Eavesdrop

2.4K 272 8
                                    

Sudah 3 hari lamanya aku menjadi satu rumah dengan calon tunanganku Park Minjung.
Sesuai kesepakatan awal, kami akan berangkat bersama dan pulang Minjung akan di jemput oleh paman Han.

Mulai 3 hari yang lalu aku memiliki teman untuk sarapan dan bertengkar di pagi hari. Bertengkar, ya berdebat mungkin lebih tepatnya.

Dimulai dari Minjung yang terlalu lama mandi dan membuatku harus menunggunya sarapan.

Kemudian Minjung yang mengunyah sarapannya terlalu lama, entah mungkin dia menghitung kunyahannya. Hingga akhirnya aku harus kebut - kebutan dijalan karna terlambat dari waktu biasanya berangkat.
Belum lagi dia selalu berteriak bila aku menginjak rem dadakan. Suaranya hampir sama seperti solois Ailee, benar - benar melengking.

Semenjak hari pertama keberangkatan kami bersama, kami membuat kesepatan agar tidak ditanyai macam - macam oleh teman sekelas maupun satu sekolah berhubung ketenaran kami akhir - akhir ini. Kami setuju untuk berpisah di pertigaan jalan tidak terlalu jauh dari sekolah, tapi sangat jauh bagi Minjung.

Minjung akan turun dan berjalan dari pertigaan menuju sekolah. Walau awalnya anak itu mengomel namun setelah memikirkan akibatnya bila turun dari mobil bersamaku akhirnya dia diam dan patuh.

Hari ini aku akan kembali pada kegiatan klub karate, setelah selesai mengurus beberapa urusan kelas. Aku melihat Minjung yang bersiap - siap pulang dan tidak menyadari aku yang sedari tadi memperhatikannya. Untuk apa juga aku berharap dia menyadari hal konyol seperti itu, lucu.

"Kau langsung pulang?" tanya ku pada seseorang yang lewat di depan ku tanpa basa - basi.

"Anio"

"Kau mau kemana? Pergi dengan Jennie?"

"Ani, Jennie akan pulang dengan Wonwoo"

"Lalu?"

"Lalu? Lalu, kau ingin tahu?"
sial dia bermain - main dengan pertanyaanku

"Ya, aku serius"

"Ish tidak seru!" ah betul - betul kekanakan "Kau lupa memintaku berbicara 4 mata dengan hyungmu tersayang?"

"Hyungku? Aku hanya punya noona"

"Hyung karatemu" jawab Minjung ngotot

"Ah... Seungcheol hyung?"

"Ya begitulah"

"Ah akhirnya kau bertindak dewasa"

"Hmm"

"Jangan bertengkar ya!"

"Ne"

"Jangan berteriak - teriak juga"

"Hmm"

"Bagus, nah itu dia yang kita bicarakan sudah menunggmu diluar"

Dan Minjung pergi meninggalkan ku menuju pintu kelas.

Aku senang melihat Minjung yang menurut seperti anak kecil pada eommanya hahaha tumben sekali. Rasanya aku jadi lupa 3 hari ini kami habiskan dengan perdebatan.

"Soonyoung-ah"

Deg

Suara itu

.
.
.


"Akhirnya kau mau bicara denganku"

Aku tersenyum masam menanggapi kata - kata Seungcheol oppa. Kalau bukan karna nasehat Soonyoung juga aku tidak akan melakukannya.

Terkadang anak itu bisa menjadi bijak, jadi ya kudengarkan saja kata - katanya.

"Soonyoung-ah"

MANSAE !!! [Seventeen : Hoshi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang