chapter 6 - lomba pramuka

286 23 0
                                    

Bandung, 15 april 2012.

hari lomba pramukapun tiba, semua anggota tingkat penggalang dan penegak dari seluruh sekolah kabupaten bandung sudah berkumpul disekolah SMA negeri YP.79 sekolah yang mengadakan lomba akbar tersebut.

sekolah yang sangat luas sampai seluruh kelasnya sudah menampung setiap anggota dari setiap sekolah.

"Ok semuanya, hari ini adalah hari penentuan latihan kita selama beberapa bulan kemarin, kita tunjukan yang terbaik demi nama sekolah kita, gunakan seluruh tenaga dan pikiran kalian untuk hari ini. kalian SIAP?" teriak kak deden kakak pembina pramuka dengan semangat membara.

"SIAP." jawab seluruh anggota pramuka yang sudah lengkap memakai seragam pramuka lengkap dengan dasi, topi, lencana bantara dan aksesoris yang lainnya dengan rapih.

"untuk anggota lkbbt, berhubung kita ada di nomor urut 059 kita latihan lagi di kelas sebelah yang kosong, supaya lebih mantap. dan untuk yang lomba scout intiligent, music, tug of war, pioneering dam IT ikuti kak vidya, sarah, dan diki yah, buat ngarahin tempatnya." tunjuk kak deden pada ka vidya dkk sang alumni sekolah dan sekaligus pembina pramuka juga.

"lombanya akan di mulai sekitar setengah jam lagi, dan yang terakhir.." kak deden terdiam sesaat

"SEMANGAT, tunjukan kalau sekolah kita bisa menang tahun ini." lanjutnya sambil memberi senyum semangat kepada setiap anggota.

"SIAP KAK." jawab semua lagi dengan mantap.

"bagus, baiklah kita berdo'a dulu, untuk kelancaran lomba kita tahun ini marilah berdo'a menurut kepercayaannya masing-masing, berdo'a dimulai.." ucap kak deden, diikuti dengan para anggota yang menundukan kepala dan berdo'a dalam hati masing masing.

"berdo'a selesai."

kak deden menjulurkan tangannya ke depan, dan serentak semua merembukan tangan  menjadi satu lingkaran "SMAN nusa bakti." teriak kak roni.

"BISA.. BISA.. BISA.." semua bersorak setelah yel yel yang meriah dan penuh semangat itu memenuhi seluruh sudut ruang kelas.

lalu mereka semua bubar dengan mengikuti kelompoknya masing-masing.

niki mengikuti rian mengikuti kak diki yang akan mengarahkan keruangan tempat mereka akan beradu dengan soal.

tiba tiba gian memegang lengan niki dari belakang, "ki." panggilnya, niki refleks langsung menoleh.

"jangan gugup gitu." ujar gian pada niki.

"hah? emang keliatan banget yah?" niki memegang wajahnya yang memang tampak pucat.

gian tersenyum dan mendekati niki, lalu mengacak-ngacak poni niki sampai berantakan. "good luck yah, kalian pasti bisa." ujarnya lalu berlalu meninggalkan niki yang menjadi membeku seketika.

aliran darah bagai mengalir hangat keseluruh tubuh niki, niki seolah tidak percaya pada sikap gian barusan yang teramat manis padanya.

'aku ngga mimpikan, please ini bukan mimpi kan? ya ampun.. kepalaku hampir sulit membedakan ini mimpi atau bukan,' gumam batin niki senang bukan kepalang.

"ki, ayo cepetan kata ka doni." panggil rian, niki menoleh lalu  segera menghampiri rian, kaki niki seolah melayang ketika berjalan dan hampir terjatuh dihadapan rian, dengan sigap rian menangkap lengan niki.

"ehh ki, kamu kenapa? kamu ga apa-apa kan?" tanya rian setelah membantu  niki berdiri.

"hehe maaf maaf, tadi cuma kesandung kok." niki hanya cengengesan.

"beneran cuma kesandung? bukan karena gugup?" rian tampak khawatir melihat kondisi niki.

"ehh.. ng-ngga kok, aku ngga gugup." niki mencoba meyakinkan rian.
'tepatnya gugup karena sikap gian tadi.'

Message love [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang