas meledek niki. "oh ya pau, ada yang nanyain kamu."

"hah? nanyain aku? siapa?"

"ada dehhh. nanti dikasih tau kalo hari pertama masuk sekolah, udah dulu yah nanti pulsaku abis, Good Well soon my bakpau, ntar ada waktu aku ke rumah jenguk kamu. hehe. bye bye."

tuuuut.. sambungan telpon diputus riska, niki mendengus sebal, riska memang paling suka membuat niki kesal seperti ini,

niki melamun sejenak, itu berarti gian tidak satu kelas dengan niki tahun ini, ada sedikit rasa kecewa melukai hati niki, yaaah berharap sesuatu yang tidak pasti memang selalu sesakit ini. niki menghela nafas panjang untuk mengurangi rasa kecewa dihatinya, setidaknya niki masih bisa bertemu gian jika kumpul pramuka.

dan kalimat terakhir riska lumayan membuat pikiran niki bertanya-tanya, siapa orang yang menanyai niki? giankah? ahh mana mungkin itu hanya ada diantara 1:1000 kemungkinan.