Worried

1.6K 209 30
                                    


"Sudah makannya?"

Sudah lewat tengah malam dimana aku dan Soonyoung baru saja selesai menyantap makan malam kami, makan malamku lebih tepatnya. Karna Soonyoung menjadikan satu makan siang dan makan malamnya. Belum lagi sisa makanannya yang masih tersisa setengah piring. Entah apa isi perutnya sekarang.

"Hmm"

"Ya, memangnya hanya makan 1 piring sudah cukup sedari siang kau belum makan apapun?"

"Hmm"

Sungguh, aku ini mencemaskan anak ini. Aku tahu rasanya sakit tanpa perhatian orang tua, belum lagi dia tipe orang yang ceroboh dan pelupa. Bagaimana bisa dia men-skip makan siangnya dan menjadikannya satu dengan makan malam? Dan melihat nasi yang tersisa di piringnya, sungguh membuatku kesal. Bagaimana dia bisa lekas sembuh kalau isi perutnya saja tidak ada?

"Badanmu masih lemas?"

"Hmm"

"Tidak nafsu makan?"

"Hmm"

"YA!!! TIDAK BISAKAH AKU MENJAWABKU DENGAN KATA - KATA DAN BUKANNYA GUMAMAN?! MEMBUAT KESAL SAJA!!!"

"Ya? YA!! TIDAK BISAKAH KAU TIDAK BERTERIAK PADA ORANG SAKIT?!!"

"KAU SAKIT?!"

"NE AKU SAKIT !!"

"KALAU BEGITU MENURUTLAH AGAR BISA CEPAT SEMBUH"

"TAPI AKU TIDAK MAU MAKAN... uhuk... uhuk..."

"Huft... Lalu bagaimana mau cepat sembuh?! Kau bahkan hanya memakan setengah dari porsi yang ku siapkan"

"Mau bagaimana lagi kalau lidahku terasa pahit ?"

"Nde? Huuuh... bersyukurlah Kwon kau sedang sakit"

Ingin rasanya aku mematahkan leher anak ini agar tidak bisa bicara lagi.
Sebenarnya rasa kesalku sudah di ubun - ubun, teriakkan tadi tidak benar - benar
bisa membuat kesalku hilang.

Dia pikir menyiapkan makan malam setelah seharian full belajar di sekolah tidak
lelah? Lalu harus menghadapi tinggkah menyebalkannya yang sejak pulang tadi
tidak begitu peduli dengan kata - kataku. Mati saja kau Kwon Sooyoung !

"Hah? Bersyukur? Kau gila mengatakan itu?"

Sungguh anak ini menguji kesabaran ku...

"Bagaimana bisa kau bilang aku harus bersyukur dengan keadaan badan sakit begini? Ada - ada saja"

Sabar Park Minjung...

"Ya, apa kau mau menggantikan posisiku yang tergeletak lemas tidak bertenaga?!"

Begitu ya Kwon Soonyoung?... Lalu tenaga dari mana ini dia bisa berteriak dan mengomel sejak tadi? Surga?...

"Dan kau tahu? Sejak pagi kau tinggal tadi aku tidak bisa memejamkan mataku, padahal tubuhku butuh istirahat. Kau tahu betapa tersiksanya aku hanya ingin tidur? Dan ini pertama kalinya selama seumur hidupku."

Nde?

Kenapa terbalik denganku?

Baiklah, nampaknya aku memang harus mengalah pada orang sakit. Kali ini tidak akan ada lagi teriakkan, ya setidaknya sampai hari ini berganti. Tidak tahu kalau besok.

"Lalu mau mu apa sekarang?"

"Samgyeosal dan... soju, boleh?"

"Ya kau mau cepat mati?!"

"Hahahaha kau ini serius sekali, aku tidak segila itu bodoh. Aku mau tidur saja, tenang aku sudah cukup kenyang Minjung-ah"

Terserahlah kau sudah kenyang atau belum, paling - paling sebentar lagi oemmanim akan menelponku untuk menanyakan keadaanmu dan aku terpaksa berbohong untuk hal itu.
Terima kasih Kwon.

"Ya sudah kalau begitu... Ya, jangan lupa makan obatmu"

Setidaknya jangan buat aku berbohong terlalu banyak...

"Iya cerewet"

"Yaaa!!!"

"Yaaa..."

Sudahlah, aku sudah berjanji untuk mengalah, hanya untuk hari ini.

Berterima kasihlah Kwon.



Tbc.


Chap selanjutnya akankah Soonyoung masih sakit???

MANSAE !!! [Seventeen : Hoshi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang