sore itu niki dan rian tengah berjalan pulang ke arah rumah niki, meski niki sudah menolak untuk di antar rian, karena rumah mereka berbeda arah. tapi rian tetap keukeuh ingin mengantar niki pulang..
nikipun terpaksa mengiyakan keinginan rian, padahal niki sedang ingin menyendiri untuk saat ini, pikirannya masih teringat dengan kejadian di kantin tadi siang."ki kamu gapapa?" tanya rian membuka keheningan.
"hmmm? aku gapapa." jawab niki dengan tatapan kosong ke depan.
"apa sih yang sedang kamu pikirin?" rian masih merasa penasaran atas sikap niki yang terlihat fokus seharian ini.
"aku bilang aku gapapa ian."
"apa karena gian?"
niki menghentikan langkahnya lalu menoleh pada rian. "gian? emangnya dia kenapa?"
"aku denger gosipnya dia sedang pacaran sama nurul sekarang." jelas rian to the point.
"lalu hubungannya sama aku?" niki mengerutkan kening
rian terdiam sejenak, seolah ragu dengan apa yang akan ia katakan.
"ka..kamu suka sama gian kan ki?"
mata niki membulat sempurna, bagaimana rian tau soal perasaannya pada gian?
"maksud kamu apa sih ian?" elak niki
"dari dulu aku udah tau kalo suka sama gian, iya kan ki?" tanya rian lagi seolah ingin memastikan.
"aku suka atau ngga sama gian bukan urusan kamu." entah kenapa niki merasa tidak nyaman ketika rian tau perasaannya pada gian.
"aku pulang duluan, kamu ga perlu nganter aku sampai ke rumah." ketika niki hendak beranjak, rian segera menggenggam lengan niki."bisa ngga sekali aja kamu liat aku ki? buat sehari aja kamu memperhatikan aku, kenapa selalu ada gian yang ada di mata kamu?" tembak rian tiba-tiba membuat niki mematung di tempat.
"selama ini aku sayang sama kamu ki." ucap rian dengan tegas sekaligus lembut.
niki menepis tangan rian dari lengannya.
"boleh aku tanyakan 1 hal?" niki mengalihkan pembicaraan.
"apa aku adalah penyebab kalian berdua renggang seperti sekarang?"
rian hanya tertunduk.
"jadi tebakanku benar.. apa kamu juga yang menyuruh gian menjauhiku dulu?"
"bukan seperti itu ki." elak rian
"tapi sikap kamu seolah menjawab pertanyaanku berusan.. aku ga nyangka kamu bisa seegois itu rian.." potong niki.
"kamu lebih memilih seseorang seperti aku dibanding sahabat kamu sendiri, gian? untuk apa?" teriak niki tak dapat mengontrol emosinya yang meluap.
"bukankah berarti sama aja aku secara ga langsung udah merusak persahabatan kalian? kalo seperti ini caranya, lebih baik kita bertiga ga usah berteman lagi." niki segera berlari meninggalkan rian yang termenung seorang diri.
*****
hari terus berlalu, berada di kelas yang sama bersama gian dan rian untuk pertamakalinya niki merasa dilema sekaligus kesal. karena ia terus menghindari keduanya, dimanapun dan kapanpun gian dan rian ingin mendekati niki.
mungkin dengan begini mereka juga akan menjauhi niki secara perlahan, begitu pikir niki, meski tak dapat di pungkiri hati niki sakit ketika ia terus menghindari gian.
"ki jangan melamun terus kenapa.. khawatir tau aku liat kamu kaya gini terus." riska mengelus pundak niki yang tengah bersedekap di mejanya, dengan lengan sebagai penopang wajahnya yang menunduk ke arah lantai.
hanya mereka berdua yang masih berada di kelas ketika semua siswa sudah pulang tepat 5 menit yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Message love [ COMPLETED ]
Romance[ PROSES REVISI ] kata orang cinta pertama adalah cinta yang paling sulit untuk dilupakan, karena cinta pertama punya kenangan manis tersendiri yang membekas dalam memori, tapi apa jadinya jika kamu bertemu kembali dengan cinta pertamamu, disaat ha...