chapter 35 - last

320 19 0
                                    

awan sudah mulai berarak menjadi warna jingga dan semburat warna ungu mewarnai langit sore itu.

dua insan tengah duduk disebuah taman dekat komplek rumah mereka. sambil duduk berdampingan menatap indahnya langit.

"kenapa kamu bohong sama aku?" tanya niki memulai pembicaraan. gian melirik ke arah niki.

"kapan aku bohong?"

niki mendengus kesal. "kamu bilang, kamu berangkat lagi ke jogja, tapi taunya kamu  kerja di perusahaan aku juga, bahkan sudah menjadi karyawan tetap, jelasin hal itu dulu," pinta niki dengan tegas.

gian tersenyum geli melihat niki yang tampak kesal. "oke oke jadi gini, setelah aku lulus kuliah, aku kerja di perusahaan ayah, yang cabangnya juga PT.sigatex itu. aku mendapat promosi yang cukup cepat, karena mereka bilang progres kerjaku bagus,"

"lalu?"

"aku mengajukan pindah ke bandung sudah lama, tapi baru di ACC bulan ini, maaf sebenarnya cuti kita yang barengan, itu bukan sebuah kebetulan," ujar gian pelan-pelan,

"maksudnya?"

"sebenarnya aku udah ngelakuin beberapa upaya agar bisa menghubungimu, termasuk membuat akun FB baru, tapi kamu gak pernah mengkonfirnya, aku juga pernah mengirim inbox, kamu gak pernah membacanya."

"benarkah?" niki tampak terkaget

"cek aja sekarang."

niki merogoh HPnya lalu log In ke FB, dan membuka inbox yang sama sekali tak pernah ia jamah, karena kebanyakan hanyalah orang-orang yang tak dikenal untuk sekedar mengajaknya berkenalan, dan niki kurang suka berkomunikasi dengan orang yang tidak dikenalnya, itulah kenapa ia tidak suka membuka inbox di FB, ketika niki menscrool HP nya terus menerus. akhirnya ia menemukan nama gianpratama2 ditumpukan inboxnya yang sudah berkarat itu,

niki membuka inbox  di fb untuk pertama kalinya.

niki. bagaimana kabarmu?

niki.

acc fb baru aku, ini aku gian.

niki.

ayolah baca inbox aku

niki

niki

berikan aku nomor HPmu.

niki

niki tampak berkaca-kaca melihat pesan itu.
pesan itu dikirimkan terus menerus setelah beberapa minggu gian menetap di jogja, bahkah setelah beberapa bulan gian terus mengiriminya pesan..

"aku hampir menyerah karena kamu sama sekali tak merespon pesanku. bahkan untuk melihatmu online pun susah sekali."

"maaf." lirih niki

gian terdiam sejenak, menghela nafas.
"lalu akhirnya aku punya kenalan di perusahanmu, dan dia tau sedikit tentang kamu, aku mencari informasi  lewat dia, dan sebuah kebetulan dia tak sengaja mendengar kalo kamu cuti minggu ini. ia segera memberitahuku, lalu saat itu juga aku memutuskan untuk mengambil cuti sebelum akhirnya aku pindah kerja disini."

speecles, niki tak dapat berkata apa-apa ketika gian memceritakan semua itu.

"aku dengar, kamu ini pemurung,  tak pernah tersenyum pada orang yang tak dikenal, bahkan terkesan judes, aku sempat berpikir apa benar dia adalah niki yang aku maksud,  karena seingatku, niki yang sangat aku kenal orang yang sangat ceria dan murah senyum pada siapapun, aku tau kamu pendiam tapi gak mungkin sampai orang lain menilai kamu orang yang judes."

niki tersenyum malu, ia tak pernah tahu kalo sikapnya di anggap judes oleh orang lain.

"aku gak tau kalau oranglain menganggapku seperti itu. setelah kamu ke jogja, hidupku seolah berhenti di zaman SMA, aku menutup diri pada siapapun, setelah kamu pergi ada luka sekaligus hampa dalam hatiku, aku pernah berpikir apa gian mempunyai perasaan yang sama padaku? tapi kenapa ia tidak pernah menyatakan perasaannya padaku? ketika aku akan menyatakan perasaanku terlebih dahulu, kamu tak pernah datang, bahkan sampai riska memberitahuku kalau kamu berpacaran dengan nurul, mungkin itulah lukanya, dan rasa hampanya adalah perasaanku yang tak pernah tersampaikan padamu," niki mengehembuskan nafas. ia tak pernah berpikir akan mengatakan semua ini pada gian langsung.

Message love [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang