Message love [ COMPLETED ]

chapter 12 - cemburu

niki masih menjalani hari-harinya yang ceria bersama teman-temannya riska, gian, dan rian. jam kosong adalah jam yang paling menyenangkan bagi mereka, niki bahkan tidak merasa canggung lagi sekarang jika bercanda dengan gian.

tapi hari itupun tiba, hari yang mungkin niki tak pernah bayangkan sebelumnya, hari dimana kegalauan niki berawal.

"hai niki." sapa seseorang menepuk pundak niki ketika ia tengah masuk kedalam kelas seorang diri.

ketika niki menoleh ke belakang, ternyata seorang gadis yang sangat terkenal disekolah dengan julukan 'Cekiber' alias cewek kita bersama, atau niki lebih sukanya menyebutnya primadona sekolah. tidak ada seorangpun yang tidak kenal padanya.

karena wajahnya yang sangat cantik bak putri disney, badan putih mulus tanpa cela, juga tinggi diatas cewek rata-rata. dan body goals yang didambakan setiap gadis.

namanya adalah nurul, dan nurul tak sendiri saat itu ada kedua temannya yang mengekor dibelakangnya namanya indri dan dewi.

niki mengerutkan kening, ada apa nurul kelas 11-6 menghampirinya kesini, karena jujur saja niki tidak dekat dengan mereka, bahkan untuk mengobrol saja tidak pernah meski mereka teman 1 angkatan.

geng nurul terkenal sedikit sombong karena kecantikannya. tapi banyak yang bilang cuma nurul sang ketua geng yang sangat baik pada siapapun.

"eh iya ada apa nurul?" tanya niki sambil tersenyum.

"aku langsung to the point aja yah," ucap nurul dengan ramah ia termasuk orang yang tidak terlalu suka bertele-tele jika mengobrol.

"boleh aku minta nomor Hp gian?" pintanya masih dengan senyum ramah tersungging dibibirnya.

DEGG.
jantung niki berdebar, niki terdiam sesaat, nurul sang primadona sekolah sengaja kesini buat nanyain nomor gian pada niki, apa jangan-jangan nurul suka sama gian?

'astaga kenapa hatiku sakit begini.' gumamnya dalam hati merasakan hatinya seolah ditusuk jarum jarum kecil.

CTIKK, satu jentikan jari dari dewi teman nurul menyadarkan niki dari lamunannya sesaat.

"hello. si non malah ngelamun." ujarnya dengan jutek.

"dewiii." nurul melotot pada dewi.

"abis lama, keburu orangnya datang." timpalnya lagi dengan kesal.
memang benar apa kata orang dewi memang tampak seperti pemeran antagonis jika ada difilm-film.

"sebenarnya aku ada urusan sama gian, menyangkut soal osis juga siih. aku ada perlu bantuan pada gian." tambah nurul.

osis? setahu niki, gian tidak ikutan OSIS, apa cuma buat alasan nurul aja yah? pikir niki.

"ng.. kalo soal itu, maaf gian pernah berpesan padaku, jangan ngasih nomor dia ke orang lain tanpa seizin dia." kata niki sesopan mungkin.

"iiih jual mahal banget sih tu anak." gerutu indri sama kesalnya dengan dewi.

"dri jangan gitu, itu hak dia privasi privasi dia kan." timpal nurul mencoba menenangkan indri.

lalu nurul kembali menatap niki. "kalo gitu bisa kamu bilang sama dia, kalo aku minta nomor HP nya, aku minta tolong yah, soalnya aku tau kamu cukup akrab dengan gian, jadi aku berani mintanya sama kamu. bisakan niki?"

niki lalu mengangguk sambil tersenyum tipis. "tentu."

"kalo gitu aku boleh minta nomor kamu yah." ujar nurul dengan senyuman manisnya .

*****

niki menatap keluar jendela memperhatikan lapangan belakang sekolah yang tampak lengang saat itu, sekolah niki memang mempunyai 2 lapangan, lapangan depan yang biasa dijadikan lapangan upacara setiap hari senin, dan juga pelajaran olahraga, lapangan belakang biasanya digunakan ekskul basket setiap pulang sekolah.