Deiteu

981 104 17
                                    

Aku tidak mengerti dengan ucapan Minjung semalam. Belum juga aku menjawab pertanyaannya, dia sudah tertawa sendiri dan berkata gantian dirinya yang merasa lapar. Benar - benar membuat bingung.

Pagi tadi pun saat berangkat sekolah bersama dia terlihat memikirkan sesuatu yang entah apa aku tidak tahu.

Kalau diingat lagi pertanyaan Minjung semalam membuatku sedikit takut kalau kami memang akan berpisah.

Bukannya kami memiliki perasaan yang sama ya?

Dari perilakunya yang berubah belakangan ini bukannya cukup membuktikan dia juga memiliki perasaan yang sama denganku. Iya sama denganku, jadi nampaknya aku tidak bertepuk sebelah tangan.

Tapi mengenai pernikahan aku tidak yakin kami sama - sama mengingininkannya.

Kami masih terlalu muda untuk memikirkan kearah sana. Masih banyak waktu yang akan kami habiskan di masa muda ini dan masih banyak orang yang akan kami temui di hari depan, dan aku tidak dapat memastikan bahwa Minjung adalah the right one untukku nantinya.

Cukup jalani saja yang sekarang ada.

Aku menikmati kebersamaan kami, dan untuk saat ini tidak ingin hal ini cepat berlalu.

Kami masih sangat muda untuk memikirkan kearah sana. Masih ada jenjang pendidikan yang harus selesaikan dan tentunya merintis karir kami masing - masing, walau bisa dipastikan, aku hanya akan melanjutkan bisnis keluarga kami tanpa bisa menolak dan mencoba bidang yang kuingini.

Aku sudah tahu itu. Noona sudah menolak mentah - mentah melanjutkan perusahaan kami. Mau tidak mau akulah yang harus melanjutkan usaha orang tuaku ini.

"Huft membuat kepikiran saja"

"Apanya?"

"MWO?!"

Aku tidak menyangka ternyata selama diam berpikir tadi ada Minjung disisiku duduk. Seingatku tadi yang duduk di sisi kananku adalah Wonwoo dan aku tidak datang bersama Minjung ke kantin. Bagaimana bisa dia tiba - tiba ada disini?

"Wae? Apa yang membuatmu berpikir Kwon? Aku? Kau memikirkanku?"

Mwo? Anak ini percaya diri sekali, sungguh. Tapi tebakkannya memang benar sih.

"Memang kau pikir kau siapa harus berada dipikiranku, huh?"

"Kekasihmu hehe, bukan ya? Bukan aku yang sedang kau pikirkan, sayang sekali padahal aku sedang memikirkanmu makanya datang menyusul ke sini bersama Jennie, kupikir kau memikirkanku juga"

"Nde?"

"Huaaa kedua pasangan ini semakin terbuka menyatakan perasaanya rupanya, tsk tsk bagaimana bisa aku duduk bersama kalian sementara aku seorang single disini?" Gerutuan dari Jun menyita perhatianku yang kaget oleh ucapan Minjung.

Merindukanku katanya tadi?

"Ya sudah sana jangan disini, jangan ganggu waktu kebersamaan ku dan Soonyoung"

"M-mwo? K-kau sedang sakit ya Minjung?"

Aku benar - benar dibuat kaget dengan ucapan Minjung. Sepertinya benar - benar ada yang salah dengan otak anak ini.

"Aigoo aigoo, sedang kasmaran rupanya. Baiklah baiklah aku mengalah, silahkan nikmati waktu kalian berdua"

"J-jun!! Minjung hanya bercanda!!"

"Aku serius dengan ucapanku"

Yang benar saja? Ada apa sih dengan anak ini?

Jun berlalu meninggalkan kami berdua, walaupun diwajahnya tercetak cengiran menggoda ke arahku tapi tetap saja aku tidak enak dengan kata - kata mengusir Minjung.

"Ada apa denganmu sebenarnya?"

"Aku? Kenapa dengan diriku?"

"Kau bersikap aneh sejak semalam, mengucapan kata - kata yang membuatku berpikir sepanjang malam dan kemudian hari ini bertingkah tidak seperti biasanya. Ada apa Park Minjung?"

Aku tidak bermaksud memojokkannya dengan berkata panjang seperti barusan, tapi ayolah sekarang ini aku tunangannya, tidak salah bukan bila dia membagi keresahannya denganku?

"Kau? Kau memikirkan perkataanku sepanjang malam?"

"Hmm"

Minjung terdiam dan terlihat berpikir.

Ayo katakan saja ada apa sebenarnya? Apa ini mengenai dirimu atau mengenai keluargamu atau mengenai hubungan kita?

"Ahahaha maafkan aku Kwon membuatmu sampai kepikiran begitu, aku tidak bermaksud, sungguh"

"Mwo?..."

"Tenangkan dirimu. Aku seram melihatmu yang mendadak bicara cepat tanpa jeda seperti seorang rapper hahaha"

Minjung tertawa seakan kekhawatiranku adalah sebuah lelucon.

"Aku mengkhawatirkanmu, kau tahu?"

"Ne? Ah iya - iya aku tahu, ya sudah bagaimana kalau sepulang sekolah nanti kita jalan - jalan, minggu depan sudah mulai pekan ujian kenaikan kelas bukan?"

"Jalan - jalan? Sore ini?"

"Hmm, deiteu. Bagaimana? Kau mau?"

Tbc.

Ajakin kencan dulu biar gak tegang wkwkwk

Bye guys aku mau kentjan dulu sama Minjung noona - Kwon Soonyoung, 17 th, bentar lagi pusing sama ujian idup eh ujian naik kelas🤣🤣🤣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bye guys aku mau kentjan dulu sama Minjung noona - Kwon Soonyoung, 17 th, bentar lagi pusing sama ujian idup eh ujian naik kelas🤣🤣🤣

MANSAE !!! [Seventeen : Hoshi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang